Wednesday, 14 December 2011

Jejaring Sosial Indonesia



Jejaring sosial dari dalam negeri dan luar negeri semakin membanjiri dunia maya, khususnya masyarakat Indonesia yang menjadi pasar terbesar sebagai predikat pengguna jejaring sosial, namun jejaring sosial Indonesia terus bangkit menuju perbaikan yang lebih cerdas, walaupun masih jauh di banding sekelas facebook maupun twitter, namun paling tidak jejaring sosial indonesia terus merangkak menuju perbaikan yang lebih baik.

Mulai saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal dunia maya, bahkan tidak hanya di wilayah perkotaan, namun masyarakat desa sudah mulai menggunakannya, walaupun masyarakat Indonesia masih dalam sebatas konsumen terbesar, tetapi paling tidak kedepan masyarakat indonesia mampu menghasilkan sebuah karya di dunia maya yang mampu berbicara tidak hanya di tingkat lokal, tetapi kedepan di harapkan mampu berbicara di tingkat lebih jauh lagi, tentu semua di butuhkan kesadaran dan kerja keras dari semua pihak.

Keberadaan jejaring sosial Indonesia merupakan sebuah harapan kedepan yang mampu memberikan kontribusi yang lebih cerdas dan mengarah menuju perbaikan dalam membangun sebuah jejaring sosial, sehingga mampu mencapai titik progress dalam membangun situs jejaring sosial Indonesia, agar kedepan menjadi jejaring yang di hargai di tingkat yang lebih tinggi lagi.

Kiber merupakan salah satu jejaring Indonesia yang saat ini masih terus berusaha membangun aplikasi dan fitur yang lebih baik, agar kedepan mampu menciptakan jejaring sosial Indonesia yang lebih menarik di hati seluruh masyarakat alam maya, tentu semua di butuhkan dukungan dari masyarakat yang perduli karya anak negeri.

Jejaring sosial Indonesia Kiber saat ini beralamatkan di www.kitaberbagi.com merupakan salah satu karya anak bangsa yang terus berproses dalam mengembangkan karya sebaik mungkin.

Tulisan singkat ini kami tutup dengan ucapan terima kasih banyak buat semuanya.

Inilah Alasan Inggris Mengingkari Bangsa Nusantara Indonesia




Bangsa Inggris telah lama memijakkan kaki penjajahan di kawasan nusantara, padahal Inggris tahu betul mengenai sejarah besar bangsa nusantara pada zaman dahulu kala di asia tenggara, namun Inggris enggan memberikan wilayah jajahannya pada kesatuan bangsa nusantara, disebabkan bangsa Inggris mempunyai kepentingan politis maupun ekonomis di Malaysia. Inilah penyebab utama Inggris mengkhianati bangsa nusantara.

Indonesia merupakan wajah bangsa nusantara, sedangkan Malaysia di bentuk Inggris sebagai pijakan sewaktu-waktu melakukan agresi milter maupun ekonomi di kawasan nusantara, sehingga Malaysia di bentuk Inggris sebagai penghalau laju kekuasaan wilayah bangsa nusantara, agar seluruh bangsa nusantara tidak bersatu di bawah naungan bendera nusantara Indonesia.

Bangsa Inggris telah menjajah dan merampas bangsa nusantara, bahkan sampai detik ini bangsa Inggris belum sepenuhnya memberikan kedaulatan nusantara di tangan bangsa Indonesia, sehingga antara Indonesia dengan Malaysia dibuat lupa sejarah besar bangsa nusantara. Lebih jauh dari itu, sebenarnya konflik Indonesia dengan Malaysia merupakan pertarungan bangsa Inggris dengan bangsa nusantara, mengingat Inggris punya dendam kesumat dengan bangsa Indonesia, karena Inggris pernah dikalahkan dalam perang terbesar di akhir perang dunia ke-2 yang berada di kawasan asia pasifik. Nah! tentu kita masih ingat segar pada saat perang 10 November di Surabaya, bangsa Inggris kalah besar dengan kekuatan para pejuang Indonesia dengan menggebu-gebu mampu mengalahkan bangsa adidaya dari eropa. Inilah kekalahan terbesar bangsa Inggris setelah perang dunia ke-2 di kawasan asia pasifik.

Bangsa nusantara punya sejarah besar dalam meletakkan kaki di kawasan asia tenggara, sehingga sebisa mungkin bangsa Inggris menghentikan kedaulatan bangsa nusantara yang berwajah Indonesia, dengan cara mengambil bangsa Malaysia dari pangkuan bumi nusantara, bahkan lebih jauh dari itu, bangsa Inggris telah mengambil sebagian Pulau Kalimantan yang ada di sabah, serawak dan sekitarnya, untuk di jadikan bangsa buatan Inggris dalam menangkal kekuasaan bangsa nusantara Indonesia.

Sejarah di putar balikkan sedemikian rupa oleh bangsa Inggris, bahkan anak cucu nusantara banyak yang lupa mengenai sejarah besar nusantara, bahwa Indonesia dan Malaysia dahulu kala menyatu di bawah satu bendera nusantara, namun bangsa penjajah telah mengkebiri sejarah besar bangsa nusantara, bahkan cenderung mengadu domba sesama bagian bangsa nusantara. Inilah strategi bangsa penjajah dalam bermain tipu daya, sehingga kita harus selalu waspada dengan kelicikan bangsa penjajah dari eropa, dan Inilah yang harus menjadi perhatian para sejarahwan dan para politisi, untuk memberikan pencerahan mengenai bangsa nusantara di kawasan asia tenggara. Wallahu a'lam bisshowab............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)............
Cpx24.com CPM Program

Indonesia Bukan Negara Islam, Malaysia Menolak Bergabung



Bangsa Indonesia di saat memasuki zaman kemerdekaan penuh dengan segudang rintangan penghalang, bahkan sesudah kemerdekaan bangsa Indonesia masih terus di Intervensi bangsa raksasa Eropa, Amerika, dan Australia, mengingat bangsa Indonesia sangat berbahaya bagi bangsa barat, karena Indonesia merupakan bangsa terbesar di kawasan asia tenggara. Inilah yang menjadi masalah bagi bangsa barat di saat kemerdekaan Indonesia datang dan sesudahnya.

Malaysia pada saat Indonesia memasuki babak kemerdekaan, para pemimpin nusantara melalui gerakan nasional berupaya melakukan sebuah pendekatan politis, untuk menggabungkan bangsa nusantara dalam satu bendera, sehingga pada saat itu pemimpin dari bangsa Malaysia mulai melakukan gerilya politis dengan Indonesia, agar dapat menggabungkan antara bangsa Indonesia dan Malaysia di bawah satu bendera nusantara, namun perjalanan sejarah tak semulus yang di Cita-citakan para pemimpin bangsa di kawasan nusantara, mengingat bangsa penjajah masih meletakkan kaki di tanah nusantara, sehingga penggabungan kedua negara besar ini mengalami kegagalan.

Bangsa Malaysia siap bergabung dengan Indonesia dengan catatan harus sesuai dengan karakter masyarakat di negara tersebut, mengingat bangsa Malaysia punya karakter berwajah Islam di tengah-tengah kehidupan msyarakat, sedangkan Indonesia cenderung keberagaman dalam kehidupan masyarakat, sehingga bangsa Indonesia dan Malaysia tidak menemukan jalan integrasi dalam naungan satu bendera nusanatara, di sebabkan masalah cara pandang dan azas sebuah bangsa yang berbeda. Inilah yang menjadi kegagalan penggabungan Malaysia dengan Indonesia.

Sebenarnya, pada saat Detik-detik kemerdekaan bangsa Indonesia sudah mulai mempersiapkan azas berdasarkan Islam, namun melihat tekanan dari bangsa penjajah yang begitu kuat, sehingga Indonesia mengalihkan dari azas Islam menuju Pancasiila dalam meletakkan dasar negara Indonesia.

Melihat kondisi bangsa Indonesia yang tidak berazaskan Islam, maka bangsa Malaysia mulai mendekati Inggris, untuk minta dukungan kemerdekaan bangsa Malaysia, Inggris menyetujui dengan syarat kontrak politik yang mengatasnamakan, bahwa kemerdekaan Malaysia adalah hadiah dari bangsa Inggris, disitulah awal perselingkuhan Malaysia dengan Inggris dan mengingkari wajah bangsa nusantara Indonesia.

Berangkat dari argumen di atas kita dapat menarik kesimpulan, bahwa di saat mendekati kemerdekaan Indonesia, bangsa Malaysia mulai gerilya politis dengan Indonesia, untuk menggabungkan wilayah Malaysia dan Indonesia di bawah naungan bendera nusantara, namun melihat bangsa Indonesia yang tidak berazaskan Islam, maka bangsa Malaysia lebih memilih mendirikan bangsa sendiri di banding bergabung dengan bangsa Indonesia. Wallahu a'lam bisshowab............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
.
.

Astagfirullah, Masyarakat Islam Indonesia Hidup di Negara Non Islam




Sungguh dilema keberadaan umat Islam di Indonesia, di satu sisi masyarakat beragama Islam, namun di si lain wajah negara tidak Islam yang menjadi azas sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga sampai detik ini masih ada masyarakat yang terus berjuang melakukan gerakan revolusi sosial dengan tujuan menciptakan sebuah negara Islam di Indonesia.

Malaysia bangsa tetangga Indonesia, sudah terlebih dahulu membuat negara Islam, padahal kemerdekaan terlebih dahulu di raih bangsa Indonesia, sehingga sampai detik ini bangsa Malaysia dapat hidup secara ideal antara karakter masyarakat dengan azas sebuah bangsa, sedangkan Indonesia masyarakat bependuduk Islam sekitar hampir 90 persen, tetapi masyarakat bangsa Indonesia tidak hidup berdasarkan negara Islam, bahkan ironis hukum yang berlaku di Indonesia cenderung warisan dari bangsa penjajah Belanda.

Kemajuan Malaysia tidak lepas antara kehidupan masyarakat dengan azas sebuah bangsa dapat berjalan searah, bagaimana tidak?.....masyarakat Malaysia berpenduduk dengan karakter Islam dan azas sebuah bangsa juga memakai Islam, sedangkan bangsa Indonesia berpenduduk Islam, namun negara berazaskan non Islam, sehingga yang terjadi ada titik buntu yang tidak saling berkaitan antara masyarakat dengan azas sebuah bangsa.

Kita masih ingat segar mengenai sejarah besar Majapahit, Sriwijaya, Kutai kartanegara, Demak bintoro, Samudra pasai dan masih banyak lagi dinasti yang ada di nusantara, ternyata antara kehidupan masyarakat dengan azas sebuah bangsa ada saling berkesinambungan yang tidak terpisahkan satu sama lain, bahwa masyarakat beragama Hindu, Budha, Islam atau agama lain tidak terpisah antara azas sebuah bangsa dengan kehidupan masyarakat, sehingga ada keterkaitan yang saling memberikan semangat dalam menjalankan sebagai masyarakat dalam bernegara.

Ketika masyarakat Islam hidup di negara non Islam, tentu akan terjadi sesuatu yang terputus antara kebutuhan politik dengan kehidupan, sedangkan masyarakat Malaysia cenderung ada keserasian antara kehidupan masyarakat dengan negara yang Sama-sama bersumber dari ajaran Islam, sedangkan Indonesia masih berkiblat dari Undang-undang buatan belanda, sehingga kehidupan masyarat dengan bangsa Indonesia terputus yang tidak saling berkaitan satu sama lain, bahkan keberadaan pemerintah cenderung memaksa dalam menjalankan tugas kenegaraan. Inilah yang dirasakan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Masyarakat Islam di paksa mau tidak mau hidup dengan karakter yang berbeda antara kehidupan dengan kepribadian bangsa, sehingga terjadi keterputusan antara negara dengan kehidupan masyarakat yang saling tidak menemukan tali sambung menyambung. Inilah yang harus menjadi perhatian masyarakat Indonesia, kenapa kita tidak belajar dari Malaysia?....bahwa Malaysia mampu menggabungkan karakter masyarakat dengan azas kenegaraan, padahal Malaysia merdeka setelah Indonesia merdeka, tetapi masyarakat Malaysia mampu lebih makmur dan sejahtera terlebih dahulu di banding keberadaan masyarakat bangsa Indonesia pada umumnya.

Sebenarnya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang punya pandangan keislaman yang tak kalah dengan Timur Tengah maupun bangsa Afrika Utara atau negara lain mengenai keislaman, tetapi masyarakat Indonesia di suruh hidup di negara dengan cara pandang non Islam, padahal Indonesia masyarakat terbesar adalah beragama Islam.

Saya selalu berdo'a, semoga ada reaksi revolusi sosial yang mampu meluruskan antara hubungan masyarakat dengan negara, agar terjadi keselarasan dan keseimbangan yang saling menguatkan satu sama lain, sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dapat berjalan sejajar dengan karakter masyarakat pada umumnya, bukan masyarakat islam terpaksa hidup di negara non Islam, dan semoga tercipta negara " Baldatun thoyibatun warabbun ghafur ". Wallahu a'lam bisshowab............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........
.

Islam Menjawab Kemiskinan di Indonesia




Bangsa Indonesia adalah penjelmaan nusantara dengan keberagaman masyarakat dan kekayaan alam yang sungguh menakjubkan, tetapi masyarakat indonesia masih banyak yang hidup di garis kemiskinan, padahal masyarakat belahan bangsa nusantara yang lain dapat hidup sejahtera dan sentosa dalam meraih penghidupan, namun masyarakat bangsa Indonesia masih tertinggal dalam tata cara meraih penghidupan. Inilah yang menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia menyorot masalah kemiskinan di bumi Indonesia saat ini.

Bangsa Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam adalah contoh negara yang hidup di belahan nusantara, tetapi bangsa tersebut mampu menghilangkan kemiskinan yang ada di Tengah-tengah masyarakat, sedangkan Indonesia mempunyai wilayah yang begitu luas dan kekayaan alam yang berlimpah, ternyata belum mampu meninggalkan masalah kemiskinan, bahkan ironis kelaparan menghantui masyarakat Indonesia, tentu ada yang salah di tubuh bangsa Indonesia saat ini, sehingga mengakibatklan kemiskinan masyarakat yang semakin parah di rasakan tiap detiknya.

Islam selalu mengarahkan kehidupan secara cerdas dalam melakukan kebijakan dengan melihat kondisi masyarakat dalam membuat sebuah negara maupun membuat kebijakan negara. Bangsa Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam adalah contoh negara nusantara yang mampu keluar dari jurang kemiskinan dan mampu hidup makmur dan sejahtera, karena masyarakat Malaysia dan Brunei Darussalam berpenduduk sebagian besar umat Islam dengan memakai cara pandang kenegaraan dengan cara Islam juga, begitu juga Singapaura membuat konsep sebuah bangsa sesuai dengan karakter masyarakat dan bangsa disana, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, dan dapat tercipta bangsa yang mampu meraih kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di dalam membangun sebuah negara di belahan nusantara.

Sedangkan hubungan masyarakat Indonesia dengan wajah negara Indonesia yang di bangun para pendahulu kita, ternyata mengalami kendala teramat besar dalam menciptakan hubungan negara dengan penghidupan masyarakat, sehingga dapat di tebak di saat negara dan masyarakat tidak sejalan, maka kerusakan akan terjadi dalam tubuh pemerintahan, sehingga mengakibatkan penyelewengan dan penyimpangan di tubuh pengelola negara tersebut, sehingga tercipta kemiskinan masyarakat Indonesia sampai detik ini belum terpecahkan.

Islam berusaha menjawab dengan cara membuat hubungan negara dengan masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga tercipta sebuah negara yang saling melengkapi antara masyarakat dengan negara, karena, apabila negara dan masyarakat tidak sejalan, tentu akan mengakibatkan destruktif dalam kehidupan masyarakat dan tentu kemiskinan akan terus menyerang bangsa Indonesia.

Masyarakat Indonesia hampir 90 persen beragama Islam, tetapi telah dikebiri dengan konsep yang dimiliki bangsa Indonesia dalam mengambil sebuah kebijakan masalah kenegaraan, sehingga terjadi hubungan yang buntu antara masyarakat Indonesia dengan konsep negara yang cenderung berkiblat terhadap bangsa penjajah Belanda.

Islam merupakan karakter masyarakat Indonesia, tetapi konsep negara tidak memakai konsep dalam Islam, sehingga hasil dari pemaksaan konsep negara yang tidak sejalan dengan masyarakat dapat kita rasakan saat ini, bahwa masyarakat Indonesia hidup penuh dengan kemiskinan, padahal hidup di negara dengan berlimpah kekayaan bumi, udara, dan laut yang sungguh menakjubkan mata dunia memandang.

Semoga bangsa Indonesia suatu saat dapat mengubah cara pandang kenegaraan yang sesuai dengan masyarakat Indonesia, sehingga tercipta negara yang sesuai dengan konsep Islam dan masyarakat Islam di Indonesia. Wallahu a'lam bisshowab............

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)...........