Wednesday 16 March 2016

Geguritan Kelembatan Putri Bercadar


Dening: Khoirul Taqwim

Kala saking tebih
dalem menatapmu kaliyan bahagia
sayangipun dalem mboten mriksani rupa panjenengan
amargi rupa panjenengan dibalut kaliyan sehelai nyamping cadar
ngantos ngantosa wanci lebet benakku ngendika
Subhanallah, alangkah sae putri menika
inggil ketaatan agami ingkang menuntun
badhe kepribadian panjenenganipun putri bercadar

Putri bercadar
kelembatan jiwamu yaiku: soca kagem alam semesta
Akhlakmu lebet balutan kesaen ingkang tiada tara
ngantos ngantosa wanci dipunpanjenengan badhe dados keteladanan kagem insan manusia
kagem mengeja kesugengan sareng kekapitadosanan wonten Ilahi
mekaten ugi mimbeti ketaqwaan kagem panjenenganipun ingkang mriksani sehelai cadarmu

Putri bercadar
kekekahan prinsipmu badhe dados keteladanan
kekekahan jiwamu badhe dados ketintriman
ngantos ngantosa wanci dipunpanjenengan badhe dados panorama kesaen
sareng cadarmu lebet dakwahmu
Menuju kesaen alam semesta

Duhai putri bercadar
kelembatan jiwamu yaiku: kekiyatan kekapitadosanan
Tingkah pajeng panjenengan yaiku: kemuliaan ketaqwaan
ngantos ngantosa wanci dipunpanjenengan badhe dados panempuh jiwa
kala insan mriksani kesaen akhlakmu sareng sehelai nyamping cadarmu

Duhai putri bercadar
dipunpanjenengan dados panyoca kesaen alam
sareng kelembatan jiwamu
kala nyarungani cakrawala kesugengan
Penuh kaliyan gairah remen cita
Berbalut cadar lebet naungan sang mentis pangagungan alam
dipunpanjenengan putri bercadar dipenuhi kaliyan aura kelembatan
Menyejukkan kalbu ingkang paling lebet sareng balutan cadarmu
ngantos ngantosa wanci badhe kekapitadosanan ugi ketaqwaanmu
Menghampiri sedaya jiwaku
ngantos ngasta penggalih sejuk penuh kaliyan gairah kelembatan
kala ngenget dipunpanjenengan putri bercadar kaliyan akhlak kemuliaanmu

Membedah Tembung "Manunggaling Kawula Gusti"


By: Khoirul Taqwim

Ketika membahas tentang permasalahan tembung "Manunggaling Kawula Gusti", terlebih dahulu saya mengajak kepada para pembaca, untuk menarik nafas sedalam mungkin, supaya kondisi kita saat membaca artikel pendek ini dapat menampung dan menganalisa secara jernih dan secara cerdas di dalam mengungkap istilah "Manunggaling Kawula Gusti".

Istilah "Manunggaling" merupakan sebuah proses penyucian diri (seseorang) dengan menyatu tindak tanduk dan perilaku sesuai dengan Yang Maha Agung. Sehingga antara aktivitas diri (seseorang) dengan kehendak Yang Maha Agung dapat sejalan sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi, dan saat menuju proses melakukan sebuah aktivitas tidak lepas dari mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya dengan cara membagusi hati dan membagusi tindak-tanduk diri (seseorang) yang sudah berusaha melakukan sebuah laku "Manunggaling Kawula Gusti".

Begitu juga dengan istilah: "Kawula" merupakan sebuah tindakan diri (seseorang) di dalam melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya menuju Gusti Yang Maha suci sebagai sang penguasa di jagad raya.

Dengan melihat manunggaling kawula, berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh diri (seseorang) dengan cara lurus hanya untuk kepasrahan kepada Gusti Yang Maha suci, tentunya segala aktivitas hidup diri (seseorang) akan bermuara kepada Allah SWT.

"Manunggaling Kawula Gusti" merupakan sebuah penyatuan diri kepada gusti sang maha pencipta segala. Sehingga tingkah-laku diri (seseorang) dapat sesuai dengan kehendak sang maha agung, untuk mencapai kehidupan yang baik didunia maupun diakhirat kelak.

Gagasan "Manunggaling Kawula Gusti" berupaya memberikan pemahaman di dalam beragama tidak secara kulit semata, tetapi mampu memberikan sebuah pemahaman agama Islam secara hakikat. Sehingga kalau diri (seseorang) sudah mengerjakan amalan berupa rukun Islam, tetapi masih melakukan tindak-laku yang tidak baik, berarti diri (seseorang) tersebut, ternyata belum mencapai hakikat di dalam beribadah atau masih dalam tahap syar'i belaka.

Tidak jarang kita dipertontonkan oleh para Ustadz dengan gagasan keagamaan Islam yang hanya mengejar syar'i (tuntunan) belaka, tetapi lupa berbicara tentang hakikat sebuah ibadah, bahwa ibadah adalah: sebuah bentuk kepasrahan diri seseorang kepada sang maha suci, untuk di aplikasikan di dalam tataran realitas kehidupan secara baik laku dan tindak-tanduk diri seseorang secara benar, tentunya sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi. Namun kenyataannya tidak sedikit ustadz yang hanya mengatakan ibadah dalam tataran sebatas wajib atau haram semata. Maka dari sinilah Manunggaling Kawula Gusti berupaya menyajikan pemahaman Islam secara hakikat tidak secara Syar'i semata.

Dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" diharapkan dapat menambah wawasan bagi umat Islam, bahwa kita di dalam menjalankan ibadah tidak terjebak hanya sebatas mengejar Syar'i semata, Sehingga kalau kita hanya sebatas mengejar Syar'i belaka, tentunya kita akan melupakan hakikat ibadah itu sendiri. Mengingat hakikat ibadah tidak kalah penting saat kita melakukan sebuah laku tindak-tanduk di dalam beribadah. Karena kalau kita hanya sebatas baik di dalam menjalankan ibadah sesuai Syar'i, tetapi laku tindak-tanduk masih jauh dari hakikat ajaran agama Islam, berarti sama dengan kita membohongi diri kita sendiri,

Semoga dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" dapat menambah kekayaan Ilmu kita di dalam menempuh kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, Amin...............