Thursday, 11 November 2010

BAU ANYIR DI JALANAN

by: Khoirul Taqwim

Terdengar tembakan membahana
Letusan senjata luluh lantakkan daratan
Gedung tinggi menjulang runtuh
Bayi menangis tanpa air mata
Kering sudah yang ada
Jawaban revolusi atas ketidak-adilan
Tumpah ruah bangkai manusia

Keadilan
Bahasa yang lama dirindu
Kebiadaban
Keseharian yang tak pernah selesai
Trenyuh jiwa rasa
Mendengar gaung kemlaratan

Hoooommm..
Hooommmm....
Silahoooomm......
Darah amis menghias di udara
Bau anyir di sudut selokan
Pertanda jasad sudah jadi rongsokan

Hooomm..
Silahoommmmm....
Silahoooommmmmm.....
Bau anyir
Bau anyir tumpah di jalanan
Pertanda revolusi meraung di jagat raya.

NIKAHMU TERBACA DI FACEBOOK

by: Khoirul Taqwim

Jiwa kaget tersentak seketika
Saat membaca sepatah kata
Status yang terpampang di facebook
Telah masuk dalam rindu hidup
Lamunan seumurmu tercapai sudah
Kuhanya lantunkan do'a-do'a untukmu

Foto profil terpajang di album
Melayang bahasa jiwa
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata semua yang ada
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Tentang nikahmu dari suara udara
Laut tak jadi penghalang kabar
Tentang duniamu

Hoooom.......
Hoooooooommm.........
Hooooooooooooommm..
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagiakah?...
Jiwa sedih lukakah?.....
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku disini
Bahasaku kan terbang

Kabar dari udara
Berita membahana
terima kasih rangkaian kata
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Air mata tak terasa mengalir sudah
Atas jawaban semua yang ada

EMBUN PAGI

by: Khoirul taqwim

Pagi desa sejuk rasa
Embun pagi sambut mentari kan tiba
Sengatan sinar mulai muncul menyengat
Pagi dingin es kutub
Menggigil badan tak terbendung

Embun pagi mengitari kampung desa
Embun pagi ganti suasana pekatnya malam
Suasana indah haru tak terkira
Embun pagi masuk jiwa dalam
Ragaku tersiram pagi ini

Nikmati sejuk embun pagi
Hibur hati alam rasa
Embun pagi mengelilingi alam rayaku
Terasa diawan-awan sejukkan jiwa kering
Melayang tak karuan tak terelakkan

Embun pagi
Suasana nyaman tak terelak kan
Embun pagi alam nan indah

Melihat embun pagi buta
Kurasa sejuk kan relung benak
Sejuk embun pagi indah
Kurasa tak karuan dalam mimpi bualan
Nyata embun pagi sempurna

BENCI DAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Jagat gonjang-ganjing siseh
Langit kelap-kelip nang duwur gunung
Tanah molak-malek bumine goncang duwur ngisor
Udara nista rusak dilembah polusi
Aku ngadek nang duwur bumi
Kulangkahkan kakiku diatas awan-awan
Bersama dingin yang menggigil
Biarlah daku dalam sendiri mati
Biarlah daku dalam kesepian
Sebab daku kehilangan arah nyata

Pohon-pohon mengitari jiwa paku
Ingin rasanya daku menumpahkan air mata
Siapa yang mau memahami ini rasa
Aku benci dalam kalbu
Daku tak mampu melakukan benci
Cinta sudah merasuk dalam jiwa yang dalam
Suratan ilahi bicara lain
Walau perih hati rasa
Daku harus tetap bertahan menyongsong hari esok kan tiba

Jiwaku melayang-layang bersama mimpi semu
Tetapi aku bahagia dalam kesedihan
Karena kau adalah wanita yang terindah
Kau wanuta sempurna imagi
Kau begitu dewasa dalam arti

Pejamkan mataku namun jiwa-jiwa ini tetap resah gelisah
Karena aku mencintai dia yang kucinta
Ataukah ini kesombongan buta
Kutulis karena hati ini gundah dan sedih rasa
Biarlah daku begini bersama awan-awan yang tak pasti
Kupasrahkan pada sang pencipta langit dan bumi

Benci dan cinta
Melebur jadi satu padu
Aku dan kau beku
Terbang disinggasana imagi
Mengitari langit bumi
Bersama udara menglegar

SELAMAT JALAN GUS DUR

by: Khoirul Taqwim

Tak cukup bahasa
Terbatas huruf per huruf
Menggambarkan tentang keagungan
Sang pahlawan masyarakat Gus Dur

Tak terhitung kata
Terucap dari bibir kecil mungil
Bicara tentang kebesaran sang pahlawan Gus Dur
Detik kagumku mengiringi langkah kepergianmu
Nafas terasa kehilangan
Pahlawan yang kusanjung dalam hati sanubariku

Selamat jalan Gus
Engkau tinggalkan warisan
Berharga bagi bangsa ini
Pluralisme
Demokrasi
Yang tak ternilai harganya
Telah engkau tancapkan
Di bumi raya nan asri
Aku bangga padamu Gus

Selamat jalan Gus Dur
Semoga engkau tenang dipangkuan Ilahi
Engkau guru bangsa
Pahlawan kami
Masyarakat kan selalu mengenang jasa-jasamu

Selamat jalan Gus Dur
Tersohor di nusantara
Dunia telah kehilangan tokoh besar
Gus Dur namanya
Harum semerbak di jagat raya
Terima kasih Gus
Terucap dari jiwaku yang dalam

BAHASA NGANJUK

by: Khoirul Taqwim

Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada soetomo
Pahlawan yang dihargai sejagat Indonesia
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagat brathayuda
Jangan kau lupa sejarah

Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Kata kecilku terucap
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku

Hari Nganjuk tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa Nganjuk bersabda

Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang jagat
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya

Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya

ALAMKU NGANJUK

by: Khoirul Taqwim

Assalam………..
Kutulis dari duniaku
Do’a-dao’a tertoreh
Kumpulan suara tedengar
Jutaan kata terucap
Lewat Nganjukku kubicara

Alamku………..
Kabupaten nganjuk nan alami penuh jutaan rasa
Ingin kuraih mimpi Nganjuk lahirku dalam nyawa
Ayunan ingatkan waktu bayi nan jelita
Saat tiba sore kumandi disungai berjalan
Tak hiraukan kotor disampingku
Tak hiraukan banyak duri menyelinap dikakiku
Yang pasti aku lupa segala
Yang kuingat dalam dada
Dalam jiwa
Dalam pikir
Nganjukku yang kupunya

Salam Nganjuk
Begitu bersahabat
Hingga aku lupa banyak hal
Kuingat hanya kampung Nganjukku
Mau ikut….
Tanya’ dalam bibirku
Tanya’ tulisanku
Nganjuk selalu menunggu wajah-wajah dikau
Ingat jangan buat bahaya
Nganjuk ingin kau tertib
Ingin kau selalu menghargai alam
Jangan kau gundul hutanku
Banjir nan datang
Jika kau bantah suratan ini
Habis sudah indah Nganjukku

Alamku Nganjuk nan asri sejukkan jiwa dada
Berlarilah kan kukejar kau
Besenanglah
Kita bicara Nganjuk atas nama nurani manusia
Penuh do’a kupanjatkan untuk daerah Nganjuk yang alami nan asri

Alamku Nganjuk
Kuberdiri disisi
Kukaki meraih mimpi
Cita-cita tak lepas dari Nganjuk hidupku
Daerah Nganjuk
Alam sejuk
Asri
Sederhana penuh makna
Nganjuk indah terasa dalam jiwa

Alamku Nganjuk
Kau tumpuan dalam mimpi siang malamku
Kudo’a kesempurnaanmu Nganjukku
Salam do’a dari Nganjuk
Wassalam……….

WAKTU KECIL RASA

by: Khoirul Taqwim

Berjalan dipematang sawah saat sore nan tiba
Rebut udara saat nafas hilang sesaat
Nafas jadi tumpuan nyawa saat meraba arti
Indah nan bahagia waktu kecil nan tiba

Waktu kecil
Bahagia rasa dalam dada
Senyap hilang alam
Jalan alami berjalan
Indah kurasa jiwa
Pagi selangkah senja

Waktu kecil
Menyanyi dalam hati
Benar semua kurasa
Terasa dalam mata nurani
Tangis iringi langkah kerekil kecil
Cerah rupawan nan baku

Waktu kecil
Berlari dalam tawa
Jatuh dalam tarian
Minum saat lelah tiba
Lapar menggelayut dalam perut
Semua jadi satu tiba

Waktu kecil
Berlari
Menyanyi
Menari
Menangis
Rasa ingat sejenak dalam bahasa

PATAH HATI

by: Khoirul Taqwim

Diri sendiri
Telah hilang disini
Jalan air mata cairkan hati
Pedih jalan nafas naluri mengelabui hayalan
Kau ada tiada dalam dada
Hilang suara rasa
Sesal sudah tak ada
Hanya sendiri diri

Disini kumenuggu
Deraian air mata
Tak cukup basuh lukaku
Anggap rasa ini
Hanya mimpi malam dalam gelap

Patah hati
Tangisan lara
Ungkapan hati
Tersakiti sudah
Racun hiasi pilu naluri
Betapa jalani rasa ini
Menusuk hati relung jiwaku

Air mata ini
Mengalir deras dipangkuanmu
Anggap semua ini
Langkah batin
Agar dewasakan diri dalam melangkah hidup
keringlah air mata
saat tutup usia
Tinggal cerita patah hati

HATI BERGOYANG

by: Khoirul Taqwim

Pedih hati
Rasa dalam sanubari
Miskin makin tertindas
Kaya makin berkuasa
Nyata dalam diri kehidupan

Pilu hati
Kesombongan selimuti alam penguasa
Menjajakan kebohongan
Sebagai simbol kerakyatan
Hanya bualan belaka
penuh tipu daya
Kekayaan
Jabatan
Itu yang dikejar
Arogans benar hidup buat semua

Hati sedih
Kolonial terus membahana
Imperialisme
Eksploitasi
Makanan ringan pagi hari
Ironis benar negeri ini
Dijajah bangsa sendiri

Hati menjerit sekencang angin
Melihat Kesewenang-wenangan
Terhadap kaum faqir
Yang tertindas di kolong jembatan
Rakusnya sang penguasa zaman
Teror
Ancaman
Hati tergelitik
Bergoyang
Selimuti alam kehidupan

CINTA RASA

by: Khoirul Taqwim

Cinta rasa
Membumi dalam jiwa
Jatuh hati tak tahan kemana
Deraian air mata malam hinggap di pipi
Cerita rasa menyiksa dalam jiwa

Tuhan
Kenapa cinta penuh duka lara
Restuiku dalam sujud
Berikan secercah cahaya
Biar sakit jiwa hilang seketika

Hampa
Kurasa dalam ruh suci
Cinta benar menggila rasa

Tuhan
Kenapa kau beri cinta
Saat aku tak mampu meraih nyata
Lalu apa arti cinta yang ada
Ini benar gila kurasa

Cinta
Katanya indah di jiwa
Sakit rasa itu cinta
Aku sedih menduka
Keluh kesah yang kurasa
Aku gila cinta
Benar adanya
Cinta buat gila rasa
Masya allah cinta yang ada

KARYA ALAM

by: Khoirul taqwim

Alam negeriku
Biru laut nan warna
Lebat hijau hutan di seberang
Nan indah dirasa
Penuh rupawan nan wajah

Alam sentosa
Mahliga rasa nan setia
Awan indah nan cerah ceria
Mentari terbang molek di angkasa
Bangunkan rembulan ditelan cahaya pagi

Alam negeriku
Kaya keajaiban
Karya besar tautan alam

KEMATIAN SANG KEKASIH

by: Khoirul Taqwim

Tetesan air mata pilu tertoreh
Iringi langkah kepergian sang kekasih
Pujaan yang kudamba dalam jiwa
Jatuh sudah hatiku tak tahan lambaian mata sendumu
Kisah kita kan terukir dua batu nisan
Cerita yang membelenggu batin nadirku

Kematian malam
Pisah sudah harap secercah bersama
Ikhlas tertoreh kain kafan putihmu
Aku bisu tak sekata

Kekasih
Hilang sudah jasadmu
Memori kan selalu terpadu dalam ruh suci sang Ilahi

Tuhan
Ma'af kan kekasih bila ada salah dalam nyawa
Semoga ruh sucinya selalu mengitari jagatmu Tuhan
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.43 0 komentar
KERAGUAN SURAT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim

Surat cinta
Kemarin malam kutulis untukmu adinda
Tertoreh bahasa sendu pilu
Rasa ragu dalam hati menyelimuti benakku
Instingku mengata kau ada yang punya
Ma'afkan aku adinda
Bukan tak percaya sama dikau
Cuma batinku lagi tak enak merasa

Kutoreh bahasa malam
Tentang rinduku sama jilbab putihmu
Yang kuberi saat ulang tahunmu
Ma'afkan aku adinda
Kutulis kembali malam ini
Apa adinda mencinta selain daku??......
Tanya dalam batin kecilku

FACEBOOKKU MENYUSURI PUING-PUING KISAH

by: Khoirul Taqwim

Hilangnya kekasih sudahlah
semuakan jadi abu
memory walau teringat selalu
kau telah memilih jalan hidupmu

Aku manusia yang tak sempurna
jadi catat dalm benakmu
langkahkan kakimu
turuti hasrat hatimu

tengoklah kedepan
jangan pernah mundur selangkah
aku akan tetap hidup
walau perih hati mengiris

Sudahlah semua sudah jadi memory
facebookku hilangkan
bila jadi penghalang hidupmu
aku tak ingin ganggu hidupmu

Hati ini tapi tak kuasa
kadang tanganku jahil tuk menggodamu
orang yang ada difacebookku
maafkan aku

biarkan jadi cerita kita dimasa tua
bahwa kita pernah bersahabat
lama kita berpisah
udara telah mempertemukan kita

facebookku biar berjalan
tuk menyusuri puing-puing kisah ini
semuakan tercatat dimemory
walau tak pernah ada dalam dunia nyata

SOBAT UDARA

by: Khoirul Taqwim

Sobat udara kan kemana kau terbang
Kusor arahkan sesukamu
ingat bidadari facebook menuggu
Jangan sampai dia hilang , lenyap, senyap

Sobat udara penuh godaan
Kekayaan melimpah diudara
Panggil udara sejauh kusormu
Alam semesta seketika didepanmu

Bumi hari ini penuh dendam
Iri dengan udara
Manusia sudah hidup diudara
Gempa terjadi bentuk perlawanan bumi

Sobat kaum hawa jangan pernah terlintas dibenakmu kesedihan
Lihat disana bidodoropun juga menunggumu
Ingat jika merasa takut cepat turun diudara
Sebelum jiwamu jatuh tersungkur dibumi

Mandilah diudara
injakkan kaimu diudara
berdo'alah
Kapanpun udara kan siap menemanimu
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.21 0 komentar
RANTAI ZAMAN
Oleh: Khoirul Taqwim

Tradisi merantai lidahku
Menyayat jantungku
Perih nadiku
Di makan rakusnya kekuasaan

Angkara murka tak terelakkan
Aku lemah sempoyongan
Tak ada tenaga sekata
Mengucap walau satu huruf
Berat beban kurasa
Benar sakit di dada

Rantai zaman membelengguku
Aku ingin bebas terbang melayang
Bersama burung-burung udara
Tanpa cekal aku bicara
Tradisi membungkamku
Aku pilu
Aku kaku
Aku terkunci tembok-tembok keyakinan

Jati diri hilang
Lenyap senyap di makan tradisi zaman

JABAL GUNUNG MELETUS

by: Khoirul Taqwim

Api membakar daratan
Wedos gembel menari di udara
Habis sudah alamku
Di telan jabal gunung meletus

Manusia berlari diri
Anak kecil mencari ibunya
Telanjang bulat tak terasa
Ini hari lupa harta
Selamat nyawa yang di cari

Nenek sempoyongan berjalan
Nyawa hampir melayang
Di telan lahar membara
Jutaan mata pilu
Mendengar
Melihat
Merasa
Ribuan korban manusia berjatuhan

Tak ketinggalan ahli agama berkhutbah
Ini cobaan ujian
Ini azab datang
Sejuta tafsir turun dari lidah
Membahas Jabal meletus

Di gang sudut jalan becek ada suara jiwa
Anak kecil bicara dengan mulut terbungkam
Ikhlaskan semua yang ada
Ini hanya titipan

PERANG JAGAT RAYA

by: Khoirul Taqwim

Perang membuta nyawa
Bau anyir bangkai terbang di udara
Kepala putus
Jantung berdebar diangkasa
Nyawa hilang hal biasa

Genderang perang ditabuh
Kebenaran entah milik siapa
Lupa daratan
Lupa lautan
Membunuh atau terbunuh
Bahasa dalam perang

Mati terhormat
Tundukkan kepala segenap raga
Perang mulia
Tetesan darah menetes
Kebanggaan dalam diri prajurit
Air mata banjir di segenap penjuru
Susah
Sedih
Pilu
Bahagia
Jadi satu dalam perang jagat raya

BIDADARI SURGA JANJI TUHAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Hasrat laki-laki serentak semangat
ketika Nabi berkata dengan lantang
janji tuhan tidak pernah bohong
berperanglah syahid dihadapanmu

Perang meletus
boom meledak
pisau-pisau menghunus
semua berkata tuhan bersama kita

Bidadari surga janji agama
berkobarlah semangat
jiwa terbakar
membunuh adalah pilihan

Tangis pilu tak terhindarkan
darah mencair dijalanan
anak-anak lari ketakutan
perang terus berkobar

Agama terus berkhutbah
janji tuhan tidak pernah bohong
angkat senjata
bidadari menunggu disurga

Laki-laki penuh ketawa
Hasrat membunuh tak terhindarkan
Laki-laki percaya penuh keyakinan
Bidadari surga masih disana menunggu kemenangan

TRAGEDI CIPUTAT TERBAWA BUNGA TIDURKU

by: Khoirul Taqwim

Desir peluru menusuk sahabatku
Kumeraung sekencang tsunami menghujam daratan
Serentak aku bangun menghela nafas
Ternyata ini hanya mimpi kebanyakan nonton tragedy ciputat

Mulai sadarku membunuh imajiku
Tanda tanya yang dalam dihatiku
Kenapa ada pembunuhan??...
Kenapa harus ada korban??....

Jari jemariku mulai gemetar
Saat teringat tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menembus dada
Menghujam kepala nyawa pasti tak tertolong

Hatiku mulai ketakutan
Ada apa dengan ini semua??..tanya’ku
Kebingungan masih menghinggapi otakku
Kusadar serentak ini tragedy kehidupan

Kutertidur kembali
Pelukan udara menemani langkah nafasku
Kuhirup pelan-pelan
Mataku tertutup hingga senyap lenyap

Mimpi bukan kehidupan nyata firasatku
Kehiduapan bukan mimpi belaka pikirku
Keduanya saling melengkapi kesimpulanku
Hingga terbawa dalam bunga tidurku malam ini

Tragedi kelam ciputat
Aku tersentak seketika
Aku bangun kembali tersadar ini mimpi belaka
Bunga tidurku terisi tragedy ciputat kemarin

RAUT WAJAH CALON MENTERI

by: Khoirul Taqwim

Wajah calon menteri disodorkan dimeja Istana
Sahabat saya tampak riang gembira
Pikirnya nanti bisa maen golf gratis kata sahabatku disini
waah!..otaknya sudah dipenuhi hasrat Antasari

Soal rakyat ah!..itu apa?
Minggu ini yang penting bisa berpesta pora
Menteri adalah kedudukan nurani
Amanah harusnya dijunjung tinggi

Kembali sahabat saya bicara !..
Aku mau jadi menteri negara katanya
Kehidupan menteri penuh gemilang duniawi
Ingat itu semua tak dibawa mati

Soal materi siapa yang punya
Ah!..nanti jadi menteri pasti ngantongi semua
Saat ini yang penting bisa jadi menteri
Ini raut muku menteri disini

SIAPA GUSTI NURDIN??.....

by: Khoirul Taqwim

Gusti Nurdin berkhutbah dinegeri seberang
Hidup hina atau mati syahid
Siapkah anda jadi pengantin??..
Tanya’ Nurdin dengan suara lirih

Revolusi Islam bergerak dialam semesta
Korban merupakan perjuangan
Pengantin disambut ribuan bidadari
Alangkah indahnya bahasa yang dilantunkan gusti nurdin

Dua pemuda berdiri disamping nurdin
Memegang boom rakitan yang siap meledak
Siapa yang bergerak dijalan agama
Surga itu janji tuhan

Allahu Akbar 100X pekik takbir berkumandang dinegeri korup
Juru penyelamat siap mencabut nyawa
Ini pertarungan bukan sekedar slogan
Nyawa harta adalah taruhannya

Gusti Nurdin adalah pahlawan kata sahabatnya
Gusti Nurdin teroris kata musuhnya
Semua tak ada yang tahu siapa itu Nurdin??..
Tuhanlah yang berkehendak sebenarnya siapa gusti Nurdin itu.

CINTA WANITA SUCI BERKERUDUNG PUTIH

Oleh: Khoirul Taqwim

Wanita suci berkerudung putih
Duduk terpaku dalam sepi
Terpancar cahaya iman ilahi
Menatap indah dunia
Walau hasrat jauh dari harap

Cinta wanita suci berkerudung putih
Menatap jejeka tampan rupawan
Hati terketuk rasa
Subhanallah bahasa kecil lirih terucap
Sadar dia terhentak
Adzan magrib telah tiba
Istigfar hati kecil terucap kembali
Bukan dia yang kucinta
Bukan dia yang harus isi rasa
Cukup ilahi dihatiku
Tak ada kecuali dia
Nafsu dibunuh suara adzan

Hasrat wanita suci
Bukan untuk mencipta
Cipta hanya milik ilahi
Tak ada cipta kecuali dia
Pikir wanita suci berkerudung putih

Wanita suci menyuci diri
Bertahanus
Tahajud malam saat datang
Ridho Allah swt dia cari
Tak ada bahasa cinta
Selain sang ilahi
Kata wanita suci berkerudung putih

NIKAHMU TERDENGAR DARI UDARA

by: Khoirul Taqwim

Jiwa kaget seketika
Membaca facebook sahabatmu
Kau telah masuk dalam hidup baru
Kuhanya berdo’a untukmu selalu

Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu

Apa harus kukata
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat

Nikahmu dari suara udara
Laut jadi penghalang kabar
Udara tetap bawa kabar
Tentang duniamu

Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagia
Jiwa sedih luka
Semua jadi campur Satu

Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku diam
Bahasaku mengudara

Kabar berita udara
terima ksih bahasa
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita

FOTO PROFIL DIUDARA

Oleh: Khoirul Taqwim

Tanpa surat
Tanpa sepatah kata
Tanpa suara
Foto jawab semua cerita

Bersanding peluk mesra
Kumenatap dalam sendu
Bersanding sejuta rasa
Kurasa bermilyar dada

Pantaskah aku menangis
Saat kau bahagia peluk kesah
Pantaskah aku berduka rasa
Saat kau hadir penuh suka cita

Diamkah aku seucap kata
Hati bertanya dalam beku
Lari kau semua rasa
Otak menggerayangi jiwa

Foto profil
Buat terkejut rasa
Foto profil
Terpajang diudara

Diamku membisu tuli
Bahasaku resah dalam kabut
Aku bertanya harus bagaimana??....
Air mata mengalir tak terasa

BADAI PERSAHATAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Laut selatan Ratu Nyiroro kidul
Menari diatas sampah laut jelalatan
Ombak setinggi langit biru
Air samudra bergoyang tak henti paruh nyawa
Tsunami ambil badai datang
Hutan bakau gundul sirna tak hilang
Badai laut darat menghantam
Sahabat terbina bahasa kalbu
Terurai bersama waktu
Sahabat terbina waktu rasa asa
Terurai mata sirna
Hilang setia ditelan garuda

Sahabat
Seru dalam senyap
Kuterpaku kaku
Sebatas cinta bertahan gelombang udara
Bersama tak lagi terpadu
Mengapa??....
Tanya’ dalam sendu jiwa
Kuhadirkan bahasa cinta
Putus sudah tali-tali yang terikat pena sahabat
Sambung putus takkan ada paku bumi hati
Hilang senyap embun pagi tak kembali rasa
Matahari menghisap air pagi tanpa ampun
Semua terasa mimpi bolong tak arti secuil isi
Benak yang punya makna jiwa baku
Bukan mata
Bukan telinga
Bukan itu yang ada
Yang ada rasa sakit didada dalam ranah jiwa
Yang ada rasa sakit batin tak kira nyawa
Yang ada air mata sesal tak makna cerita

Kecewa
Ungkapan dalam hati
Bahasa yang hilang ditelan awan mendung
Ungkapan hujan turun hilang kering
Bahasa udara tak terdengar
Tak gentar jiwa rasa mengepal
Cuma sakit jiwa alam dalam nafas

Badai persahabatan
Cinta ungkapan
Hilang semua makna
Dengki
Benci
Marah
perih
Semua jadi satu rasa sesak makna
Air mata mengucur
Pancoran pindah kelubang mata hati
Tanpa henti
Tanpa henti rasa
Tanpa henti rasa jiwa
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi mata sesal batin yang ada

RASA MENUNGGU CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kau sakiti sejenak kata
Kan kurasa selama nafas akhirku
Cinta bawa duri dalam rasa
Kan kuraih keabadian perih rasa

Tatap mataku
Kesenduan rasa kan tiba
Ku ingin raih cinta
Kau bawa belati menusuk

Salahkah kumenunggu
Walau hati rasa sedih tak terkira
Kau lari dalam peluk orang
Kuhanya menatap tanpa bahasa

Kau buat aku bisu
Saat aku harus bicara
Kau butakan hidupku
Saat kuharus buka mata

Kudisini hanya duduk
Lihat hati perih luka
Takdirkah ini
Tanya dalam benak yang dalam

Menunggu apa yang kurasa
Saket hati kan kudapat
Aku tak sedikit dalam benak
Salahkan dikau cinta

DUHAI CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Duhai Cinta
Kutak ingin lepas dalam nafas
Walau Perih rasa
Kuterlanjur hati terpaut

Duhai Cinta
Perih hati tak terkira
Terlanjur jadi api dalam jiwa
Terbakar hati sampai tak berupa

Sejenak kuberpikir
Otakku sudah kosong
Terisi cinta dalam jiwa
Membatu buta kurasa

Cinta aduhai
Saket yang tak terkira
Rasa yang indah
Jadi beku lautan rasa

Tatap aku cinta
Biar semua berakhir rasa
Walau sejenak nafas
Ku kan nyaman tanpa rasa

Duhai cinta
Jauhlah dari harapku
Biar rasa hilang dalam jiwa
Moga takdir lain bicara

Duhai cinta
Berbeda dalam jiwa
Walau satu jiwa
Semua mimpi dalam rasa

DURI KEINDAHAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Lama tahun kujalani
Sakit jiwa tak henti sejenak
Salahkah diri ini yang mencinta
Kau tampar aku seketika

Rasa sakit terabadikan
Rasa tak pernah sirna dalam benak
Kau luka ada dalam dada
Kapan kan sembuh rasa ini

Selama rasa jiwa ini
Hancur luluh lantak
Kau telah pergi dalam nyataku
Kau telah jadi hantu mimpiku

Kenapa rasa ini tak henti sejenak
Air hujan terang malam
Air mata tak hilang jua
Aku bisu dalam tangis

Selama rasa ini
Beribu rasa tak pernah hilang
Sakit jiwa kurasa
Kau kan jadi duri indah

Duri keindahan cinta
Penuh sesak sakit
Perih indah rasa
Dua rasa jadi satu

CINTA DAN SAHABAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama

Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada

Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja

Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa

Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar

Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat

Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda

Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi

Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua

KESEDIHAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Matinya cinta sakit yang punya
Mau dikemana hati sudahlah
Cinta sudah bikin jiwa sakit
Kosong bahagia rasa dalam jiwa

Cinta derita tak padam jua
Sakit hal yang biasa
Lara duka punya siapa??....
Cinta jawab dari tanya’

Lara hati sudah biasa
Lara duka milik siapa
Cinta bertebaran seantera
Sesak nafas tarasa gagal cinta

Hati rasa meledak
Boom cinta berdentang dalam jiwa
Rasa cinta hadir penuh rasa
Kesedihan bagian cerita cinta

SAHABAT JADI CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Maaf sahabatku
Lama kupendam rasa ini
Hari tak kuat lagi kusimpan
Hadapi rasa beban ini

Kutulis apa yang ada dihati
Biar semua tersimpan dalam benak
Ma’af sahabat atas tindak tandukku
Ma’af cinta terlintas dalam benak

Kuberlari sejauh matamu
Hati walau dekat dalam batin
Semua terasa siksa mimpi
Inilah hidup dalam jiwaku

Pergilah sesukamu
Hiraukan masa lalu
Lupakan sahabat cita
Memori dalam benakmu

Sahabat apa jadi cinta??..
Jangan jika tak masuk akal
Sahabat biarlah sahabat
Walau diri ini lebur dalam jiwa

Seangkuhnya hatiku
Lari tak dapat kemana
Kau telah jadi makna
Nafasmu kan selalu dihati

Sahabat jadi cinta
Terasa unik ditelinga
Ini nyata dalam hati
Tapi semu dalam nyata

Sahabat jadi cinta
Biar jadi mimpi kisah batin
Memori kan catat semua
Sahabat jadi cinta dalam hati

ARTI CINTA DALAM DIRI

by: Khoirul Taqwim

Cinta kemana kau pergi
Hati rasa tak ingin lepas
Inginku kau selalu ada
Walau hanya mimpi belaka

Cinta tak kuduga
Kau begitu berarti
Dalam benak yang gersang
Sepi jika kau tinggal cinta

Hati terbakar
Kau hilang disisi
Kemari kan kubelai
Lewat sejuk udara cinta

Salahkah diri
Jika harap besar padamu
Oooooooooh cinta
Aku tak ingin hilang darimu

Cinta dikau kubayangkan
Lewat hayal yang tak pernah pergi
Mimpi yang sering jenguk tidurku
Cinta kau berharga dalam jiwa

Arti cinta dalam diri
Begitu mulia
Indah didengar
Walau kosong dalam nyata

Cinta bukan kenyataan
Tapi nyata dalam jiwa
Cinta mengandung makna
Yang dalam dihati tuk dimengerti

MENUNGGU BELAHAN JIWA

Oleh: Khoirul Taqwim

Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa

Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku

Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa

Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam

HUJAN AIR MATA

by: Khoirul Taqwim

Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan

Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu

Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku

Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata

Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku

DESAKU MULAI HILANG

Oleh: Khoirul Taqwim

Waktu mengarah maju
Saat desaku kala itu
Sungai mengalir jernih
Pohon bah hutan amazon
Desiran angin sejukkan warna

Waktu berganti berlalu
Pagi hilang nyanyian burung
Siang hilang kedai hangat di pojok kampung
Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan
Sekarang tinggal sepucuk cerita

Jalan desaku yang dulu asri
Tertata rapi batu kali di jalan
Nampak hiburan hayalan malam
Hirup udara sepuas pulas
Hingga pulas dalam pelukan alam

Hari ini desaku lain bahasa
Polusi terserak di hamparan udara
Bisik deru mesin tak kenal waktu
Benar bencana desaku saat ini

Kemana hilang desaku yang nyaman?....
Kemana hilang desaku yang permai?.....
Sekarang berganti bising
Banjir sana-sini tak terelakkan
Saat musim hujan kan datang
Gara-gara hutan pohon gundul
Ditebang untuk penghuni cakar langit
Hingga hilang sudah desaku dulu kala

MALAM DI BAWAH BAMBU

Oleh: Khoirul Taqwim

Keringat bercucuran di badan
Dingin menggigil badan
Lelah sejenak hampiri rasa
Buat jiwa nampak beku kaku
Ingatkan hari pertama saat peluk kesah

Bintang langit
Menatap bambu sedu
Resah hati merasa kaku
Gerakan lambaian tangan sirna
Hilang……….
Hilang……….
Hilang……….
Sudahlah sudah

Malam sendu haru
Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa
Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara
Aku duduk dibawah bambu
Mataku memandang sejauh warna
Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap

Malam di bawah bambu
Bayangan alam menjumpa dalam nyata
Indah hati bahagia
Sirna duka lara sesaat
Hilangkan beban pekat melekat dalam lara

SERAKAH SANG PENGUASA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran

Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal

Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang

Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah

Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati

SANG JUARA CATUR 2007

Oleh: Khoirul Taqwim

Tahun 2007
Ingatkan aku saat memegang piala
Hati bahagia tertoreh rasa
Terasa langit ada dalam genggaman jiwa
Udara segar jernihkan pikiran
Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan
Ingin kutunjukkan pada alam raya
Bahwa hari kemenangan telah tiba

Sang juara catur 2007
Puluhan mata sambut kebahagiaan
Masa muda bangkit penuh gairah
Lambaian semangat juang tatap perkasa
Indah mewarna rasa ini
Membahana kepenjuru rahim kehidupan

Sang juara
Melangkah menuju pembebasan

Tahun 2007
Keberuntungan bagi sang prestasi
Tanda keberkahan nafas kehidupan

BENCANA CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Malam suram tak semewah kemarin
Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah
Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan
Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru
Amunisi cinta hilang di telan hujan malam

Cinta terabaikan
Waktu tak bisa bicara
Enam tahun tak ada arti menunggu
Yang ada rasa saket di dada
Ironis benar nasib ini
Terasa racun dibuatnya

Akhir sebuah cinta
Mati di batu nisan
Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda
Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira
Dahsyat benar lara ini
Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan

Bencana cinta
Dapat melanda siapa saja
Bagi penggemar rasa
Terkadang harus tertimpa tangga

Bencana cinta
Bertepuk sebelah tangan
Bertepuk sebelah kepala
Bertepuk sebelah jiwa
Melanda setiap goresan putus asa

BATU NISAN MENGHADAP SI TUAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Nyawa tak kemana
Saat malaikat pencabut datang
Pisahlah sudah nyawa raga
Tinggal puing-puing jasad tergeletak

Dua batu tertancap selatan utara
Terpampang di makam khatulistiwa
Saat manusia tutup mata
Kebumikan itu bahasa akhir cerita
Terseraklah bunga di atas kuburan
Menghias alam kramat
Di ujung batu nisan

Batu nisan di jemput menghadap
Si tuan yang lagi pisah raga

Batu nisan menghadap si tuan
Waktu habis nyawa di raga

PAGI SAMBUT MENTARI

Oleh: Khoirul Taqwim

Pagi yang cerah berkabut
Terdengar nyanyian alam bersenandung
Iringi langkah datangnya mentari bercahaya
Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan
Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti

Pagi...........
Ketukan hati berirama
Alangkah indahnya hari ini
Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa
Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa
Tutup mata enam jam terasa
Hingga terbawa lemas gulai
Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda
Otak terjejal jam dinding penuh jadwal

Pagi ini aku raba
Sambut mentari bersinar
Di ujung timur terlihat warna indah berkilau
Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba
Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata

Lambaian tangan alam sambut pagi ini
Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa
Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala
Pagi secerah kutub utara
Indah membentang di mendung raya
Alunan melodi tak berketuk
Bersuara tanpa lintas batas
Hingga buat hati bahagia rasa pesona

PUISI CINTA YANG HILANG

by: Khoirul Taqwim

Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah
Kemana indahnya cinta kata penyair udara
Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia
Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan

Puisi cinta hilang di telan virus jalanan
Tak tersisa membekas dalam dada
Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka
Kemana kata pujangga cinta indah
Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala

Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa
Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta
Iringi langkah air mata mengalir
Hiasi kedukaan rasa
Lengkaplah sudah puisi cinta
Di telan hilangnya bah kabut samudra

DONGENG KABUT CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kesini nak!
Ada cerita dikit rasa
Bahagia indah membahana
Menyeruak di angkasa buta

Tapi sayang nak
Saket jiwa datang tak di undang
Dahulu indah
Sekarang jadi kabut rasa
Gara-gara cinta tak ada restu ortu

Dongeng kabut cinta
Mengalun sendu nyanyian berdurai kata
Benar-benar hilang sudah
Tinggal kebencian hati gemulai
Gara-gara famili tak mengizinkan cinta

Pilih cinta saudara atau kekasih
Dongeng ini benar gila rasa
Kenapa ada cinta memilih
Saat hati butuh keduanya

Oooo...sang surya
Bintang diangkasa
dongeng apa ini
Tanya dalam jiwaku
Hingga terlantun dalam mimpi hilangku

PUISI TUHAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Tuhan…….
Kala langit menangis
Gunung meletus
Bumi guncang terhentak alam
Tsunami setinggi cakar sang surya
Hatiku tetap bahagia disisimu

Tuhan………
Kala jiwaku tergores pena
Nafasku roboh dalam cinta
Aku merinding ketakutan
Bayangan dusta menghantui rasa
Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah
Jauh…….
Jauh……….
Dari engkau maha dzat suci

Tuhan…
Materi alam
Materi jiwa berbeda pandang
Hingga buat aku linglung buta rasa
Apa mungkin ini cerita kosong
Terlintas dalam benak ketakberdayaanku

Semoga……..
Bahasa do’a
Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa
Agar tenang, nyaman sentosa

Terima kasih Tuhan
Atas duka lara
Senang bahagia
Yang tertanam dalam benak kecilku
Kupasrahkan pada sang pencipta
Alam ruh jasadku
Semua yang ada padaku
Hingga tutup usiaku
Amiens……….

CINTA KANDAS

Oleh: Khoirul Taqwim

Berakhir sebuah cerita
Dipentas drama sandiwara
Hilang seketika kabut
Ditelan udara rasa
Berujung patah karam
Menyelinap di pori-pori buta

Cinta tinggal seonggok bahasa
Semu di jiwa dada
Menyakitkan sekujur tubuh menggigil
Terlihat jauh dilayar celah hati
Kau bersanding mesra
Musnahkan impian dalam nyata
Kuhanya berdo’a tentangmu
Moga kan selalu bahagia
Bersama apa yang menjadi arah rasamu

Memory batu karam
Terlindas nahkoda yang gagal berlayar
Lautan tasbih membahana
Sirna ditelan ombak
Kecongkakan tak ada arti
Hingga masuk dalam relung jiwa dalam
Biarkan berlari
Hingga mentari tak sanggup mengejar
Inilah bahasa rasa
Penuh godaan yang tergilas zaman

WAKTUKUKAN TIBA

by: Khoirul Taqwim

Bunyi jam dinding berdetak keras
Hati bertanya tentang hari ini
Terselinap bahasa syahdu menyeriang di udara
Ajal kan datang
Mau kemana jiwa lari
Sembunyi tertutup tak ada arti
Pasrah bahasa tepat dalam jiwa
Bergetar benar hari ini
Jemputan maut telah datang
Tinggal menungu detikan waktu

Berlari nyawa dari raga
Harta tak ada guna
Tinggal catatan jiwa di hadapkan
Kotor bersih
Menunggu dalam nyata pandang
Indah benar jiwa bersih
Derita kotor bila suci tak ada

Akhir sebuah nyawa
Hilang ditelan bumi
Jasad musnah tak berbekas
Tinggal seonggok rasa
Menyelinap waktu
Putaran tak kan kembali
Tiba detik menyusuri
Nafas musnah
Cerita waktuku kan tiba

NIKAHMU KUDENGAR DI UDARA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kudengar nikahmu di udara
Terhenyak hati sesaat
Sedih bahagia naungi rasa
Kala langit menghitam
Detakan jantung tak henti
Usapan air mata menghias di wajah sepiku

Sambut lambaian jiwa kosong
Selami nafas hidupku
Diam bahasa sejenak
Merenung bait-bait kehidupan
Tentang apa yang ada
Hingga takdirpun kan tiba

Nikahmu terdengar di udara
Luas di jagat raya
Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan
Luka hilang ditelan cahaya sukma
Senang bersenandung iringi langkah suara
Satukan pesta bersama

Tuhan
Kuberdo’a untuk dia
Bahagiakanlah jiwanya
Jangan pernah ada luka tergores
Bila jasad sudah tak ada
Satukan dia dalam ruh ilahi

Nikahmu
Lambang kesucian
Tak ternilai harganya
Sepanjang hayat
Hingga ketiadaanmu

PANJANG LARA DUKA

Oleh: Khoirul Taqwim

Bersedih hati lara
Kala angin berhembus enyahkan suara
Pedih hati penuh luka
Derita tak pernah kunjung usai
Saat terlihat wajah sendu gemulai
Sabar, sabarlah
Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'

Panjang lara duka
Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana
Hati siapa yang punya
Kala datang mendung duka
Penuh dosa kehidupan
Sang batara kala

Lihat!
Lihatlah disana
Duka panjang
Tak pernah henti sejenak
Lara panjang
Hampiri tiap waktu detik
Sabar, sabarlah nak
Lihatlah cahaya
Suatu saat kan hembus dalam jiwamu
Hilangkan panjang lara duka
Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal
Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu

TULISAN KATA-KATA

by: Khoirul Taqwim

Kata-kata
Tulisan bicara
Merubah hal kecil
Mendunia dalam nyata

Tulisan
Penguasa alam
Karya menakjubkan
Bahasa yang terselib makna
Memecah kebuntuan
Sejuta warna ejaan
Hidup dalam kata-kata

Masalah hidup
Tulisan kan jadi teman
Kan jadi bacaan
Bermain lewat Kata-kata
Tulisan bagian perubahan alam

ALAMKU ALAM PEGUNUNGAN

by: Khoirul Taqwim

Pegunungan
Kulihat indahnya alam
Sejuk alami terasa
Hati merasa terang gemilang
Angin sepoi-sepoi melintas
Burung-burung beterbangan
Alam pegunungan
Nyaman dalam dada kurasa

Kulihat alam pegunungan
Saat kaki melangkah
Udara sambut dalam keheningan
Air bening mengalir
Gemercih suara
Alunan surgawi alam
Percikkan lirih indah mewarna
Air terjun terlihat pesona
menggugah hati rasa
berselingkuh dengan alam
Jiwa tentram
Setenang lambaian bidadari hayalan

pegunungan
Lambang keindahan alam
Sejukkan jiwa rasa
Asri begitu mendamba
Alamku alam pegunumgan

RASA KUSESALI

by: Khoirul Taqwim

Terucap maaf
Bibir kakuku berdentang
Rasa otakku sedih sendu
Saat kata cinta
Mengalir dari wajah
Kusesali bukan kau tak jadi milikku
Tapi kedatanganmu padaku
Kenapa harus ada
Dalam alam jiwa
Alam ruh dan jasadku
Yang telah selimuti alam imajiku
Melambung tinggi kelangit ketujuh

Rasa kusesali
Tiada awal
Tiada akhir
Datang pergi
Seperti embun pagi
sirna hembuskan kesegaran jiwa rasa

LAHIRNYA SANG PAHLAWAN

by: Khoirul Taqwim

Tangan mengepal
Dada bergetar keseluruh jantung
Terlihat botjah kecil tanpa bapak
Nampak janda dengan tatapan layu
Ditinggal suami gugur dimedan perang
Jiwa terketuk sambil membawa keris
Ingin menusuk perusak kedamaian

Pahlawan tiba
Tak ada waktu bicara
Bergerak
Serentak
Memberontak
Sang penguasa udara
Sang penguasa samudra
Sang penguasa daratan
Kaki melangkah dengan sorot tajam
Dendam kesumat
Menbunuh jalan yang asing
Terpaksa demi perjuangan
Melawan penindasan
Keserakahan
Harus segera di musnahkan
Dimuka bumi raya

Lahirlah
Putra sang surya
Penerang zaman
Senapan di tangan
Pedang di jalanan
Terserak tumpah ruah
Banjir nanah tak terkira
Air mata tumpah ruah
Darah becek dijalanan
Demi kata perjuangan

HIJAU DAUNKU

by: Khoirul Taqwim

Hijau daunku
Membentang di dinding alam
Indah mewarna
Rasa nyaman dalam dada
Oksigen limpah ruah
Sejukkan nafas
Selimuti rongga-rongga kehidupan

Hijau daunku
arah tumbuh nyawa
Pelangi alam
Bakat
Tabiat
Alam semesta melukis
Hiasan nan indah
Pancarkan sukma kehidupan

KARYA ALAM

Oleh: Khoirul Taqwim

Rembulan pancarkan warna rasa
Bintang gemerlap di angkasa
Matahari panaskan galaksi
Bumi tempat pijakan kaki
Anugerah ilahi yang tak ternilai
Indah nan warna
Sedia alam semesta

Karya alam
Bersenandung
Iringi langkah suara nan sendu ceria
Di gelap malam
Siang hangatkan galaksi mewarna
Sore pagi berubah
Terbit
Tenggelam
Sunnah alam
Berputar kan pada waktunya

GARIS REVOLUSI

Oleh: Khoirul Taqwim

Revolusi berkumandang
Seantera bumi raya
Sejagat alam nirwana
Perubahan di tunggu
Meraih visi cita mulia
Ragu hilang rasa
Langkahkan kaki kedepan
Pandang sejauh derap langkah
Perjuangan di mata menggema
Melawan jalan tuntutan
Atas nama kemanusiaan
Membunuh di bunuh
Berdarah tubuh segar
Banjiri alam duka
Kebiadaban
Pemerkosaan kemanusiaan
Membakar jiwa

Revolusi hari ini telah tiba
Cepat pacu kuda langkah
Berangkat
Pekik kemerdekaan berkumandang
Angkat senjata
Kapak di tangan
Siap menyayat mata keranjang Negara

Hari revolusi
Berjuta nyawa melayang
Korban perubahan
Jangan ada rasa takut
Apalagi lari kenyataan
Tegarkan hati
Bisikkan dalam jiwa
Mati hidup kupasrahkan ilahi

Garis revolusi
Jalan darah nanah mengalir
Pekik pembebasan terus di kobarkan
Sebagai bentuk perlawanan
Atas nama Perubahan
Menuju manusia baru
Kepala baru
Tangan baru
Hidup baru
Menuju rahim sang ibu kebenaran

Garis revolusi
Melangkah pasti
Simbol perlawanan
Atas nama kemanusian
Berjuang dan berjalan

LAUTAN POHON

by: Khoirul Taqwim

Hijau pohon
Rindang indah mewarna
Karya sang ilahi
Membentang di jagat raya

Alamku
Nan warna
Menghampar di lautan daratan

TAK ADA ABADI

by: Khoirul Taqwim

Sang fajar telah hilang
Mentari tak bersinar
Hilang cahaya penerang
Dimakan bumi lapar

Tak ada badi
Semua kan kembali
Sang pencipta menjemput
Datang dan pergi
Seketika embun pagi sirna
Ditelan matahari
Menguap
Berputar rotasi
Evolusi berkesinambungan
Perubahan bentuk rupa

Tak ada abadi
Semua kembali dan berubah

SLOGAN PERANG

Oleh: Khoirul Taqwim

Strategi
Otak-atik otak berputar
Tengok kanan kiri
Kuda dipacu
Mati tak gentar
Hilang nyawa kehormatan
Darah dingin memecah kebutaan
Tombak di angkat
Bendera membentang
Berkibar sepanjang langkah perang
Mata melirik
Pancarkan kematian
Bunuh dan bunuh
Slogan perang membahana
Sepanjang jalan nyawa

SAPU JAGAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Kehidupan nan indah warna
Samudra rasa menggelora
Dalam dada membakar
Ketulusan hati dalam semangat membara
Alangkah pelangi kehidupan
Membanjiri alam semesta
Bintang
Rembulan
Melambaikan kehangatan malam

Sapu jagat
Menyingsing di gelap gulita
Membakar di telinga udara

Sapu jagat
Bersih
Tujuan jiwa lirih bersuara

KEMBALI KE ASAL

by: Khoirul Taqwim

Pulang kepangkuan bumi
Tempat asal diri ada
Hilang
Senyap
Lenyap
Ditelan alam raya

DERITA WONG CILIK

Oleh: Khoirul Taqwim

Kering kerontang perut
Kupaksa jalan dipadang nan panas
Inilah kehidupan wong cilik
Cerita tinggal bahasa ingatan

Perih jiwa
Berpikir hari esok yang tak ada ujung
Derita sesuap nasi
Harus dicari sejauh kaki
Walau langkah pergi
Tak sehebat mentari
Pikiran mulai lemas
Jalan harus tetap
Sampai arah tujuan
Kepasrahan pada sang pencipta
Sungguh hati menambah tegar rasa
Tradisi jangan dibuang
Tetapi dimajukan tak lepas dari hidup pribumi

Mengadili tanpa sebab
Bertindak sewenang-wenang
Itu kerjaan orang yang tak punya nurani
Kecewa rasa pada penguasa
Kutadahkan tangan
Berharap hilang sengsara rasa dalam hati
Agar jiwa tenang nyaman
Di pangkuan alam nan asri

HUTAN RAYA

Oleh: Khoirul Taqwim

Pohon indah mewarna
Sepanjang jalan rodaku
Tak terasa hati hanyut
Keawan alam mimpi imagi
Hati gembira ria
Melihat asrinya alam nan lebat
Terbisik hati kacil
Inilah karya Tuhan
Melimpah ruah di depan mata

Pesona hutan raya
Ingatkan dulu kala
Saat dedaunan
Banjiri semesta

GARA-GARA LIMA HURUF

Oleh: Khoirul Taqwim

Getaran hati
Saat kau kata mesra
Wajah nan sendu
Rupawan wajah ayu alami
Hati tergoda
Mulut susah bicara
Walau firasat terus bergelora
Nada dada
Mengalun sendu kebekuan
Cair tak datang
Polesan alam mendung jiwa
Menyeriang indah tengah malam
Gelap jadi terang
Gundah jadi sumringah
Hati benar tergila dikau
Gara-gara ucapan lima hurufmu

CINTA BERBUNGA

Oleh: Khoirul Taqwim

Tutur sapa menyapa
Lemah lembut bahasa
Indah di telinga
Sejukkan hati dalam dada
Rasa sejuta nyawa
Hiasi alam pelangi
Menghampar di padang jiwa

Hati tersentuh
Kau ucap cinta sekata
Angan-angan meninggi
Bah banjir bunga mawar meluap
Tambah erotis jiwa membahana
Ucapan sayang
Terlintas sejenak
Warnai pesta megah menggema

Cinta mekar mentari
Berbunga ditaman rasa
Terbang melayang

Antar diri raih mimpi sempurna

CINTA RANAH BERANTAH

Oleh: Khoirul taqwim

Cinta membabi buta
Entah berantah terasa
Ganjil cerita ada makna
Hilang disenyap kata
Kenapa ada cinta buta??..

Benar gila cinta rasa
Tak pendam tak hilang semakna
Benar kurang asem cinta buta
Warna meraba dalam dada
Penuh sesak nafas gila

Cinta entah brathayuda
Menyingsing matahari nan gerhana
Bintang menyala dilangit bukit
Alamku lagi senda gurau
Semua benar ada alam ranah jiwa

Kemana cinta datang sesaat?....
Tak kunjung jua hari ini
Kemana cinta pergi sesaat??..
Tanda tanya’ tak pernah sirna
Lewat bahasa ilustrasi kukata

Cinta berantah
Entah kemana
Semua pergi dalam jiwa
Larilah cinta
Sejauh bisa
Sebelum raib dalam dada

Cinta ranah berantah
Tak jekas tak kira
Bualan jagat
Duka sengsara
Gembira loka
Paduan hidup berantah

TINGGALKAN KAMPUNG KECILKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Jam 12 siang nanti kuharus angkat kaki
Tinggalkan kampung yang asri
Pohon sambut pergiku
Derai air mata kucing kecilku

Hati terasa sedih mendekat
Tiba-tiba seketika ingat cita-cinta
Kuharus angkat kaki demi sumpah palapa
Gajah mada terlintas sejenak

Mondar-mandir jam 12 tepat
Cikar tak datang juga
Jam molor benar tiba
Jam 1 siang benar kepalang

Apa hujan jadi hambat laju cikar
Kusedu kopi sejenak
Pecah suasana jadi cafein
Dingin jadi hangat dalam raga

Jam 12 jadi jam 1 tepat
Kulangkah kaki berangkat
Selamat tinggal kampung kecilku
Kukan kembali sebelum mahkota kudapat
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 18.30 0 komentar
AYAM-AYAM PAGIKU
Oleh: Khoirul Taqwim

Ayam-ayamku berlari dalam tawa
Ayam-ayamku bertarung dalam sangkar
Ayam-ayamku tumpuan bersambung nyawa
Ayamku kemari makan menunggu

Disela pagi kokokmu kudengar kencang
Buta pagi suaramu keras terkapar alam
Bangunkan kampung saat mata tertutup
Ayamku sahabat perutku selagi lapar

Pergilah sejauh kau bisa
Makan minum sesuka hasratmu
Kaki langkahkan sekuatmu
Kembali kekandang jika bosan datang

Ayam ternak dikampung
Kutinggal sejenak dikota
Pakde bude kan jaga kau
Hari sampai waktu kan tiba

Jalan dan jalan ayam
Pembeli ayam berhasrat atasmu
Maaf ayam pagiku
Kau harus pergi bukan disini

Ayamku yang lain disudut jalan
Ayam kemari secepat jalanmu
Maaf ayam pagiku
Pakde bude ingin daging malam ini

Nasib ayam pagiku
Sudah jadi tabiat alam
Nasib ayam-ayam pagiku
Jadi santapan perut kosongku

KEARIFAN NELAYAN KECIL

Oleh: Khoirul Taqwim

Ikan kecil tak masalah
Ikan besar alhamdulillah
Teriak nelayan kecil diujung laut
Mencari isi perut selagi kosong

Nelayan kecil ditengah laut
Ombak jadi santapan perahu
Badai laut jadi irama
Diujung laut nelayan kecil mengupil

Malam semakin larut
Ikan tak kumpul jua
Malam semakin pergi
Nelayan kecil resah dalam kopong

Ikan hari ini lagi sepi sedan
Tak apa esok masih ada
Gelisah campur syukur jadi Satu
Terucap dalam dada nelayan diujung laut

Kearifan nelayan kecil
Ilahi jadi spirit dalam jiwa
Pejabat negeri yang jauh disana
Lihat kearifan sang nelayan diujung laut

Nelayan kecil yang bijak
Sorot gelisah walau ada
Syukur ilahi lebih utama dalam prinsip
Jati diri sang nelayan kecil diujung laut

HILANG KEADILAN NEGERIKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Entah berantah
Jagat bolak-balik
Rongsokan membumi
Bobrok negeriku
Hilang adil nyawa
Hilang tonggak kearifan
Tinggal kesedihan memalu
Tinggal puing-puing kehidupan
Semua jadi sampah kebenaran

Keadilan
Musnah kemana?..
Hilang kemana?..
Semua tak tersisa
Hasrat nafsu membunuh keadilan

Lembaga peradilan
Jadi bualan
Jadi tontonan
Jadi sandiwara
Buta dalam kata
Buta dalam jiwa
Buta dalam nurani
Bangsaku dirusak cukong-cukong mafia

Hakim
Suara yang dulu nyaring
Bahasa kebenaran harusnya dipegang
Kemana lari kebenaran
Dulu terpegang menggenggam
Kebohongan bukan sahabat
Kebenaran tegak
Keadilan jalan kemuliaan
Sekarang hilang tak sisa
Sekarang jadi bualan
Dimakan waktu zaman
Cukong berduit
Rusak peradilan
Rusak keadilan
Kebenaran uang
Kebenaran jadi sampah
Kebobrokan jadi kemenangan

Keadilan negeriku
Musnah
Hilang
Rusak
Bobrok
Terjual
Tanpa sisa kebenaran

PENCARIAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Jiwaku meraung-raung kesakitan
Batinku teriris hingga aku terlempar
Ingin sekali aku meraih bintang-bintang diangkasa
Apa daya tangan tak sampai
Kemana harus pergi jiwa ini yang resah gelisah
Aku haus air tuk sejukkan batinku
Kurebahkan pikiranku tuk tenangkan jiwa
Aku terkapar dikegelapan malam
Biarlah aku berdiri disini menanti hari esok
Tuk buktikan kesetiaan
Atas apa yang tak kau tahu
Agar kau tahu jiwaku meronta dibalik bukit rasa
Merona dalam pencarian mata kalbu

Kutunggu sejauh ada tak ada
Menunggu rembulan
Raihku dalam mimpi
Perjalanan raih cahaya jauh terasa
Aku harus tahu hakikat hidup

Jiwaku sepi bersama awan kelam
Kumeronta-ronta disudut malam yang panjang
Wahai binatang!!..
Wahi Iblis!!..
Kemana malam ini
Kau tak tak datang sambut gelap
Kau biarkan aku disini
Sendiri tanpa ada kau temani

Anjing-anjing menggonggong
Bermata Satu
Berdarah dingin
Siap lepas hasrat
Aku resah gelisah
Mencari hidup
Jalan tak kunjung jua
Sempurna yang kucari

Mata sejauh menghilang
Hati sejauh tak sampai
Mimpi kosong
Angan-angan tak hilang pekat
Cari tak pernah puas
Cari hilang sendiri
Semua masih dalam satu cari

WAYANG

Oleh: Khoirul Taqwim

Ramayana cerita nirwana
Gatot koco munggah nang langit
Kunto dewo entah berantah
Pewayang jalan menari diatas pentas
Benar adanya itu rasa
Cerita rakyat mengabdi jiwa

Wayang
Cinta ikut cerita
Perang jagat ambruk
Jadi siji nang jero wayang
Lakon tragedy kehidupan
Pejuangan darah tak ada habis
Semangat luar biasa membakar
Hidup makna
Mati sudahlah
Wayang jawa penuh gairah

Kehidupan wayang
Tak ubah kehidupan jabal manusia
Mainan jagat raya
Melangkah sendi nyawa
Jagat sambut tanganmu
Nyawamu lepas
Bumi sambut tenggelamkan jasadmu

Cerita wayang
Penuh adegan
Sejuta babat urip
Mati sewu
Mati suri
Tambah serem
Mati kuwalat
Bedebah nyekti siro

Kisah wayang
Tarung kehidupan
Kisah wayang
Tarung jagat raya

PETARUNG SEJATI ADA DI GOLF

Oleh: Khoirul Taqwim

Banjir dilapangan golf
Air mata mengalir
Darah berlimpah ruah
Uang rebut cady molek

Pejabat tinggi ayunkan stik
Tak nyana tak kira
Lubang molek disantab
Dia tau itu bukan tempat bola

Tak terasa diluar daya pikir
Tarung politik tujuan
Dia salah tafsir
Tarung ada di golf bukan disana

Berceceran darah
Tak perduli beli barapa nyawa
Harus mati ajal kan tiba
Kata petarung di golf

Petarung sejati ada digolf
Bukan di senayan
Gedung tinggi
Golflah tempat bertarung harta nyawa

Masuk buih apa bukan
Hati paras rupawan kan teman
Dapat kubeli semua golf
Nyawa kan kuhargai bila dijual

SAJAK-SAJAKKU

Oleh: KhoirulTaqwim

Sajakku bukan sajak Sanusi
Sajakku bukan sajak Rendra
Sajakku bukan sajak Chairil
Sajakku bukan pula sajak ini itu

Sajakku sederhana
Sajakku miskin bahasa
Sajakku tak sepopuler pujangga
Sajakku bahasa hati diri dalam jiwa

Lewat sajak aku menangis
Lewat sajak aku berduka
Lewat sajak gembira ria kurasa
Lewat sajak sejuta rasa kurasa

Sajak-sajakku
Mengundang jagat raya
Sajak-sajakku
Bersimpah ruah dialam raya

Lewat bahasa aku bersajak
Lewat nurani sajakku terketuk
Lewat emosi sajakku bersua
Bersuka cita sajakku bicara

Sajak-sajak terbanglah
Sajak-sajak larilah
Sajak-sajak kembalilah
Sajak-sajak sahabat dalam jiwa

KYAI DAN MILYADER

Oleh: Khoirul Taqwim

Keadilan dunia
Suap lancar saja
Keadilan alam baka
Lari selagi bisa

Duniaku kan kubeli
Kata milyader penumpuk harta
Alam baka kemenangan iman
Kata kyai kampung sederhana

Dunia indah kurasa
Kata penikmat dunia
Dunia siksa batin rasa
Kata sufi dibalik bukit

Dua sisi alam
Beda dalam rasa
Dua sisi manusia
Beda dalam faham

Benarkah kyai??...
Benarkah milyader??..
Benar semua dibalik salah
Salah benar urusan makna

Kyai dan milyader
Sama dalam hidup
Beda dalam rasa
Sama beda dua sisi rasa

DO'AKU DI DETIK-DETIK TAHUN BARU

by: Khoirul Taqwim

Di ujung akhir tahun telah bergerak waktu
Tinggal menunggu hitungan detik
Kan jadi sejarah masehi
Hati terasa terharu
Gelisah selimuti rasa
Rasa syukur pada iLahi
Tak lupa kupanjatkan
Atas karunianya
Dan atas nafasku masih ada
Menjelang tahun baru kan tiba
Hati tersentak
Kaget tak nyana
Tua semakin menjemput
Tak ketinggalan
Ria rasa
Nampak diraut muka sendu
Detik-detik tahun baru
Jiwa berkata

Tuhanku
Selamat tinggal tahun 2009
Selamat datang tahun 2010
Semoga di tahun baru
Kan selalu bahagia
Kan selalu tenang rasa
Kan lebih baik
Hidup sejahtera
Aman
Makmur sentosa

Tuhan
Lindungi aku di tahun baru ini
Kabulkan segala mimpiku
Tabahkan hati dalamku
Tegarkan jiwaku dalam berjuang

Tuhan
Semoga Do'a-do'aku di tahun baru engkau kabulkan
Amiens....................

Otak-otak senayan

by: Khoirul Taqwim

Merah meriah voting di senayan
bencana bumi hiraukan saja
Gempa adalah bahasa Tuhan
voting pora riuh senayan

Hari mulai gelap
pesta ruah senayan
berhambur melimpah uang
mandi wanita ketagihan

Raja baru
senayan bertepuk tangan
seonggok kotak rakyat dibiarkan
kemegahan adalah tujuan

Ampun senayan
sembah sujud rakyat
biarkan saja
senayan senang bertepuk tangan

Pulau rata dengan daratan
Tuhan sedang bermaen
kelaparan perut kosong
salah sendiri tak ada disenayan

Kesombongan adalah kemegahan
tanda kuat
depan mata kemenangan
benar-benar tebalik dunia

Tuhan membolak-balikan bumi
gempa terjadi
manusia korban
salah siapa tinggal sini

Senayan kembali bertepuk tangan
rakyat tontonan siang malam
ah!...yang penting senayan senang
otak senayan sedang meraup untung

Otak-otak senayan
Cari untung
terserah mau bicara apa
yang penting aku adalah pemenang

DI UJUNG PINTU USIA

by: Khoirul Taqwim

Malam berpasang layang-layang
Bertopang cuaca jasad nafas
Ruh hinggapi segumpal darah mengalir
Kedatanganku kan jadi warna
Kepergianku akhir sebuah nyawa
Kan terhapus asap sirna

Tuhan
Suaramu kutunggu di ujung kematian
Jendela malam kubuka selebar keabadian
Saat nyanyian serigala di balik gunung
Berteriak sekeras halilintar meraung

Bayang-bayang bergoyang
Sibukan arti rasa
Lihatlah di udara gelap
Syetan maut hinggapi relung jiwa keruh
Mencari kawan sejauh melangkah pasti
Kelelawar setajam mata memancar
Mencari mangsa saat perut keroncongan

Di ujung kematian
Kutadahkan tangan
Tuhanku yang suci
Berikan cahaya kuasamu
Jauhkan diri dari iblis penggoda
Kepadamu Tuhan
Kubersandar hidup matiku
Hari terasa kan tiba ajal
Hempasan nafas terakhirku
Di ujung pintu usiaku

APAKAH ITU HAJI MABRUR??.........

by: Khoirul Taqwim

Pulang dari kota suci
Mekah Al-Mukaromah namanya
Langsung tambah nama depan
Pak haji orang memanggil
Riang gembira rasa
Tak perduli uang 40 juta hilang
Demi raih haji mabrur kan datang

Bapak Haji
Lihatlah!..............
Kelaparan di sampingmu
Banyak anak kecil putus sekolah
Anak yatim menunggu uluran tangan
Pasti kan kau jawab dengan sederhana
Aku menunaikan rukun lima

Tuhan
Tolong ajarkan kami dan mereka tentang kemanusiaan
Bukan teori melangit yang lupa lingkungan
Apa itu yang di kata haji mabrur
Yang tak perduli kemanusiaan
Dia memuaskan ibadah diri
Berselingkuh dengan kesucian

Tuhanku…..
Firmanmu……..
Bahasa suci kehidupan
Apabila kemanusiaan ternoda zaman
Apa dia di bilang mabrur??....
Jika tak perduli kelaparan
Faqir miskin di hiraukan
Tragedi manusia di biarkan
Padahal tangan dan mata menjangkaunya
Musibah kemanusiaan hanya jadi tontonan
Jadi gosipan sarapan pagi dan malam

Tuhan….
Tanya’ hati kecilku
Selirih suara embun pagi hari

HUJAN REZEKI ALAM

by: Khoirul Taqwim

Hujan di sore nan petang
Badai menghantam pohon jati nan gemulai
Petir menyambar kapak di jalan
Suasana alam
Di ladang sahabat tuan

Gemerisik barisan alam
Cuaca nan riang warna
Udara dahsyat hembuskan kabut
Gemericik air di awan
Tumpah ruah bah di alam raya

Bumi kering kerontang
Mulai berlahan-lahan bermandikan air hujan
Sore ini rasa
Anugerah datang tak di ramal
Air hujan symbol nafas kehidupan
Mengalir deras dari langit
Persinggahan alam kan jadi tujuan

Air hujan
Rezeki alam
Basahi sederet kehidupan

BERGANTI TAHUN

by: Khoirul Taqwim

Berputar hari
Menghiasi ruh dan raga
Tak terasa rambut mulai memutih
Wajah tumbuh keriput
Pak tua orang memanggil
Bertambah tahun masehi
Di hari nan riang ini
Walau kadang sedih rasa
Datang tak di undang pergi

Kalender berubah tahun
Rasa masih dalam ayunan
Pangkuan ibu tersayang

Rasa berbeda nyata
Tubuhku sudah berubah dewasa
Pemikiranku
Imagiku
Mulai berkembang walau setapak langkah
Tahun berubah
Tinggal menunggu jasad kan hilang

HARI REVOLUSI

by: Khoirul Taqwim

Revolusi
Banjir darah mengalir
Tetesan air mata tumpah ruah dibumi
Senapan ditangan
Celurit memenggal kepala
Buta suram hari itu
Revolusi berkumandang sejauh langit biru

Bendera revolusi berkibar
Kepala manusia baru ditunggu
Derap langkah perubahan membahana
Jantung berdetak kencang
Mata sambut hari revolusi
Nyawa melayang
Harta tergilas
Korban berjatuhan
Jadi tumbal gerakan

Hari revolusi tiba
Mata pilu campur bahagia rasa
Berjuta rasa menyuara diangkasa
Datang hari revolusi
Ditunggu Jutaan telinga
Sekaligus jadi hantu jutaan mata

TERIMA CINTA SATU NAMANYA

by: Khoirul Taqwim

Bahagia rasa
Hati berbunga ria
Saat kau terima cinta
Ketulusan hati yang ada
Sedih hati hilang seketika

Cinta penuh keagungan
Luhur berbudi bahasa
Indah benar getaran jiwa ini
merasuk dalam kesaduhan malam
Menyelinap di celah-celah mentari hati

Cinta diterima
Tersentak hati menari
Tanpa sadar
Diri telah sirna duka
Diganti cinta cahaya kasih

Kurasa indah mentari cinta
Hangatkan seluruh badan aroma
Kan jadi sejarah sukma
Dua hati kan menjadi satu rangkai
Menjadi satu bahasa
Cinta satu namanya

MASYARAKAT PINGGIRAN

by: Khoirul Taqwim

Masyarakat pinggiran
Hati terkoyak-koyak
Menahan perut kerontang
Lapar hinggapi malam siang
Benar lara lapar kepalang

Masyarakat pinggiran
Mengais rezeki di jalanan
Sampah bekas jadi nafas kehidupan
Rongsokan jadi taruhan
Agar bertahan nyawa di badan

Masyarakat pinggiran
Simbol perlawanan
Terhadap ketidak adilan
Terhadap noda bandit-bandit kekuasaan
Di bumi pertiwi raya

Masyarakat pinggiran
Kabar buruk penguasa serakah
Yang lupa atas rakyatnya
Yang Dia ingat hanya perut diri belaka
Tak perduli nasib para faqir

Masyarakat pinggiran
Terus menari derita
Bernyanyi di jurang malapetaka
Kemanusiaan terserak keroncongan
Rasa perih selimuti jasad ruh
Setiap ruang dan waktu
Masyarakat pinggiran
Bergerak di garis perubahan
Lawan dan lawan disegala penindasan

PERAMPOK JALANAN

by: Khoirul Taqwim

Beraksi cari celah sana-sini
Mata melirik kanan kiri
Tangan siap menarik senjata
Jika gawat datang
Mulut mulai komat-kamit berkata lantang
Pilih harta atau nyawa
Itu bahasa harian

Perampok jalanan
Menakutkan hati rasa
Membunuh jalan kehidupan
Penjara hal biasa datang
Suka itu dicari pagi malam
Kekurangan jangan sampai terjadi
Slogan nan pasti

Gang sepi
Gang buntu
Di setiap gang-gang
Tempat mangkal langganan
Pasar ramai
Santapan perut kosong
Kematian
Resiko profesi kerjaan

Perampok jalanan
Menari di kehidupan buta harta
Kemewahan itu di tunggu
Kemenangan
Kekuasaan
Jalan pencapaian yang di cari jiwa dalam

MERAIH VISI MISI

by: Khoirul Taqwim

Pagi cerah
Mentari mulai bersinar hangatkan tubuh alam
Anak kecil berjalan dipinggir jalan
Buku di pegang erat-erat
Wajah semangat penuh impian segar
Sekolah harapan disandarkan
Cita-cita didepan
Menggenggam dalam hati dalam

Jalan mimpi masih jauh melangit
Setapak kaki tujuan mulai dengan pelan-pelan ditancapkan
Meraih tujuan harus segera diselesaikan
Bentuk amanat jiwa suci
Meraih mimpi nyata kehidupan
Dicari mulai dini

Pagi hari cerah
Meniti arah visi
Menggapai misi
Sejak kecil hingga membumi jasad

SUDAHLAH SUDAH

by: Khoirul Taqwim

Hilang sudah
Indah sawah di kala kecil
Kicauan burung-burung nan warna
Tinggal jadi sisa-sisa alam kenangan

Hilanglah sudah
Air jernih mengalir
Tinggal sampah limbah
Semua tinggal sudah
Alamku
Nyanyianku
Kehidupanku
Memoriku
Tinggal sisa-sisa nafas

Sudahlah sudah
Memory tinggal sudah
Semua serba sudah
Biarlah semua jadi sudah
Ini kebenaran sudah
Habislah semua sudah

MENUNGGU JAWABAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Kukirim bahasa sederhana
Tertulis untuk sahabat tercinta
Rasa bergejolak penuh Tanya
Saat bahasa terbalas

Hari kehari berlalu kabut rasa
Bahasa berkunjung setiap waktu
Dulu sahabat
Kenapa hati kurasa ada rasa
Cintakah ini semua
Tanya’ dalam hati kecilku
Aku tak mau tahu
Aku tak harus gegabah
Menentukan arah jiwa

Aku harus berani nyatakan rasa
Aku harus mengirim bahasa sederhana
Lima huruf tertera
Cinta
Itu bahasa yang kuungkap untuk sahabat
Status berubah bahasa
Sahabat menjadi cinta
Tinggal menunggu kapan kan kau jawab
Hari ini
Besok lusa
Kutunggu jawabanmu
Kunanti bahasa sederhanamu
Didepan facebook baruku

BUNGA MALAM

by: Khoirul Taqwim

Mimpiku hadir
Pertanda bunga malamku telah tiba
Kau menjemputku dengan peluk kesah
Matamu berlinang embun pagi mengenang
Budimu ingatkan laku kedamaian samudra membentang

Batinku berdetak seiring langkah kuda
Mimpi malam hampiri saat dahaga rasa membedah dalam gelap jiwa
Hati dalam bicara lewat media udara
Rasa ini tumbuh terasingkan dalam jiwa
Hingga hadir seizin rasa

KABAR PETANI SAWAH

by: Khoirul Taqwim

Petani sawah mengering
Kulit menghitam keruh
Selimuti wajah nan bisu
Nasib petani menuggu kabar alam
Pohon pisang mengitari langkah kaki pematang sawah

Petani
Tanah subur harapan hati
Walau nasib tak hilang ratapan
Paling tidak ada harapan jiwa
Sebab terkadang alam bicara lain dalam mimpi
Desas-desus hari nan sendu
Air mengalir disungai tak kunjung jua
Sudah lama tak kunjung hujan
Udara panas menyayat batin
Hingga masuk dalam rongga kehidupan

Hari petani kerja
Wajah petani semangat dipagi buta
Cangkul ditangan siap menghantam ladang
Meniti harapan menyambung nafas esok tiba

Kabar petani sawah
Menunggu nyanyian alam berpesta

DO'A MALAM DI UJUNG SHUBUH

by: Khoirul Taqwim

Do'aku lirih dimalam buta
Suara angin sayup-sayup mengiringi bisikan hatiku
Kuhembuskan kalimat suci sebagai rasa puja-pujiku
Kutadahkan tanganku dilangit
Sebagai simbol baktiku atas kekuasaannya
Tak terasa hati gemetar
Saat kalimat suci ditangan
Kubaca perkata
Menggigil seluruh tubuhku
Ingatkan betapa kecilku
Dihadapan sang ILahi

Takbir dari mulutku mulai melantun
Isakan suara hatiku kambuh dimalam menjelang pagi
Air mata tak terasa iringi langkah menuju pagi
Suara adzan shubuh terdengar nyaring
Kuterperanjat
Kuharus lekas sujud
Sebab hari sudah shubuh
Lima waktu telah tiba
Menjemput langkah penyucian dalam jiwa rasa

PUTUS CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Rasa hati sakit melilit
Saat tertulis kata putus dalam kertas
Hati menyayat pilu
Saat kubaca kata perkata
Seketika Mata memerah
Hati robek tak terkira

Cinta putus
Buat air mata mengalir banjir
Sedih selimuti hari yang tak menentu
Kusesalkan bukan putus cinta
Tetapi kenapa harus ada cinta
Itu sesal terdalam
Hingga masuk dalam jantung penuh durian

Rasa putus
Merasuk sanubari dalam
Kapan obat kan datang
Pertanyaan yang tak pernah terjawab tuntas
Sebab sisa-sisa derita putus masih berlanjut
Saat ini dan besok lusa tak ada akhir rasa

Putus cinta
Tak ada dalam kamus
Putus hubungan bercinta
Itu sering ada dalam nyata

WAJAH BUNGA

by: Khoirul Taqwim

Bunga berwajah sendu
Menari dikelopak mata
Senda gurau dalam tahta
Sudah semua teriris dalam jiwa
Rasa di hati sejenak tiada
Tentang rasa yang hilang dalam sunyi nyata
Kemana langkah nafas ini kan terletak
Terasa mimpi disiang bolong dalam gelap nyata
Bunga rasa tak tertahan dalam dada
Hingga diri ini simpuh rapuh dalam bocoran air mata yang tak terkira

Bunga mekar
Semerbak dalam aroma udara malam
Bunga layu
Seduh rasa dalam jiwa keruh
Lari kemana
Jalan hati tertutup sudah
Wajah bunga
Terlihat berjuta kerut di pori-pori nafas kehidupan