Saturday, 13 November 2010

Diri Dalam Penghambaan

by: Khoirul Taqwim

Panjang umur syukurilah
Masih dapat hirup nafas segar
Di balik peristiwa kematian yang setiap saat menjadi nyata
Tahukah kamu bahwa jiwamu untuk alam
Penghambaan pada sang pencipta sebagai wujud
Kepasrahan atas diri pada kemuliaan

Selalu ingatlah tentang firman dan sabda
Menjadi tonggak kebenaram sejati
Menuju kemenangan ruh alam semesta
Hingga diri tak menyatu jasad dengan jiwa
Karena yang ada hanya sebatas titipan tak lebih dari itu

Pelajarilah dan berpikirlah
Sejatinya diri dalam keadaan minus
Umur selalu berkurang setiap detik
Hingga tak terasa ajal menjemput
Longgarkan mata batinmu sejenak
Menuju hari sejati yang di janjikan

Diri hanyalah hamba
Menuju penghambaan kesucian

Kerinduan Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Kemana kau telah pergi
Diri ini lama menanti tanpa kepastian
Hingga tenggelam duka yang dalam menanti
Tak ada kabar sedikitpun tertoreh lewat bait-bait senandungmu
Semua tinggal kesepian dalam syahdu
Inilah jantung jiwa yang merasakan setiap detik nafas yang telah hilang
Bersama waktu yang telah termakan zaman

Ooo....kerinduan ini sudah dititik nadir
Selama kau tak datang jasad ini bagai hampa
Kering kerontang meyayat jiwa yang sedu
Sedemikian tak terkira rasa
Kehampaan jadi satu ujian bersama
Naskah-naskah cinta yang bergelora
Masuk dalam hasrat yang tak terbendung
Menuju penantian panjang tanpa ujung

Pintu kerinduan terbuka perlahan-lahan
Akhirnya tertutup sudah ditelan putaran arus
Melingkar dalam palung lautan asmara
Sudahlah hingga tutup usia
Kerinduan bualan tulisan yang tak ada keseimbangan
Mimpi-mimpi tertoreh hilang semua
Bersama sajak kerinduan jiwa yang tak bertepi

JAGAT NUSANTARA

by: Khoirul Taqwim

Hamparan udara melimpah
dijagat raya
Hamparan ilalang tanpa busana
Sapi mengendus
Kuda mengepang
Binatang terbang bersayap
makan bangkai belalang
Dijagat nusantara

ALAM NELAYANKU

by: Khoirul Taqwim

Pulang pagi senja Menyelinap embun pagi
Berangkat dimalam buta
Menembus gelap malam
Bintang sambut nelayan
Ombak tak henti menghantam perahu mungil
Laut sahabat bergaul
Samudra bahasa agung
Ikan lari tunggang langgang
Nasib nyawa urusan ilahi
Nasib perut tinggal menanti pagi
Alam nelayan paduan kehidupan
Mati hidup jalan alami

KAUM DERITA

by: Khoirul Taqwim

Derita tukang becak
Kantong pas beras
Beli rokok sebatang
Ah lumayan….
Nasib wong cilik
Benar digelitik

Derita kuli bangunan
Wajah sendu dimakan zaman
Keringat bercucuran bah banjir kolam
Panas menyengat
Hasil bolong kantong
Susah benar bertahan nyawa

Derita buruh tak kunjung hilang
Nafas sesak kepayang
Tak ubahnya tikus dikejar kucing
Benar gila nasib ini
Siapa yang kuat nafas
Mandi uang bisa mati
Apalagi banjir perut kosong
Bahaya benar ini
Apalagi derita menumpuk langit
Pasti hilang ajal kan kemana

Kaum derita
Miskin
Masih punya secercah nurani
Bantahan hidup dengan bahasa halal
Keringat menjadi banjir tak masalah
Ini budi rasa
Laku kaum derita yang ingat

Lapar darat tak kunjung usai
Jangan salahkan kaum derita
Bendera revolusi berkibar
Angkat senjata
Lawan
Bahasa tepat perjuangan

BAHASA RASA IDIOM

by: Khoirul Taqwim

Bunga layu dibuang saja
Tak ada arti
Bunga mekar cepat ambil
Kalu perlu paksa dia
Benar kurang asem
Pikiran kotor menyelinap diotak

Idiom bahasa ungkapan
Perumpamaan makna
Masuk dalam benak
Jika menangkap lontaran sajak

Bunga malam
Indah didengar
Barani bayar??..
Uang segudang habis semalam
Jika tak punya lari gelanggang
Sebelum celanamu hilang lenyap
Benar gila zaman
Kaum amburadul
Jagat untung belum kiyamat

Bunga siang mana kudengar
Ayam kampus
Itu yang dicari
Merah delima
Anggun rasanya
Ambil itu ayam
Jual seharga ketupat
Ambil ayam kampus
Jual seharga pejabat
Lari cepat melompat
Sebelum pamong praja menghambat

Bahasa idiom
Enak dirasa
Bahasa idiom
Menyebalkan
Bahasa idiom
Enak dimakna
Sejuta bahasa
Semilyar bahasa
Sejagat luar biasa

MUSIM KAMPANYE

by: Khoirul Taqwim

Kampanye datang menggema
Obral janji sana-sini
Omong kosong bualan hari
Kerjaan pejabat menari lidah
Diskusi kerakyatan makanan ringan senayan
Saat rakyat banjir kelaparan
Kami tak butuh omongan
Pertegas dalam dada
Kami butuh makan
Perutku demo menyelinap tak arti
Jangan bohongi kami
Bahasa tertekan diri
Muak muntah sudah kualami hampir mati
Untung belum kiyamat diri

Kampanye tiba
Slogan kebenaran diagungkan
Bandit dipoles malaikat
Benar gila jagatku
Uang suap sana-sini beli suara
Alhamdulillah
Buat beli rokok sebatang
Ucap hati kecil miskin

Musim kampanye
Pesta pora bandit-bandit
Melayang siap memangsa
Mencengkrama menuju singgasana
Senayan, istana itu tujuan
Tempat berlabuh kandang
Kemenangan dinanti hati jutaan
Kalah tahta
Dukun harus bertindak
Politik diluar rasio
Bukan masalah
Jabatan tak ditangan itu jadi masalah

Orasi dilapangan
Sambut mata jelalatan
Tepuk tangan ruah melimpah
Dada membusung bah perang salib datang
Angkat bicara
Podium adi kuasa
Terdengar bisuk-bisul kebohongan
Tak masalah
Yang penting kursi ditangan

Ajiku aji kemenangan
Cahyoning langit tahta singgasana
Musim kampanye
Jeritan histeris kekalahan
Suka pora kemenangan
Kalah menang itu permainan
Namanya politik
Cari untung itu kebenaran

NELAYAN

by: Khoirul Taqwim

Nelayan sambut malam tiba
Menari dilaut bah air samudra
Menyambut sang pahlawan ombak
Berlari kapal mengejar ikan tak kunjung jua usai
Bulan hampir tenggelam
Keringat malam lepas dahaga
Hilang senyap ditelan udara
Kan kukejar mengisi perut koroncong
Menanti rizki di bah laut meluap

GEMPA DINEGERI CINTA

by: Khoirul Taqwim

Gempa melanda dinegeri terasingkan
separuh nyawa hilang
gempa melanda dinegeri sang pecinta
seluruh hati diri jadi abu

Terurai air mata
sirat kepiluan
wajah menyimpan
kebekuan sedih mendalam

Darah mengalir
banjir daratan
menutup
keran-keran kehidupan

Pecinta luruh lara
galap jiwa
hampa raga
hati menyayat rasa

Gempa hati
hilang nurani
derita nyeri
menusuk relung dalam

Cimta kesedihan
habis semua waktu
hilang lampau
tunggu dalam gelap tak ada guna

Gempa
sederhana
dikit bahasa
bahaya adanya

Lari gempa
tutup rapat
mengalir
mengayun sekencang cahaya

Gempa cinta
larut pilu
mengais
jalan-jalan nurani

Goyangan
menari
seru seran
gempa panik terjadi

Lari-lari
selamatkan
jiwamu
hatimu selalu

Doter psikis
menanti
menarik
bila sembuh tak kunjung datang

RASA PENGUMUMAN MENTERI

by: Khoirul Taqwim

Jadi menterikah aku??....
Tanya sahabat yang penuh gelisah
Pengumuman cikeas
Hati senang gundah

Hati gundah
Dag dig dug terasa
Pengumuman bentar mulai
Hati terasa di tengah laut tanpa darat

Hati senang
Kantong tebal
Terhormat jabatan
Manteri ada di pundaknya

Kecewa rasa
Nama tak ada
Menteri tak di tangan
Mual jengkel hati dalam

Menteri penuh jabatan
Harapan menteri selalu ada
Menyisakan segudang keinginan
Kehendak presiden menteri apa bukan

MIMPI PETANI KECIL

by: Khoirul Taqwim

Derita rakyat sesak penuh
Petani kecil hitam mungil
Cangkul sahabat hidup
Panas terik sambut hari petani

Rakyat pekerja
Mengasah jalan hidup
Berlari menggali arah jalan
Tak sampai tujuan mimpi

Hayal petani kecil
Sederhana dalam hati
Makan minum tercukup
Hilang semua dipupus waktu

Mimpi petani kecil
Jadi mimpi kosong
Berganti tak pernah ada
Petani kecil nyata bukan miliknya

RENUNGAN

by: Khoirul Taqwim

Malam kelam
gelap mencekam
dinding-dinding syetan
ganasnya malam

Otak-otak buntu
terjadi gerangan
ganasnya benda
rantai-rantai penaklukan

Terhentak hati
suara mendengar
badai gemuruh
topan angin melanda

Masuk hati
sejenak gemetar
santaikan hati
sulit melupa

Usaha malam
keheningannya sudut
gentayangan roh tua
awan-awan kelam

Pagi beranjak
jiwa tenang
kaki melangkah
panjang derita

Malam mencekam
sunyi sudut senja
gemerlap lagi hilang
ditelan mendung buta

Renungkan
saat ini
akan datang
semuanya

Dikala tiba
waktu kan datang
mulailah
geraklah kehidupan

CINTA DAN SAHABAT

by: Khoirul Taqwim

Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama

Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada

Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja

Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa

Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar

Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat

Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda

Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi

Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua

TUHANKU

by: Khoirul Taqwim

Tuhan dekatkan diriku dalam pelukanmu
hangatkan jiwaku dalam duniamu
sejukkan hatiku lewat bahasamu
kau tempat bersandar dalam hidupku

Tuhan jawaban apa yang harus aku beri
disaat hatiku gundah pilu
kutadahkan tanganku untukmu
namamu begitu indah bagiku

Tuhan kuserahkan seluruh hidupku
ambil nyawaku
ambil seluruh dalam hidupku
kuikhlaskan untukmu

Tuhan aku sujud padamu
pantaskah diri ini menghadapmu
disaat kotor menghampiriku
kuingin dekat dalam nafasmu

Tuhan ku pasrahkan diriku
kuangkat kakiku
tuk lari dalam senyummu
aku ingin selalu dalam lindunganmu

Tuhan aku memohon
bersimpuh lutut
tuk akhiri deritaku
semua kuikhlaskan untukmu tuhan

KABAR DEMOKRASI

by: Khoirul Taqwim

Demokrasi tong sampah
mendengung ditelinga jutaan rakyat
bersorak ramai
berebut kursi kemegahan

Jabatan adalah tujuan
amanah adalah bongkahan bahasa jalanan
kebenaran terasingkan
penipuan adalah pemenang

Berlari anak kecil
menyambung nyawa kehidupan
pemimpin menuding
sampah berkeliaran ditrotoar

Kelemahan negeri
tertutup
dututupi
broker-broker demokrasi

Slogan demokrasi pejuang
rakyat adalah mlikku
kan kuabdikan hidupku
nyawa adalah taruhanku

Slogan hanya slogan
kenyataan dipinggir jalan
disawah-sawah
semua masih mengharap belas kasihan

Demokrasi tong sampah
menggaung
meraung
tumbuh subur dinegeri

Jalan demokrasi
kesejahteraan
kemakmuran
jutaan manusia mengadah tangan

Kabar demokrasi
warung kopi
pos ronda
berita jutaan telinga

Salam demokrasi
mantabkan
jalankan
roda perbaikan

SANG PAHLAWAN

by: Khoirul Taqwim

Gagah berani di medan perang
Jagat raya sambut lambaian pedang
Jutaan mata tertunduk dalam Do’a-do’a
Sang pahlawan lahir dari perut bumi
Gairah kebencian kedzaliman
Memberontak angkat senjata jalan pilihan
Bendera keberanian ditancapkan membumbung langit
Rebut daulat kemenangan
Jutaan kepala tergerak melawan

Sang pahlawan
Simbol perlawanan

AKU TAK PERNAH MATI

by: Khoirul Taqwim

Aku tak pernah mati
Walau nafas lepas
Jasad di makan cacing tanah
Lebur mumur jadi abu
Namun pikiranku tetap hidup di jagat raya

Aku tak pernah mati
Aku terus mengudara di alam keabadianku
Tuhan tempatku mengandung
Aku abadi dalam Tuhan
Aku tak pernah mati
Walau ruh jasad tak menyatu
Namun aku bernafas dengan Ilmu abadi

Doa'a-do'aku
Tertoreh untukku

SEBELUM NAFASKU TERTUTUP

by: Khoirul Taqwim

Sebelum nafasku tertutup
Kubuat karya sebisa melangkah
Walau tak seindah mendung raya
Paling tidak aku menorah bahasa
Kugoreskan pena dengan keyakinanku
Sebagai rasa optimisku memandang hidup

Sebelum nafasku kututup sudah
Kutitip bahasa jiwa yang dalam
Untuk kau jaga karyaku
Sebagai rasa aku pernah mengukir sebuah kata
Walau tak seindah bumi raya
Paling tidak aku pernah berbahasa

Kututup sudah nafasku
Kuakhiri semua cerita yang ada
Tanya’ sebuah karya yang kuwariskan untuk anak jagat raya

BAHASA MASYARAKAT PINGGIRAN

by: Khoirul Taqwim

Darahku mengalir di jalanan
Keringatku banjir basahi alam
Kering kerontang perutku
Aku haus kebenaran
Jangan kau bodohi aku
Karena aku punya keyakinan
Bahwa pasti kau kan tipu aku

Wahai sang penguasa
Aku masyarakat pinggiran
Air mataku basahi kehidupan
Tak ada yang mau dengar jerit tangisku
Hari ini aku bersuara dengan lantang
Menghadap sang penguasa
Bahwa aku tak tinggal diam
Untuk menyuarakan jeritan masyarakat pinggiran

Aku masyarakat pinggiran
Pasti yang terus kamu kibuli
Bila aku kamu ceramahi
Aku hanya tahu cangkul dan celurit dilenganku
Itu bahasa sehariku
Bila hati sudah tak kuat menahan amarah ini
Pasti kamu tahu apa bahasaku
Celurit cangkul itu bahasa diskusiku

Tuhanku
Izinkan perjuanganku kan terus berkobar di udara
Izinkan aku menulis sebuah makna perlawanan
Aku sebagai masyarakat pinggiran
Bicara tentang rasa ketidak-adilan
Tentang rasa nilai kemanusiaan

Tuhanku
Aku yakin dari hati yang dalam
Sabda dan firmanmu
Selau hadir dalam perjuangan orang yang teraniaya

SALAM DARI PANTAI BIRU

by: Khoirul Taqwim

Pantai biru membumbung tinggi di angkasa
Pohon rindang indah nan warna alam
Angin sambut ombak samudra
Panas menyengat kulit menghitam
Hilang di terjang pelangi udara

Laut biru
Jantung nyaman terasa
Hati resah hilang seketika
Pandang laut sejauh mata
Diri terasa kecil rasa
Di hadapan laut perkasa
Ini alam luas raya
Terkadang tenang di jiwa
Walau kadang menghanyutkan dalam mata

Laut biru
Tak tentu arah
Warnai malam siang pantai
Iringi angin gelombang sederhana

Laut biru
Aku berkata
Salamku untuk samudra
Dari pantai ujung biru

KIYAMAT TIBA

by: Khoirul Taqwim

Hari jum'at kelabu
Manusia tak kira tak nyana
Kiyamat benar ada
Lari tunggang langgang sejauh mata melangkah
Gunung berterbangan di udara
Laut tumpah ruah di jagat raya
Meteor berjatuhan tak terkira
Matahari berbenturan di angkasa
Hancur sudah semua tak tersisa
Dahsyat menggema kiyamat tiba
Benar menggila membuta rasa
Kiyamat tiba
Firman dan sabda
Janji Tuhan pasti ada

MAKNA BUMI

by: Khoirul Taqwim

Bumi hangat dalam peluk
Kesah penuh makna
Istimewa dalam jiwa
Tentang bumi
Tempat aku lahir
Tempat aku menyatu jiwa dan ruhku
Tutup nafasku akan ditelan tanah

Bumi
Berharga saat membuka mata
Saat aku menutup mata begitu besar nilainya

BUNGA MERAH

by: Khoirul Taqwim

Bunga merah disudut taman
Kulihat nan warna cahaya
Kutatap pancaran dengan penuh ketenangan
Sungguh hati ini nampak suka ria yang tak terkira

Bunga merah
Nampak lambaian tangan di udara
Seolah mengajak diri menari di angkasa
Hati sejenak meraba arti
Secercah harapan nan bahagia
Tertoreh bahasa bunga yang kurasa

Bunga merah
Aku tersanjung dalam jantung
Maha dahsyat terucap dalam mata jiwa

PERANG SUCI

Oleh: Khoirul Taqwim

Pejuang terkapar
Terlindas boom bardir
Bayonet menghantam
Luluh lantak nyawa
Udara terbakar
Air mendidih
Tanah melipat
Langit suram buta
Darah mengalir
Perang benar dahsyat

Bendera agama tertancap
Tak ada kata kompromi
Tak ada bahasa damai
Pejuang angkat senjata
Syahid kunanti
Nyawa kupasrahkan ilahi

Rabbi
Beri kami petunjuk kemenangan
Janjimu kebenaran
Firmanmu jadi pegangan
Mengadu nasib nyawa
Medan perang pilihan

Perang suci
Kitab ditangan kanan
Senapan ditangan kiri
Rabbi kau dikepalaku
Malaikat jadi sayapku
Lawan kulindas kakiku

Nyawa melayang
Taruhan dalam diri
Tugas suci amanah
Rabbi lindungi aku
Rabbi nyawaku untukmu
Lidahku penyambung firmanmu

Perang suci
Untukmu ilahi

SELAMAT ULANG TAHUN

Oleh: Khoirul Taqwim

Hari suka cita
Hari penuh makna
Hari berpesta
Sahabatku bertambah umur
Sahabatku berkurang nyawa
Ini hari
Sejarah terulang

Tuhanku
Beri sahabat kami petunjuk saat nafas melangkah
Beri sahabat kami sejuta syukur
Beri sahabat kami ketenangan saat nyawa belum lepas dari raga

Sahabat kau sejuk jiwa dirasa
Sahabat kau kan selalu indah
Ulang tahunmu penuh kurasa
Ulang tahun terucap dari dalam jiwa rasa

Sahabat bahasa ulang tahun terucap dari bibirku
Sahabat bahasa ulang tahun terucap dalam hatiku
Ulang tahunmu kuucapkan selamat
Ulang tahunmu penuh nikmat rasa

Udara sampaikan selamat ulang tahun kepada sahabatku
Indah namanya
Indah kurasa
Dia sepotong sahabat terbaik nyawaku

Tuhanku
Berikan keindahan hidupnya
Berikan apa yang dia mau
Berikan semua diulang tahunnya
Amien….

DO'A PELAKU BOOM BUNUH DIRI

Oleh; Khoirul Taqwim

Angkara murka
Nafsu binatang
Serakah dalam diri
Merampas nyawa
Merampok harta
Perawan diperkosa
Tahta lupa diri
Membunuh nyata mata
Sejuta kepala lepas
Bumi hangus tak tersisa

Tuhanku
Dini hari aku do’a
Lindungi jalanku
Aku bosan
Aku muak
Lihat tingkah penjajah

Moral permainan bahasa
Laku lupa daratan
Semua jadi tonggak permusuhan
Semangat kematianku
Dini hari kutekad bulat
Boom bunuh diri siap kuangkat

Tuhanku
Pekik takbir
Aku suarakan
Dinegeri penjajah
Dinegeri korupsi
Dinegeri penghianat rakyat

Aku berdo’a untuk tuhanku
Nyawaku hari ini kuserahkan
Kuikhlaskan malaikat menjemput rohku
Dengung perang telah kau kobarkan
Hari ini aku melawan
Hidup hina bukan jalanku
Mati syahid adalah pilihanku

Dini hari kudo’a
Tuhan restui aku
Langit angkatlah rohku
Air dinginkan jasadku
Udara sucikan jiwaku
Tanah kebumikan aku
Api bakar sejauh laut biru
Cahaya sambut jiwaku
Ikhlasku boom bunuh diri
Kupasrahkan nafasku
Untukmu tuhanku

Kematianku kudo’a
Aku ingin bersama Tuhanku

PERAMPOK BERDASI

by: Khoirul Taqwim

Perampok berdasi
Uang segudang trasi
Kantong bolong seluas jagat negeri
Masuk perut tak terkira bini
Hasrat ambisi alam raya jadi
Tangan menggenggam pasti
Ambil semua yang ada nanti

Korupsi
Makanan ringan pagi
Membunuh itu ini
Kerjaan sehari-hari
Cady Rani
Jangan lupa dinanti

Bulan ini
Kunanti upeti
Rakyat negeri
Santapan otak kiri
Mercedes mercy
Cepat harus dibeli

Otak kiri
Racun nafsu birahi
Negeri
Mainan onani

Perampok berdasi
Lahir didunia ngeri
Tanpa basa-basi
Ambil bila dicari

Perampok berdasi
Mati jiwa ini
Korupsi dikursi
Perawan dibeli
Otak-otak perampok berdasi
Mati kutu bini

BAHASA TINGKAH LAKU

by: Khoirul Taqwim

Penuh rasa dalam nafas
Sejenak melipat rasa
Jiwaku tak setenang embun pagi
Sakit jiwa terasa dalam dada

Teman dulu saat tiba
Kau campakkan bahasa tingkah
Kau lari keluh kesah
Kau cipta suatu rasa
Kau nikmat dalam sedih

Kata putus tak terucap
Lari terasa dalam jiwa
Bahasa tingkah laku
Ada arti lewat gerak
Terasa dalam jantung

Bahasa gerak menelusuri kepingan hidup
Sepotong kehidupan menari dalam sepi
Ingatkan saat bersama
Pisah tak terhindar sejenak rasa
Sepi dan sepi kurasa

Salahkah semua dalam diam
Bahasa dalam tingkah rasa
Kan kemana rasa cipta kita
Dewasa tak ada kamus cerita
Ego menang dalam diri kita

Bahasa tingkah laku tercipta
Hati lara dalam dada
Telat semau kurasa
Hilang kisah kita
Waktu makan semua cara

Bahasa tingkah laku
Bahasa diam dalam rasa
Bahasa telinga
Bahasa mata
Bahasa tanpa suara
Bahasa tercerna dalam jiwa

Kurasa sepi menggigil
Aku lara dalam tingkah
Aku lara dalam laku
Tercipta tingkah laku
Bahasa tak terkira rasa

TUHAN IZINKAN AKU MEMBUNUH

by: Khoirul Taqwim

Mata terkapar kaku
Tangan dirantai zaman
Kaki dipotong tak tersisa
Leher hilang sepotong
Badan lebur remuk
Anak tanpa bapak
Hati terbakar
Jantung meledak
Penjajahan terjadi
Bumi merintih
Bumi menangis

Tuhan
Sangkurku kulepas
Senapanku tak puas
Lihat kejadian sore ini
Kuizin
Kuminta pamit
Izinkan aku membunuh

Tuhan
Kudo’a dalam dada
Kudo’a dalam jiwa
Sepenggal cerita
Kuikhlas membunuh
Dosa kemana
Kuharus tetap membunuh

Tuhan kuizin membunuh
Dibumi hangus
Udara jadi beku
Jalan jadi darah
Air mencair nanah
Tuhan izinkan aku membunuh
Demi firmanmu