Wednesday 22 July 2015

Gus Wim Sang Kreator Pembaharu Islam


By: Zidan Mazero


28425_1197081066575_5724955_n


























Khoirul Taqwim atau disebut dengan istilah Gus Wim merupakan seorang pembaharu Islam dalam memberikan penyelesaian mengenai ajaran ke-Islaman, melalui pola pikir yang mengedepankan sumber Islam sebagai kajian utama, dan berusaha memberikan sebuah pemahaman tentang Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Dari permasalahan inilah Gus Wim menempatkan diri sebagai sang kreator pembaharu Islam.

Keberadaan Islam yang dikenali masyarakat Islam secara luas, telah bercampur baur antara tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an. Sehingga pemahaman umat Islam antara teks dan konteks Al-Qur'an bercampur-baur yang sulit dibedakan. Karena ajaran Islam sudah terlanjur mendarah daging dalam kehidupan umat Islam.

Gagasan Gus Wim sebagai sang pembaharu Islam merupakan sebuah keniscayaan, tentunya disebabkan kondisi umat Islam yang mengalami kerusakan pola pikir, dan tentunya perlu dibenahi secara tepat sasaran.

Cara mengobati Gus Wim dalam membangun pola pikir umat Islam tak lepas dari memberikan sebuah penjelasan, bahwa wahyu Al-Qur'an kebenarannya tidak perlu diragukan lagi, sedangkan tafsir Al-Qur'an masih diragukan. Karena tafsir Al-Qur'an sebatas buatan manusia semata.

Gus Wim bukan mengecilkan makna tafsir Al-Qur'an, tetapi Gus Wim berusaha memberikan sebuah penjelasan tentang sisi negatif dari hasil tafsir Al-Qur'an yang terkadang tidak disadari oleh para pengkajinya. Mengingat Al-Qur'an  yang dibacakan, lalu diterjemahkan, dan lalu ditafsiri. Kalau tidak jeli para pengkaji Al-Qur'an mempunyai anggapan, bahwa apa yang disampaikan para pemuka agama atau disebut dengan istilah Ustadz adalah: AlQur'an, padahal hasil cipta karsa sang Ustdz itu sendiri, tetapi seolah-olah apa yang disampaikan ustadz semuanya adalah: Al-Qur'an

Dari sinilah para pengkaji yang mendengarkan ceramah sang Ustadz menganggap itu adalah: Al-Qur'an, padahal Al-Qur'an tadi sudah dibumbui atau ditambahi dengan terjemahan dan sekaligus dengan tafsirnya, dan hasil tafsir adalah: hasil karsa cipta manusia semata.

Lalu ada pertanyaan sederhana, apakah tidak boleh menafsirkan Al-Qur'an? Bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sebuah tafsir atau pemahaman tentang ke-Islaman bisa salah atau bisa benar. Mengingat kebenaran itu milik Allah SWT, sedangkan manusia tak luput dari salah dan khilaf, begitu juga hasil dari pemahaman Islam berupa tafsir Al-Qur'an, tentunya tak luput dari salah dan khilaf pula.

Berangkat dari sinilah Gus Wim dapat dikatakan sebagai sang kreator pembaharu Islam, dan Gus Wim dapat dikatakan pula sebagai sang pembeda antara kebenaran dan prasngka, tentunya semua tak lepas dari perbedaan sumber Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Maka dari sinilah gagasan Gus Wim dapat dikatakan sebagai penggagas paradigma pemikiran baru tentang ke-Islaman masa kini. Wassalam.................

Mengembalikan Wahyu Ilahi Vs Kembali Kepada Mushaf Al-Qur'an


By: Khoirul Taqwim

Ketika umat muslim menghadapi beragam permasalahan tentang realitas kehidupan yang dialaminya, ternyata tidak sedikit yang berupaya mencari permasalahan yang dialaminya dengan pondasi ajaran agama Islam. Sehingga menimbulkan beragam tafsir yang tidak sedikit pula tafsir yang muncul hanya sebatas tafsir kepentingan belaka, tanpa melihat kebenaran yang haqiqi. Maka untuk itulah dibutuhkan analisa mengenai pemecahan umat Islam dengan bersumber wahyu Ilahi.

Banyak tokoh umat Islam terutama golongan modern yang berupaya disetiap melihat permasalahan kehidupan mereka berupaya kembali kepada Mushaf Al-Qur'an, padahal ketika kembali kepada mushaf Al-Qur'an kalau tidak dengan hati-hati dan teliti akan terjadi percampuran makna antara mushaf Al-Qur;an dengan realitas kehidupan. Sehingga permasalan yang seyogyanya tidak ada didalam mushaf Al-Qur'an, tetapi dikatakan ini ada didalam mushaf AlQur'an, padahal sudah seharusnya dikatakan ini hanya sebatas tafsir dari mushaf Al-Qur'an, tetapi bukan malah mengatakan permasalahan ini berkaitan dengan Mushaf Al-Qur'an, padahal tidak ada kaitannya sama sekali antara permasalahan yang dialami seseorang dengan keberadaan mushaf Al-Qur'an.

Gagasan kembali kepada mushaf Al-Qur'an tidak jarang menemukan kejangkalan, bagaimana tidak? Mushaf Al-Qur'an yang tidak membicarakan secara detail permasalahan, tetapi seolah-olah mushaf Al-Qur'an berbicara secara detail, hingga keterm-term kecil. Sehingga menimbulkan kerancuan didalam beragama Islam disebabkan munculnya berbagai tafsir dan pemahaman yang disebabkan kembali kepada mushaf Al-Qur'an.

Dengan kembali kepada mushaf Al-Qur'an kalau sebatas hanya dijadikan alat pembenaran diri didalam beragama, tentunya akan menghasilkan sebuah politisasi didalam menjalankan keagamaan. Maka untuk itulah kembali kepada mushaf Al-Qur'an hanya menambah multi tafsir yang menjadikan perbedaan semakin ditonjolkan, Sehingga yang terjadi tafsir antara satu dengan yang lainnya mengalami perbedaan, dan akhirnya yang terjadi tindakan destruktif antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lainnya.

Sedangkan mengembalikan wahyu Ilahi merupakan sebuah wujud kepasrahan diri, bahwa Al-Qur'an itu wahyu Ilahi. Sehingga dibutuhkan pemahaman membedakan antara wahyu Ilahi dengan mushaf Al-Qur'an, begitu juga perbedaan antara mushaf Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Mengingat ketiga hal ini kalau tidak berhati-hati akan terjadi percampuradukan, padahal jelas berbeda antara Wahyu Ilahi dengan mushaf Al-Qur'an, dan begitu juga keduanya berbeda dengan tafsir Al-Qur'an.

Dengan mengembalikan wahyu Ilahi kita dituntut dapat membedakan antara wahyu Al-Qur'an dengan mushaf Al-Qur'an. Sehingga kita dapat menganalisa secara jernih dalam berupaya menjelaskan ajaran agama Islam secara benar dan tepat sasaran. 

Semoga Allah SWT memberikan kecerdasan buat diri dan semuanya, Amin.........

Meluruskan Mushaf Al-Qur'an


By: Khoirul Taqwim

Keberadaan mushaf Al-Qur'an atau shuhuf berasal dari bahasa Arab Selatan kuno, tetapi didalam perjalanannya sejarah mencatat, bahwa dikatakan mushaf Al-Qur'an itu tidak lepas dari mushaf Utsmani atau Mushaf al-Imam, padahal mushaf Al-Qur'an tidak hanya mushaf Ustmani, tetapi ada mushaf Al-Qur'an lainnya, diantaranya: Mushaf Ali bin Abi Thalib, Mushaf Ibn Mas’ud, dan Mushaf Ubay ibn Ka’ab.

Keberagaman dari berbagai mushaf Al-Qur'an yang ada berarti ajaran Islam mempunyai kekayaan yang sungguh menakjubkan, untuk dikaji maupun untuk digali lebih dalam lagi tentang ajaran agama Islam.

Mushaf Al-Qur'an tidak sedikit orang yang menyamakan dengan wahyu Ilahi, padahal mushaf Al-Qur'an merupakan sebuah tulisan yang berusaha membukukan wahyu Ilahi melalui dunia tulis menulis.

Keberadaan wahyu Ilahi merupakan sebuah kehendak agung dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW, sedangkan mushaf Al-Qur'an merupakan sebuah susunan bahasa yang berusaha menulis tentang wahyu Ilahi.

Meluruskan Mushaf Al-Qur'an merupakan sebuah keniscayaan, untuk menjadi penerang bagi umat Islam, supaya umat Islam dapat membedakan antara wahyu Ilahi dengan mushaf Al-Qur'an. Karena tidak sedikit yang menganggap, bahwa wahyu Ilahi sama dengan mushaf Al-Qur'an, padahal keduanya sangat berbeda, apabila kalau kita mencermati secara hati-hati dan jernih dalam mengungkap kedua hal tersebut.

Mencari kebenaran tentang wahyu Ilahi membutuhkan sebuah instrumen dan logika yang jelas. Mengingat wahyu Ilahi bersumber dari sang maha pencipta segala, sedangkan mushaf Al-Qur'an sebuah tindakan insan manusia yang berupaya menulis sebuah wahyu Ilahi dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dengan membedakan antara firman dan sabda.

Kebenaran wahyu Ilahi sudah tidak diragukan lagi, tetapi kalau wahyu Ilahi sudah di konvers menjadi mushaf Al-Qur'an, berarti sama dengan wahyu Ilahi sudah dijadikan alat untuk menjadi bahan pengetahuan bagi umat Islam secara universal

Dengan meluruskan mushaf Al-Qur'an dapat menjadikan sebuah pemahaman bagi umat Islam, bahwa mushaf Al-Qur'an berjumlah tidak hanya satu saja, tetapi mushaf Al-Qur'an lebih dari satu. Sedangkan wahyu Ilahi berupa Al-Qur'an diturunkan untuk nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril. Sedangkan keberadaan mushaf Al-Qur'an berupaya menjelaskan tentang wahyu Ilahi melalui dunia tulis menulis dimasa saat itu, hingga dimasa saat ini.

Semoga Allah SWT memberikan pencerahan Ilmu kepada kami semua, Amin...........

Membedah Tembung "Manunggaling Kawula Gusti"


By: Khoirul Taqwim

Ketika membahas tentang permasalahan tembung "Manunggaling Kawula Gusti", terlebih dahulu saya mengajak kepada para pembaca, untuk menarik nafas sedalam mungkin, supaya kondisi kita saat membaca artikel pendek ini dapat menampung dan menganalisa secara jernih dan secara cerdas di dalam mengungkap istilah "Manunggaling Kawula Gusti".

Istilah "Manunggaling" merupakan sebuah proses penyucian diri (seseorang) dengan menyatu tindak tanduk dan perilaku sesuai dengan Yang Maha Agung. Sehingga antara aktivitas diri (seseorang) dengan kehendak Yang Maha Agung dapat sejalan sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi, dan saat menuju proses melakukan sebuah aktivitas tidak lepas dari mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya dengan cara membagusi hati dan membagusi tindak-tanduk diri (seseorang) yang sudah berusaha melakukan sebuah laku "Manunggaling Kawula Gusti".

Begitu juga dengan istilah: "Kawula" merupakan sebuah tindakan diri (seseorang) di dalam melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya menuju Gusti Yang Maha suci sebagai sang penguasa di jagad raya.

Dengan melihat manunggaling kawula, berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh diri (seseorang) dengan cara lurus hanya untuk kepasrahan kepada Gusti Yang Maha suci, tentunya segala aktivitas hidup diri (seseorang) akan bermuara kepada Allah SWT.

"Manunggaling Kawula Gusti" merupakan sebuah penyatuan diri kepada gusti sang maha pencipta segala. Sehingga tingkah-laku diri (seseorang) dapat sesuai dengan kehendak sang maha agung, untuk mencapai kehidupan yang baik didunia maupun diakhirat kelak.

Gagasan "Manunggaling Kawula Gusti" berupaya memberikan pemahaman di dalam beragama tidak secara kulit semata, tetapi mampu memberikan sebuah pemahaman agama Islam secara hakikat. Sehingga kalau diri (seseorang) sudah mengerjakan amalan berupa rukun Islam, tetapi masih melakukan tindak-laku yang tidak baik, berarti diri (seseorang) tersebut, ternyata belum mencapai hakikat di dalam beribadah atau masih dalam tahap syar'i belaka.

Tidak jarang kita dipertontonkan oleh para Ustadz dengan gagasan keagamaan Islam yang hanya mengejar syar'i (tuntunan) belaka, tetapi lupa berbicara tentang hakikat sebuah ibadah, bahwa ibadah adalah: sebuah bentuk kepasrahan diri seseorang kepada sang maha suci, untuk di aplikasikan di dalam tataran realitas kehidupan secara baik laku dan tindak-tanduk diri seseorang secara benar, tentunya sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi. Namun kenyataannya tidak sedikit ustadz yang hanya mengatakan ibadah dalam tataran sebatas wajib atau haram semata. Maka dari sinilah Manunggaling Kawula Gusti berupaya menyajikan pemahaman Islam secara hakikat tidak secara Syar'i semata.

Dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" diharapkan dapat menambah wawasan bagi umat Islam, bahwa kita di dalam menjalankan ibadah tidak terjebak hanya sebatas mengejar Syar'i semata, Sehingga kalau kita hanya sebatas mengejar Syar'i belaka, tentunya kita akan melupakan hakikat ibadah itu sendiri. Mengingat hakikat ibadah tidak kalah penting saat kita melakukan sebuah laku tindak-tanduk di dalam beribadah. Karena kalau kita hanya sebatas baik di dalam menjalankan ibadah sesuai Syar'i, tetapi laku tindak-tanduk masih jauh dari hakikat ajaran agama Islam, berarti sama dengan kita membohongi diri kita sendiri,

Semoga dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" dapat menambah kekayaan Ilmu kita di dalam menempuh kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, Amin...............

Ketakutan Amerika Serikat Terhadap Islam Tradisional


Amerika serikat sebagai negara super power di dunia, ternyata mempunyai kelemahan yang sangat signifikan. Sehingga wajar Amerika Serikat juga mempunyai rasa takut terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya. Namun bangsa Amerika Serikat tidak mudah dicari kelemahannya. Mengingat bangsa Amerika Serikat salah satu bangsa terkuat diberbagai kawasan dibelahan bumi.

Bangsa Amerika Serikat telah menjadi negara adidaya yang sungguh menakjubkan dengan berbagai kekuatan yang dimilikinya, baik masalah ekonomi, sosial, budaya, politik, militer dan berbagai aspek lainnya. Sehingga menaklukkan bangsa Amerika Serikat tidak semudah membalikkan tangan, apalagi kekuatan militer bangsa Amerika Serikat telah terbukti diperang dunia kedua saat menjatuhkan bom atom di Hiroshima maupun di Nagasaki, dan mengakibatkan luluh lantak bangsa Jepang disaat terjadinya sebuah letusan bom atom tersebut.

Keberadaan Amerika Serikat yang semakin kuat dengan berbagai senjata canggih membuat bangsa dikawasan dunia merasa inferior saat berhadapan dengan bangsa super power, tetapi bangsa Amerika Serikat dengan segudang kekuatan yang dimilikinya, tentu bukan berarti tidak dapat ditaklukkan oleh kekuatan lain. Mengingat bangsa Amerika Serikat juga mempunyai kelemahan yang signifikan dalam diri bangsa tersebut.

Pandangan guru besar Ibn Khaldun tentang sebuah negara. Bahwa tidak ada sebuah bangsa yang abadi dialam semesta ini. Sehingga Amerika Serikat sebagai bangsa super power sekalipun, tentu mempunyai titik lemah dalam menghadapi berbagai gejolak sebuah pertarungan diberbagai wilayah kehidupan sebuah bangsa.

Ketakutan Amerika Serikat tak lepas dari sebuah gerakan Islam tradisional dikala menuntut sebuah perubahan diberbagai bidang. Mengingat Islam tradisional merupakan sebuah gagasan yang sudah teruji dalam melakukan berbagai pemikiran dalam membangun sebuah konsolidasi kekuatan secara utuh.

Islam tradisional merupakan sebuah gagasan penolakan ekspansi sepihak dari bangsa super power yang telah nyata merugikan kepentingan masyarakat secara luas. Sehingga Islam tradisional berusaha keras melawan segala bentuk monopoli sepihak yang dilancarkan bangsa Amerika Serikat dengan istilah kapitalisme global.

Pada saat Islam tradisional sudah meranah tidak hanya sebatas dari sebuah bentuk gagasan. Namun sudah masuk dalam ranah realita, tentu sangat membahayakan bagi bangsa Amerika Serikat, apabila gerakan pemikiran Islam tradisional sudah mengarah pada sebuah bentuk aksi, tentu dapat menghancurkan ekonomi bangsa Amerika Serikat dan merembet keberbagai bidang lainnya.

Nah! kalau bangsa Amerika Serikat telah mengalami kehancuran dari sendi ekonomi, pada saat masyarakat Islam tradisional menutup segala bentuk impor maupun ekspor, tentu membuat kekacauan dalam diri bangsa Amerika Serikat yang populer dengan sebutan sebuah negara super power.

Masyarakat Islam tradisional sebagai bangsa dengan memiliki berbagai sumber pangan maupun berbagai sumber lainnya, tentu sangat membahayakan dikala masyarakat Islam tradisional memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Amerika Serikat. Mengingat bangsa Amerika Serikat sangat menggantungkan diri dari masyarakat Islam tradisional sebagai pemilik kebutuhan pangan maupun kebutuhan lainnya.

Keberadaan masyarakat Islam tradisional sebagai masyarakat pribumi dengan segudang pangan yang dimilikinya, tentu sangat membahayakan bangsa Amerika Serikat disaat masyarakat Islam tradisional sudah tidak mau menjual limpahan sumber daya alam yang dimilikinya. Karena disaat masyarakat pribumi sudah tidak mau menjual barang pada Amerika Serikat, berarti bangsa Amerika Serikat mengalami kekacauan dari berbagai sumber kekuatan bangsa tersebut.

Melihat dari tulisan sederhana diatas. Bahwa ketakutan Amerika Serikat terhadap Islam tradisional bukan hisapan jempol belaka. Mengingat Islam tradisional merupakan sebuah bangunan masyarakat yang menentang sebuah monopoli sepihak dari bangsa Amerika Serikat dalam mengambil berbagai kebijakan.

Nah! kalau paradigma pemikiran Islam tradisional dalam menggagas tentang ekonomi pangan sudah mampu bergerak secara kaffah, tanpa melibatkan campur tangan Amerika Serikat, begitu juga dari berbagai masalah tentang kekayaan tambang sudah tidak mau diajak kompromi lagi. Mengingat bangsa Amerika Serikat hanya mengambil keuntungan secara sepihak, tentu membuat regresi yang sangat membahayakan bagi keberlangsungan bangsa Amerika Serikat sebagai negara adidaya diberbagai kawasan dibelahan bumi. Maka semua tinggal menunggu sebuah bentuk destruktif bagi bangsa Amerika Serikat dalam kancah politik Internasional.

Semoga Allah SWT memberi petunjuk kepada para pembaca tulisan sederhana ini, Amiin........

Sujud Sareng Waspa


Dening: Khoirul Taqwim

Sujud dalu ingkang hening
waspa ndhereki langkah
Bait Doa ingkang terucap saking lathi mungil
mboten kraos sajadah bena genangan waspa
ngapunten menika waspa kesekelan utawi karemenan
ingkang pasti dalu sampun manggihaken
antawis Sujud kaliyan waspa

Sujud dalu tanpa swanten
ingkang wonten namung sawates jagad bumi
kaliyan dherekan raungan tembung mboten swanten
sayangipun bisikan penggalih saking lebet sanubari
kagem lajeng berjuang lebet menempuh sugeng ingkang langkung sae

Menika sujud dalu sareng waspa
ngantos mboten kraos ujung fajar Subuh miwiti tiba
sedaya kraos sae sareng sujud waspa

Papua Berdarah: Salah Apa Masjid Kami Di Bakar?...

By: Gus Wim

Saat pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat tanggal 17 Juli Tahun 2015, tragedi kemanusiaan pecah dengan terjadinya pembakaran kios dan Masjid di Tolikara, Papua. Bahkan jumlah korban berjatuhan dengan darah dan nyawa hilang membuat suasana mencekam disaat hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi dalam hitungan detik suasana berubah menjadi air mata dan darah.

Kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua membuat umat Islam di dunia, khususnya umat Islam di Nusantara terhenyak dan diam sejenak, untuk merenungkan peristiwa yang terjadi atas pembakaran masjid yang dilakukan oleh para tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tentunya membuat hati nurani umat Islam miris dan berduka atas tragedi pembakaran masjid dan jatuhnya korban atas tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.

Kerukunan yang digaungkan dengan istilah: "Bhinneka Tunggal Ika" sejenak terkoyak oleh segilintir oknum (Kristen Anti Toleransi) dengan melakukan pembubaran Sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. Sehingga membuat umat Islam tergerak hatinya dan mendo'akan para korban atas tragedi pembakaran masjid yang jauh dari sifat toleransi antar umat beragama.

Dengan kejadian pembakaran masjid di Papua dan atas korban berdarah di Papua membuat hati bertanya, Salah apa masjid kami (tempat ibadah umat Islam) di bakar?.... Sungguh pertanyaan ini dari hati yang dalam, begitu kejinya para pembakar tempat ibadah umat Islam di tanah Papua tercinta.

Atas kejadian pembakaran masjid di Papua membuat kerukunan antar umat beragama diambang kehancuran. Sehingga kalau tidak dapat ditangani dengan cepat oleh para tokoh lintas agama dan para aparatur negara, tentunya kejadian di Tolikara, Papua dapat melebar kedaerah-daerah lainnya.

Papua berdarah dengan kejadian pembakaran masjid dan pembubaran para jama'ah Sholat Idul Fitri membuat hati dan pikiran umat manusia, khususnya umat Islam tercabik-cabik hatinya atas tragedi kemanusiaan dan atas runtuhnya kebebasan dalam beragama yang telah diatur dalam tatanan hak azazi manusia. Maka untuk itulah tindakan pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah seharusnya ditindak tegas bagi para pembakar masjid tempat beribadah tersebut.

Salah apa masjid kami dibakar? pertanyaan ini selalu menggelitik hati nurani bagi yang mau berpikir atas tragedi kebebasan dalam menjalankan ibadah dan atas tragedi kemanusiaan di tanah Tolikara,
Papua.

Semoga sang maha kuasa memberikan ketabahan bagi para korban pembakaran masjid di Tolikara,Papua. Amin..................

68. Longdres Abstrak Baru Tanpa Lengan @ Rp. 35.000



Harga promo  Longdres Abstrak Baru Tanpa Lengan dengan harga obral murah perbiji Rp. 50.000. Sedangkan bagi yang mau beli 10 biji dengan harga promo Rp. 35.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Taman Firdaus Kagem Dalem


Dening: Khoirul Taqwim 

Dipunkala insan manusia mboten wonten daya 
wonten panggen kesucian ingkang mboten kereksa 
teng saben detak langkah ambakan 
mekaten kathah piawon syahwat 
ngantos terjerembab teng alam karma 
panjenengan gandrunga salira taksih kagungan rena 
teng kala garwa ngampil salira temuju taman firdaus panjenengan 

Apuntenaken salira 
menawi mboten saged menuntun panjenengan 
inggil sedaya kebodonan dalem 
ugi mboten wonten ingkang saged ngertosi samukawis kekirangan dalem 
kajawi panjenengan, wahai garwa dalem 
pisan malih 
panjenengan apuntenaken salira kaliyan inggil samukawis pangapesanipun dalem 
ingkang mboten saged menuntun panjenengan 
panjenengan gandrunga penggalih panjenengan mekaten lapang 
inggil samukawis kekirangan dalem 
amargi panjenengan, nuwun inggihi adalem: taman firdaus dalem 

Wahai garwa dalem 
panjenengan taman firdaus dalem 
panjenengan mekaten setia 
kala dalem tebih saking raga panjenengan
ngantos penggalih menika terlindungi inggil panjenengan 
panjenengan nuwun inggihi adalem bahagia dalem 
ingkang salajeng dados firdaus dalem 
ugi dinten menika 
dalem nyuwun 

Ugi dinten menika 
dalem nyuwun 
nuwun inggih! Allah ridhai salira ugi garwa adalem 
inggil sedaya Qada ugi Qadar panjenengan 
panjenengan dadosaken salira ugi garwa dalem 
dados penghuni taman firdaus panjenengan 
supados penggalih tenang lebet panggen 
ingkang penuh asih gandrung panjenengan 
Amin.........

Kewajiban Mencari Ilmu


By: Khoirul Taqwim

Mencari ilmu bukanlah hal yang sulit bagi yang bersungguh-sungguh, tetapi bagi yang kesungguhannya kurang, sudah tentu sangatlah mengalami kesulitan. Maka dari itulah seorang pencari Ilmu membutuhkan strategi dalam menggali tentang Ilmu, dan tidak sekedar taklid belaka dalam menggali masalah ke-Ilmuan.

Seorang pencari Ilmu akan terus mencari Ilmu dimanapun tempat dan keberadaannya, untuk itulah seorang pencari Ilmu terus menerus berusaha sebaik mungkin dalam menggapai sebuah Ilmu, untuk dicari dan diaplikasikan Ilmu yang didapatnya ditengah-tengah realitas kehidupan masyarakat secara universal.

Pencarian Ilmu merupakan ssebuah kewajiban bagi umat Islam, supaya umat Islam mampu beribadah dalam urusan agama dan tidak gampang keliru, apabila umat Islam saat menjalankan ibadahnya. Maka belajar tentang Ilmu agama sangatlah urgen bagi seorang muslim dalam menjalankan aktivitas kehidupan kesehariannya.

Menggali Ilmu sedalam mungkin merupakan sebuah wujud kesungguhan bagi umat Islam, untuk memahami Ilmu akhirat maupun Ilmu tentang.yang dijalani saat ini.

Berangkat dari tulisan diatas, bahwa mencari Ilmu tentang dunia maupun tentang akhirat merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam, supaya dapat membedakan antara kebenaran maupun dengan kebatilan, tentunya semua tak lepas dari sumber Islam, baik dari firman maupun dari sabda. Sehingga mencari Ilmu menjadikan bagian dari kewajiban bagi umat Islam, supaya mencapai kehidupan yang baik dan sesuai petunjuk sang maha pencipta segala.

Gus Wim Sang Kreator Pembaharu Islam



By: Zidan Mazero


28425_1197081066575_5724955_n


























Khoirul Taqwim atau disebut dengan istilah Gus Wim merupakan seorang pembaharu Islam dalam memberikan penyelesaian mengenai ajaran ke-Islaman, melalui pola pikir yang mengedepankan sumber Islam sebagai kajian utama, dan berusaha memberikan sebuah pemahaman tentang Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Dari permasalahan inilah Gus Wim menempatkan diri sebagai sang kreator pembaharu Islam.

Keberadaan Islam yang dikenali masyarakat Islam secara luas, telah bercampur baur antara tafsir Al-Qur'an dengan Al-Qur'an. Sehingga pemahaman umat Islam antara teks dan konteks Al-Qur'an bercampur-baur yang sulit dibedakan. Karena ajaran Islam sudah terlanjur mendarah daging dalam kehidupan umat Islam.

Gagasan Gus Wim sebagai sang pembaharu Islam merupakan sebuah keniscayaan, tentunya disebabkan kondisi umat Islam yang mengalami kerusakan pola pikir, dan tentunya perlu dibenahi secara tepat sasaran.

Cara mengobati Gus Wim dalam membangun pola pikir umat Islam tak lepas dari memberikan sebuah penjelasan, bahwa wahyu Al-Qur'an kebenarannya tidak perlu diragukan lagi, sedangkan tafsir Al-Qur'an masih diragukan. Karena tafsir Al-Qur'an sebatas buatan manusia semata.

Gus Wim bukan mengecilkan makna tafsir Al-Qur'an, tetapi Gus Wim berusaha memberikan sebuah penjelasan tentang sisi negatif dari hasil tafsir Al-Qur'an yang terkadang tidak disadari oleh para pengkajinya. Mengingat Al-Qur'an  yang dibacakan, lalu diterjemahkan, dan lalu ditafsiri. Kalau tidak jeli para pengkaji Al-Qur'an mempunyai anggapan, bahwa apa yang disampaikan para pemuka agama atau disebut dengan istilah Ustadz adalah: AlQur'an, padahal hasil cipta karsa sang Ustdz itu sendiri, tetapi seolah-olah apa yang disampaikan ustadz semuanya adalah: Al-Qur'an

Dari sinilah para pengkaji yang mendengarkan ceramah sang Ustadz menganggap itu adalah: Al-Qur'an, padahal Al-Qur'an tadi sudah dibumbui atau ditambahi dengan terjemahan dan sekaligus dengan tafsirnya, dan hasil tafsir adalah: hasil karsa cipta manusia semata.

Lalu ada pertanyaan sederhana, apakah tidak boleh menafsirkan Al-Qur'an? Bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sebuah tafsir atau pemahaman tentang ke-Islaman bisa salah atau bisa benar. Mengingat kebenaran itu milik Allah SWT, sedangkan manusia tak luput dari salah dan khilaf, begitu juga hasil dari pemahaman Islam berupa tafsir Al-Qur'an, tentunya tak luput dari salah dan khilaf pula.

Berangkat dari sinilah Gus Wim dapat dikatakan sebagai sang kreator pembaharu Islam, dan Gus Wim dapat dikatakan pula sebagai sang pembeda antara kebenaran dan prasngka, tentunya semua tak lepas dari perbedaan sumber Al-Qur'an dengan tafsir Al-Qur'an. Maka dari sinilah gagasan Gus Wim dapat dikatakan sebagai penggagas paradigma pemikiran baru tentang ke-Islaman masa kini. Wassalam...........

69. Kebaya Putung @Rp. 30.000



Harga promo Kebaya Putung dengan harga obral murah perbiji Rp. 45.000. Sedangkan bagi yang mau beli 10 biji dengan harga promo Rp. 30.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Dinten Takbir Ilahi


Dening: Khoirul Taqwim

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
dalem panjatkan dalu takbir Ilahi dipunkala Idul Fitri sampun tiba
dalem basuh pasuryan kaliyan tirta suci dados panuwun wontenIlahi
ngantosa dalem wonten margi suci teng dalu takbir Ilahi
kala menika ugi umat muslim bidhal saking dhusun ngantos sudut kitha
Hilir mudik sareng deru mesin-mesin montor ugi mobil teng margen

Sedherek dalem mriksa dalu menika
miwiti saking surau-surau ngantos dinding-dinding ambakan kesugengan
mekaten kathah umat muslim manjataken dalu takbir Ilahi
ugi mboten awis raka putri, priyantun-priyantun dewasa ngantos eyang kakung-eyang putri tumpah ruah dipunmargen
amargi menika yaiku dinten istimewa ingkang penuh berkah Ilahi

midhanget ugi saking swanten angin dalu
setunggal bentuk sorak sorai yutan umat manusia ndhereki langkah dalu takbir Ilahi
sedaya mboten lukar saking pertanda dinten kemimpangan sampun tiba kala dahaga ugi luwe

Dinten menika setunggal bentuk kemerdekaan umat muslim sampun tiba
kaliyan gema takbir kaliyan ikhlas jiwa
Seraya kaliyan mastani Allahu Akbar, Allah mentis agung
mila kala menika ugi jantung dalem berdebar kaliyan penuh haru ugi bercampur rena raos

Dalu menika ugi dalem mboten kraos ngantos soca berkaca-kaca
lajeng dalem mboten kraos butiran waspa menika dhawah saking kelopak soca adalem
amargi menika dinten, bersejarah lebet sugeng adalem dadostanda bektos adalem wonten Ilahi