Friday, 19 February 2016

Jabal Redi Meletus


Dening: Khoirul Taqwim

Grama mbesem daratan
Wedos gembel mbeksa teng udara
telas sampun alam kawula
teng telan jabal redi meletus

Manusia mlajeng salira
putra timur ngupadi Ibunipun
lukar bulat mboten kraos
menika dinten kalimengan banda
rahajeng nyawa ingkang teng ucal

Eyang putri sempoyongan tindak
Nyawa hampir melayang
teng telan lahar membara
yutan soca pilu
midhanget
mriksani
rumaos
ewon korban manusia ndhawahan

Mboten kentun ahli agami berkhutbah
menika coben ujian
menika azab rawuh
sayuta tafsir mandhap saking lidhah
ngrembag Jabal meletus

Teng gang sudut margi becek wonten swanten jiwa
putra timur ngendika kaliyan tutuk terbungkam
Ikhlasno sedaya ingkang wonten
menika namung titipan

Sang Pembaharu Muda Gus Wim (Khoirul Taqwim)


By: Zidan Mazero



Khoirul Taqwim atau Gus Wim merupakan seorang pembaharu muda yang lahir dari Nganjuk Jawa Timur, dia lahir dari lingkungan tokoh para pembaharu ke-Islaman, kakeknya pendiri Yayasan Asy-Syamsi yang saat ini masih berjalan menjadi salah satu yayasan terbesar di daerah Nganjuk Jawa Timur, Khoirul Taqwim sejak kecil menimba Ilmu berawal dari kakeknya di dalam mempelajari masalah keagamaan, sedangkan masalah ekonomi, dia Khoirul Taqwim berawal belajar dari ayahandanya sendiri, sebagai pengusaha yang sukses di masa itu, tetapi di dalam perjalanannya sejak ayahandanya meninggal dunia, dia Khoirul Taqwim mengalami gejolak ekonomi. Sehingga di saat masa kuiah di UIN Sunan Kali-Jaga Yogyakarta, dia Khoirul Taqwim belum sempat menyelesaikan studinya dan Khoirul Taqwim hijrah ke-Kalimantan timur, tepatnya di Samarinda, untuk mencari bekal di dalam melanjutkan kembali menyelesaikan studinya,

Pada masa di Samarinda Khoirul Taqwim bekerja dengan membantu kakaknya Riza Umami yang saat ini sudah menyelesaikan S2nya di STAIN dan sekarang menjadi IAIN Samarinda, dan Dia kakaknya berhasil menjadi salah satu Mahasiswi lulusan terbaik di kampusnya. Setelah hampir satu tahun di Samarinda Khoirul Taqwim kembali pulang dengan naik pesawat Lion Air dan akhirnya setahun kemudian melanjutkan di bangku kuliahnya,

Setelah menyelesaikan studinya di kampus UIN Sunan Kali-Jaga Yogyakarta, Khoirul Taqwim mengembangkan situs www,kitaberbagi.com atau disebut dengan istilah kiber bersama adiknya Fahrul Amrullah dari alumnus Bina Sarana Informatika, dan pada akhirnya kiber menjadi rating salah satu situs terbaik di Asia Tenggara menurut versi www.alexa.com. tetapi kemudian Khoirul Taqwim dan Fahrul Amrullah dengan sengaja membekukan jejaring sosial kiber, padahal member kiber sudah mendekati ratusan ribu, dan membernya tidak hanya dihuni masyarakat nusantara, tetapi membernya sudah dihuni masyarakat dibelahan dunia saat itu.

Selanjutnya, Khoirul Taqwim membangun situs kembali yang bernama www.usahabatik.com, namun dalam keberlanjutannya Khoirul Taqwim membekukan kembali situs www.usahabatik.com. Karena Khoirul Taqwim sedang memaintenance situs yang lebih besar lagi dalam membangun usaha batik nusantara.

Berangkat dari perjalanan Khoirul Taqwim dalam membangun situs di dunia maya, dan akhirnya Khoirul Taqwim jatuh hati sampai sekarang, untuk terus menerus mengaplikasikan dalam pengembangan usaha batik nusantara menuju batik yang tidak hanya diakui ditingkat Nasional, tetapi berupaya membangun batik di tingkat Internasional.

Sedangkan masalah ke-Islaman Khoirul Taqwim masih giat menulis di berbagai artikel tentang agama, filsafat, sastra, sosial, politik, dan masih banyak lagi tulisan-tulisan beliau Khoirul Taqwim atau sering disebut dengan istilah Gus Wim.

Pada masa menempuh pendidikan tingginya, Gus Wim tak jarang menulis artikel diberbagai media, baik kampus maupun di berbagai media lainnya, salah satunya di jurnal Populis UIN Sunan Kali-Jaga Yogyakarta.

Pemikiran Khoirul Taqwim tak jarang muncul di dunia maya saat ini, tak lepas dari masalah Islam tradisional, Liberal, Fundamental, dan artikel ke-Islaman lainnya. Semua tak lepas dari Gus Wim dalam menelaah antara teks maupun konteks ke-Islaman yang berkembang dari masa klasik sampai saat ini.

Khoirul Taqwim dengan berbagai pemikiran ke-Islaman mampu menyajikan hal baru tentang masalah ke-Islaman tradisional yang sering dihakimi oleh golongan ke-Islaman lainnya, dan dia Khoirul Taqwim berupaya memberikan penjelasan tentang ke-Islaman secara jujur dan berani dalam menganalisa berbagai fenomena keberagaman ke-Islaman. Sehingga Khoirul Taqwim dapat disebut sebagai sang pembaharu dalam menyajikan berbagai Ilmu pengetahuan yang tersirat maupun yang tersurat.

Dengan tulisan sederhana ini, semoga kita dapat mengambil hikmah dari perjalanan sang pembaharu muda Khoirul Taqwim dalam menggapai berbagai permasalahan kehidupan, baik mulai dari kegigihan beliau membangun situs, hingga sampai keberhasilan Gus Wim sebagai sang pembaharu muda yang maju dalam memberikan berbagai solusi tentang ke-Islaman masa klasik maupun ke-Islaman yang akan datang, dan paradigma pemikiran Gus Wim pola pikirnya tak sedikit dipengaruhi beliau guru besar Ibn Khaldun dengan kitab yang tak asing lagi bernama "Muqaddimah". Sehingga diwaktu menyelesaikan studinya Khoirul Taqwim mengangkat "Relevansi Pemikiran Ibn Khaldun Dengan Ekonomi Islam".

Demikian ulasan singkat ini, kami persembahkan kepada Gus Wim dan khalayak secara luas. Wassalam............

Geguritan Wedok Pangandel


Dening: Khoirul Taqwim

Rupamu nan ayu jelita
lulangmu bercahaya ana rembulan
awakmu semerbak arum kasturi
ning dudu kuwi aku mengagumimu
dudu amarga kayonmu bah Bidadari mudhun saka langit
dudu amarga kebecikan lambemu sing mungil
uga dudu amarga kelembutan lulangmu
ning kebecikan budi pekertimu
kuwi sing nggawe jiwaku larut jero hayalan babaganmu

Wedok pangandel
nganggo kerudung putih dimustakamu
kebecikan budi pekertimu
dadi suri tauladan kanggo alam semesta
amarga kebecikan budi pekertimu
ana embun esuk sing isih resik lan suci
tenan budi pekertimu ndhemok kalbuku sing paling jero

Wahai wedok pangandel
Keteladanam budi pekertimu
tenan nggawe alam semesta sejuk
ngono uga nggawe jiwaku rumangsa ketentraman
wektu ndeleng budi pekertimu sing becik
nganti kabeh nadiku bergetar
Menyaksikan kelembutan budimu sing ngono agung
nganti kalbuku kahyun-hyun sakamu

Wedok mangandel
kowe harapan tentraman alam
kowe jawaban saka angkara murka
supaya angkara murka dadi redam
Bahkan angkara murka dadi ilang
amarga digentekne karo kebecikan budi pekertimu
tenan harapan gedhe kuwi tertuju kanggomu
yaiku: kanggomu wedok pangandel sing wis mlebu dicelah-celah kalbuku paling jero