Monday 26 October 2015

Ayat-Ayat Bidadari


By: Khoirul Taqwim

Bintang-bintang dilangit bertaburan
Bersama para rombongan Bidadari surga
Dengan wajah-wajah nan elok rupawan
Bercahaya kemilau dengan aroma
Yang harum semerbak penuh kecantikan
Memenuhi antara langit dan bumi

Cahaya nan terang dilangit ketujuh
Bersama keheningan malam yang kian larut
Menghias disudut-sudut ruang jiwa
Yang bisu, sepi, kaku, beku
Namun seketika hati tenang
Disaat mengingat ayat-ayat Bidadari

Renungkanlah!
Tentang ayat-Ayat Bidadari surga
Mengusik disegala alunan rasa
Membuat hati gelisah bertanya
Tentang wajah-wajah Bidadari merasuk sukma
Hingga hati terlena tentangnya
Atas kecantikan yang tertutup kerudung-kerudung putih
Di sepanjang jalan nafas kehidupan

Tahukah engkau wahai Bidadari
Aku menulis dibalik rahasia rindu
Yang kian hari membuat aku gelisah
Hingga cahaya jiwa terasa diantara gelap dan terang
Karena jiwa selalu menyertai perjalanan rasa
Hingga sampailah kubaca tentang ayat-ayat Bidadari

Renungkanlah!
Tentang ayat-ayat Bidadari
Saat bibir para Bidadari berucap sepatah kata
Surga berdendang dengan suara lembut terasa dalam jiwa
Merdu terdengar disetiap celah-celah pendengaran
Bersama ayat-ayat Bidadari

Cahaya jiwa terasa
Kegembiraan
Kebahagiaan
Menyejukkan mata
Mencemerlangkan pandangan
Tidak pernah berselisih
Dan tidak pernah membuat duka lara
Itulah mereka para Bidadari Surga

Wahai para Bidadari
Dengan mata yang berbinar-binar
Paras yang begitu elok
Kecantikan yang tak terbantahkan
Akhlak yang begitu mulia
Semua terkumpul menjadi satu padu
Bersama kecantikan lahir maupun batin

Kubuat sajak
Sesederhana mungkin
Dikamar kecil ini
Tentang mereka para Bidadari surga
Yang dipenuhi mutiara rumah keindahan
Dan mereka para Bidadari
Ada disepanjang taman surga
Dikebun-kebun nan elok rupawan
Di mata air-mata air kehidupan
Dibalut sutra yang halus dan tebal
Selalu menjaga kehormatan

Subhanallah
Aku berucap dari hati yang terdalam
Untuk mereka para Bidadari surga
Karena mereka sudah tersurat maupun tersirat
Bersama ayat-ayat Bidadari

Pirengan Demokrasi


Dening: Khoirul Taqwim

Demokrasi tong sampah
mendengung dipuntalingan yutan rakyat
bersorak ramai
berebut kursi kemegahan

Kalenggahan yaiku tujuan
amanah yaiku bongkahan bahasa margen
kekasinggihanan terasingkan
panulayanen yaiku pangrena

Mlajeng putra timur
nyambet nyawa kesugengan
pangarsa menuding
sampah berkeliaran ditrotoar

Pangapesanipun negeri
tertutup
ditutupi
broker-broker demokrasi

Slogan demokrasi pejuang
rakyat yaiku mlik kawula
dalem abdikan sugeng kawula
nyawa yaiku taruhan kawula

Slogan namung slogan
keyektosan dipunpinggir margi
dipunpasabinan
sedaya taksih mengharap kamirahanan

Demokrasi tong sampah
menggaung
meraung
tuwah subur dinegeri

Margi demokrasi
kesejahteraan
kemakmuran
yutan manusia mengadah asta

Pirengan demokrasi
wande kopi
pos ronda
warta yutan talingan

Salam demokrasi
mantabkan
margikaken
roda saen

Membedah Tembung "Manunggaling Kawula Gusti"


By: Khoirul Taqwim

Ketika membahas tentang permasalahan tembung "Manunggaling Kawula Gusti", terlebih dahulu saya mengajak kepada para pembaca, untuk menarik nafas sedalam mungkin, supaya kondisi kita saat membaca artikel pendek ini dapat menampung dan menganalisa secara jernih dan secara cerdas di dalam mengungkap istilah "Manunggaling Kawula Gusti".

Istilah "Manunggaling" merupakan sebuah proses penyucian diri (seseorang) dengan menyatu tindak tanduk dan perilaku sesuai dengan Yang Maha Agung. Sehingga antara aktivitas diri (seseorang) dengan kehendak Yang Maha Agung dapat sejalan sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi, dan saat menuju proses melakukan sebuah aktivitas tidak lepas dari mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya dengan cara membagusi hati dan membagusi tindak-tanduk diri (seseorang) yang sudah berusaha melakukan sebuah laku "Manunggaling Kawula Gusti".

Begitu juga dengan istilah: "Kawula" merupakan sebuah tindakan diri (seseorang) di dalam melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya menuju Gusti Yang Maha suci sebagai sang penguasa di jagad raya.

Dengan melihat manunggaling kawula, berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh diri (seseorang) dengan cara lurus hanya untuk kepasrahan kepada Gusti Yang Maha suci, tentunya segala aktivitas hidup diri (seseorang) akan bermuara kepada Allah SWT.

"Manunggaling Kawula Gusti" merupakan sebuah penyatuan diri kepada gusti sang maha pencipta segala. Sehingga tingkah-laku diri (seseorang) dapat sesuai dengan kehendak sang maha agung, untuk mencapai kehidupan yang baik didunia maupun diakhirat kelak.

Gagasan "Manunggaling Kawula Gusti" berupaya memberikan pemahaman di dalam beragama tidak secara kulit semata, tetapi mampu memberikan sebuah pemahaman agama Islam secara hakikat. Sehingga kalau diri (seseorang) sudah mengerjakan amalan berupa rukun Islam, tetapi masih melakukan tindak-laku yang tidak baik, berarti diri (seseorang) tersebut, ternyata belum mencapai hakikat di dalam beribadah atau masih dalam tahap syar'i belaka.

Tidak jarang kita dipertontonkan oleh para Ustadz dengan gagasan keagamaan Islam yang hanya mengejar syar'i (tuntunan) belaka, tetapi lupa berbicara tentang hakikat sebuah ibadah, bahwa ibadah adalah: sebuah bentuk kepasrahan diri seseorang kepada sang maha suci, untuk di aplikasikan di dalam tataran realitas kehidupan secara baik laku dan tindak-tanduk diri seseorang secara benar, tentunya sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi. Namun kenyataannya tidak sedikit ustadz yang hanya mengatakan ibadah dalam tataran sebatas wajib atau haram semata. Maka dari sinilah Manunggaling Kawula Gusti berupaya menyajikan pemahaman Islam secara hakikat tidak secara Syar'i semata.

Dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" diharapkan dapat menambah wawasan bagi umat Islam, bahwa kita di dalam menjalankan ibadah tidak terjebak hanya sebatas mengejar Syar'i semata, Sehingga kalau kita hanya sebatas mengejar Syar'i belaka, tentunya kita akan melupakan hakikat ibadah itu sendiri. Mengingat hakikat ibadah tidak kalah penting saat kita melakukan sebuah laku tindak-tanduk di dalam beribadah. Karena kalau kita hanya sebatas baik di dalam menjalankan ibadah sesuai Syar'i, tetapi laku tindak-tanduk masih jauh dari hakikat ajaran agama Islam, berarti sama dengan kita membohongi diri kita sendiri,

Semoga dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" dapat menambah kekayaan Ilmu kita di dalam menempuh kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, Amin...............

Bacalah! Ayat Qauliyah Dan Kauniyah


By: Khoirul Taqwim

Alam berguncang
Aliran debu bertebaran di wajah-wajah kehidupan
Flora Fauna sekarat diterpa ombak lautan
Hari itu manusia bertanya-tanya
Ada apa dengan alamku?
Yang kian garang menyongsong dikala senja

Tahukah engkau wahai manusia
Bumi yang tercipta dengan kesempurnaanya
Telah kau rusak dengan tangan-tanganmu
Hingga hari ini
Datanglah gelombang tsunami
Datanglah wedus gembel dari gunung-gunung tinggi menjulang
Dan daratan menjadi lautan kemurkaan

Usaplah wajahmu
Dengarlah bisikan nuranimu
Apa yang telah engkau lakukan selama ini?
Hingga datanglah kerusakan bumi
Setelah tercipta dengan baik

Bacalah!
Ayat Qauliyah
Supaya jiwamu tenang
Bahwa Allah telah mencipta manusia dalam bentuk kesempurnaan
Kemudian dikembalikan ketempat yang serendah-rendahnya
Kecuali mereka yang beriman

Bacalah!
Ayat Kauniyah
Supaya engkau berpikir
Bahwa Allah akan memperlihatkan mereka tanda-tanda kekuasaan
Disegala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri
Hingga jelas pada mereka
Bahwa Al-Qur'an adalah: kebenaran

Kutulis tentang kehidupan
Yang muncul dari lubuk jiwa
Bersama Ayat Qauliyah dan Kauniyah