Wednesday 28 October 2015

Ayat-Ayat Bidadari



By: Khoirul Taqwim

Bintang-bintang dilangit bertaburan
Bersama para rombongan Bidadari surga
Dengan wajah-wajah nan elok rupawan
Bercahaya kemilau dengan aroma
Yang harum semerbak penuh kecantikan
Memenuhi antara langit dan bumi

Cahaya nan terang dilangit ketujuh
Bersama keheningan malam yang kian larut
Menghias disudut-sudut ruang jiwa
Yang bisu, sepi, kaku, beku
Namun seketika hati tenang
Disaat mengingat ayat-ayat Bidadari

Renungkanlah!
Tentang ayat-Ayat Bidadari surga
Mengusik disegala alunan rasa
Membuat hati gelisah bertanya
Tentang wajah-wajah Bidadari merasuk sukma
Hingga hati terlena tentangnya
Atas kecantikan yang tertutup kerudung-kerudung putih
Di sepanjang jalan nafas kehidupan

Tahukah engkau wahai Bidadari
Aku menulis dibalik rahasia rindu
Yang kian hari membuat aku gelisah
Hingga cahaya jiwa terasa diantara gelap dan terang
Karena jiwa selalu menyertai perjalanan rasa
Hingga sampailah kubaca tentang ayat-ayat Bidadari

Renungkanlah!
Tentang ayat-ayat Bidadari
Saat bibir para Bidadari berucap sepatah kata
Surga berdendang dengan suara lembut terasa dalam jiwa
Merdu terdengar disetiap celah-celah pendengaran
Bersama ayat-ayat Bidadari

Cahaya jiwa terasa
Kegembiraan
Kebahagiaan
Menyejukkan mata
Mencemerlangkan pandangan
Tidak pernah berselisih
Dan tidak pernah membuat duka lara
Itulah mereka para Bidadari Surga

Wahai para Bidadari
Dengan mata yang berbinar-binar
Paras yang begitu elok
Kecantikan yang tak terbantahkan
Akhlak yang begitu mulia
Semua terkumpul menjadi satu padu
Bersama kecantikan lahir maupun batin

Kubuat sajak
Sesederhana mungkin
Dikamar kecil ini
Tentang mereka para Bidadari surga
Yang dipenuhi mutiara rumah keindahan
Dan mereka para Bidadari
Ada disepanjang taman surga
Dikebun-kebun nan elok rupawan
Di mata air-mata air kehidupan
Dibalut sutra yang halus dan tebal
Selalu menjaga kehormatan

Subhanallah
Aku berucap dari hati yang terdalam
Untuk mereka para Bidadari surga
Karena mereka sudah tersurat maupun tersirat
Bersama ayat-ayat Bidadari

Gempa Ing Negeri Tresna


Dening: Khoirul Taqwim

Gempa nempuh ing negeri terasingkan
separuh nyawa ical
gempa nempuh ing negeri sang panresna
sedaya manah badan dados abu

Terurai eluh
sirat kepiluan
rai menyimpan
kebekuan sedhih nglebet
Rah mengalir
bena daratan
menutup
keran-keran kegesangan

Panresna luruh lara
galap jiwa
hampa raga
manah njisim raos

Gempa manah
ical nurani
rekaos nyeri
nujleb relung lebet

Tresna kesedhihan
telas sedaya wanci
ical lampau
tengga lebet gelap mboten enten gina

Gempa
sederhana
dikit basa
bahaya entenipun

Mlajar gempa
tutup rapet
mengalir
mengayun sekencang cahaya

Gempa tresna
larut pilu
mengais
mlampah-mlampah nurani

Goyangan
njoget
seru seran
gempa panik kedadosan

Mlajar-mlajar
wilujengaken
jiwa sampeyan
manah sampeyan salajeng

Dokter psikis
nengga
nggeret
menawi mantun mboten kunjung datheng

Membedah Tembung "Manunggaling Kawula Gusti"


By: Khoirul Taqwim

Ketika membahas tentang permasalahan tembung "Manunggaling Kawula Gusti", terlebih dahulu saya mengajak kepada para pembaca, untuk menarik nafas sedalam mungkin, supaya kondisi kita saat membaca artikel pendek ini dapat menampung dan menganalisa secara jernih dan secara cerdas di dalam mengungkap istilah "Manunggaling Kawula Gusti".

Istilah "Manunggaling" merupakan sebuah proses penyucian diri (seseorang) dengan menyatu tindak tanduk dan perilaku sesuai dengan Yang Maha Agung. Sehingga antara aktivitas diri (seseorang) dengan kehendak Yang Maha Agung dapat sejalan sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi, dan saat menuju proses melakukan sebuah aktivitas tidak lepas dari mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya dengan cara membagusi hati dan membagusi tindak-tanduk diri (seseorang) yang sudah berusaha melakukan sebuah laku "Manunggaling Kawula Gusti".

Begitu juga dengan istilah: "Kawula" merupakan sebuah tindakan diri (seseorang) di dalam melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya menuju Gusti Yang Maha suci sebagai sang penguasa di jagad raya.

Dengan melihat manunggaling kawula, berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh diri (seseorang) dengan cara lurus hanya untuk kepasrahan kepada Gusti Yang Maha suci, tentunya segala aktivitas hidup diri (seseorang) akan bermuara kepada Allah SWT.

"Manunggaling Kawula Gusti" merupakan sebuah penyatuan diri kepada gusti sang maha pencipta segala. Sehingga tingkah-laku diri (seseorang) dapat sesuai dengan kehendak sang maha agung, untuk mencapai kehidupan yang baik didunia maupun diakhirat kelak.

Gagasan "Manunggaling Kawula Gusti" berupaya memberikan pemahaman di dalam beragama tidak secara kulit semata, tetapi mampu memberikan sebuah pemahaman agama Islam secara hakikat. Sehingga kalau diri (seseorang) sudah mengerjakan amalan berupa rukun Islam, tetapi masih melakukan tindak-laku yang tidak baik, berarti diri (seseorang) tersebut, ternyata belum mencapai hakikat di dalam beribadah atau masih dalam tahap syar'i belaka.

Tidak jarang kita dipertontonkan oleh para Ustadz dengan gagasan keagamaan Islam yang hanya mengejar syar'i (tuntunan) belaka, tetapi lupa berbicara tentang hakikat sebuah ibadah, bahwa ibadah adalah: sebuah bentuk kepasrahan diri seseorang kepada sang maha suci, untuk di aplikasikan di dalam tataran realitas kehidupan secara baik laku dan tindak-tanduk diri seseorang secara benar, tentunya sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi. Namun kenyataannya tidak sedikit ustadz yang hanya mengatakan ibadah dalam tataran sebatas wajib atau haram semata. Maka dari sinilah Manunggaling Kawula Gusti berupaya menyajikan pemahaman Islam secara hakikat tidak secara Syar'i semata.

Dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" diharapkan dapat menambah wawasan bagi umat Islam, bahwa kita di dalam menjalankan ibadah tidak terjebak hanya sebatas mengejar Syar'i semata, Sehingga kalau kita hanya sebatas mengejar Syar'i belaka, tentunya kita akan melupakan hakikat ibadah itu sendiri. Mengingat hakikat ibadah tidak kalah penting saat kita melakukan sebuah laku tindak-tanduk di dalam beribadah. Karena kalau kita hanya sebatas baik di dalam menjalankan ibadah sesuai Syar'i, tetapi laku tindak-tanduk masih jauh dari hakikat ajaran agama Islam, berarti sama dengan kita membohongi diri kita sendiri,

Semoga dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" dapat menambah kekayaan Ilmu kita di dalam menempuh kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, Amin...............

Tahajudku


By Khoirul Taqwim

Rembulan dilangit mulai gelap
Bintang-bintang bertaburan mulai tenggelam
Mengingat fajar mulai tiba
Sementara bumi sunyi tak ada suara
Yang ada sebatas bisikan nyanyian binatang
Yang terjaga dari tidurnya

Sajadah kuhamparkan
Dari ujung timur sampai ujung barat
Sebagai wujud baktiku atas kebesaranNYA
Karena di malam hari ini
Allah akan menganugerahkan kenikmatan
Dan akan mengangkat derajatnya
Bagi mereka yang bertahajud

Tahajud
Suatu amalan ibadah kebajikan
Disanalah penghambaan diri
Yang didalamnya terdapat taman-taman Syurga
Dan mata-mata air keindahan
Itulah janji sang maha pencipta
Bagi mereka yang bertaqwa

Oh! Malam tahajudku
Suatu malam kepasrahan diri
Kepada Allah pemilik langit dan bumi

Oh! Malam tahajudku
Adalah: malam tempatku berdo'a
Tempatku bersandar pada Ilahi
Dengan penuh rendah hati dan penuh harap
Serta penuh keikhlasan

Tasbihku
Dan sabarku dimalam ini
Adalah: karunia dan nikmat
Dari Allah SWT

Sujudku
Sebagai bentuk kepasrahan tertinggi
Karena aku tak ingin menjadi teman Iblis
Apalagi Iblis selalu ingin mengikat kepala manusia
Karena Iblis selalu menggoda setiap insan manusia
Untuk dijadikan teman mereka

Tahajudku
Sebagai bentuk penghambaan diri pada Ilahi
Karena Dia adalah: sang maha pencipta segala
Yang ada di alam semesta dan seisinya.

22 Oktober, Hari Santri


By: Khoirul Taqwim

22 Oktober
Hari Santri telah tiba
Hening cipta berkumandang di negeri khatulistiwa
Untuk mengingat jasa-jasa para Santri
Dalam membela agama dan negara

Udara ketenangan terasa
Disaat kedatangan hari Santri
Begitu juga angin terhenti sejenak
Disaat menyambut hari Santri
Dengan adanya hari Santri
Menimbulkan sebuah renungan besar
Bagi umat manusia seutuhnya

Dahulu kala
Disaat para Santri berjuang
Sampai titik darah penghabisan
Dalam melawan penjajahan bangsa asing
Semua dilakukan tanpa pamrih
Itulah giat semangat para Santri dikala itu

Kesunyian malam ini
Tak terasa air mata
Mengalir dipangkuan bumi pertiwi
Sebagai bakti mengenang para Santri
Dikala itu dengan senjata seadanya
Berjuang kemedan tempur
Dalam menempuh resolusi Jihad
Demi kebangkitan nusa dan bangsa
Maka sudah selayaknya
Kita mengenang mereka

Hari ini
Kutulis sejarah besar di hari santri
Disaksikan berjuta-juta bintang diangkasa
Disaksikan udara dingin menggigil
Semua terasa alam menyambut hari santri
Sebagai hari mengenang para Santri
Sebagai hari pahlawan khatulistiwa
Sebagai hari kebangkitan umat
Dinegeri maritim dengan puluhan ribu
Berjajar pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke

Kutulis dimalam gelap gulita
Ditemani semangat menghijau
Sebagai tanda kesuburan alam Nusantara
Yang penuh kemakmuran
Yang tiada tara kekayaannya

Hari Santri
Dengan kopyah hitam dikepala
Sarung sebagai simbol kekuatan
Untuk melawan segala tirani
Dalam mempertahankan kemerdekaan
Yang telah dibangun para pendahulu negeri

Dengan keberadaan hari Santri
Dapat dijadikan semangat introspeksi
Dalam mengeja langkah selanjutnya
Demi kejayaan
Demi kemerdekaan
Dan sudah seharusnya
Kita dapat mengambil
Suri tauladan yang baik
Dengan adanya hari Santri
Saat ini dan selamanya

Semoga hari Santri
Membawa rahmat dan nikmat
Dan membawa keberkahan
Dalam mengamalkan segala kebajikan
Demi kemajuan, keadilan, dan kemakmuran
Bagi rakyat Nusantara
Amin.......

Sang Maha Pemilik Cinta


By: Khoirul Taqwim

Mendung tebal menyelimuti alam
Sementara lautan terhampar biru
Masih setia menemani rasa jiwa yang sepi
Karena hari ini, esok dan selamanya
Sang maha pemilik cinta
Masih menaungi alam semesta

Wahai insan manusia
Sang maha cinta telah menghidupkan ruh
Untuk engkau lelaki dan wanita
Supaya engkau mengenal antara satu sama lain
Saling menghormati
Saling menghargai, melindungi, menyayangi
Dan saling mencinta dalam naungan Ilahi

Demi bumi dan langit
Keberkahan berpasang-pasangan
Adalah: hikmah yang indah di eja dalam rasa
Rezeki adalah: anugerah Ilahi sang maha pemilik cinta
Terlukis dalam firman dan sabda

Nikah!
Adalah: cinta
Nikah!
Adalah: kemuliaan dalam bentuk ketaqwaan
Kepada sang maha pemilik cinta

Cakrawala
Menembus lintas batas pemikiran manusia
Atas sebuah makna rasa cinta
Inilah sebuah bentuk keagungan Ilahi
Yang tersurat maupun tersirat
Untuk engkau wahai insan manusia
Supaya diantara engkau menjadi penolong
Diantara sebagian yang lain
Berbuatlah kebajikan
Dirikanlah Sholat
Tunaikanlah zakat
Taatlah kepada Allah dan Rasul
Supaya Ihsan, Islam, dan Iman
Selalu di hati yang terdalam

Saat bumi berguncang
langit bertebaran menjadi anai-anai
Hari itu rahmat Ilahi akan datang
Bagi mereka yang tak ragu akan kebenaran firmanMU
Karena Engkau sang maha perkasa lagi maha bijaksana