Friday, 31 July 2015

Cahaya Islam


By: Khoirul Taqwim

Islam merupakan obat hati bagi umat manusia dalam mengarungi kehidupan. Sehingga ajaran Islam sangat urgen dalam membangun sebuah hati yang damai dan penuh rahmat bagi alam semesta.

Keberadaan ajaran Islam dapat menjadi cahaya umat mausia dalam mengarungi kehidupan, untuk itulah sumber ajaran Islam yang tertera dalam firman dan sabda dapat menjadi obat bagi kehidupan umat manusia.

Cahaya Islam bersama firman dan sabda dapat dijadikan tuntunan bagi umat manusia, supaya umat manusia dapat memahami makna tentang nilai-nilai Islam, tentunya dapat mengaplikasikan kehidupan sehari-hari secara Islami.

Menerapkan ajaran Islam ditengah-tengah realitas kehidupan umat manusia, niscaya dapat menjadi penenang hati dan cahaya hati umat manusia diseluruh belahan bumi. Maka cahaya Islam sangat membantu dalam mengobati hati, baik rasa gelisah, sedih, gundah maupun rasa negatif lainnya.

Dengan adanya cahaya Islam dapat mengahasilkan nilai-nilai energi positif  buat umat manusia, khususnya umat Islam dalam menjalankan kehidupan saat ini.

Pirengan Demokrasi


Dening: Khoirul Taqwim

Demokrasi tong sampah
mendengung dipuntalingan yutan rakyat
bersorak ramai
berebut kursi kemegahan

Kalenggahan yaiku tujuan
amanah yaiku bongkahan bahasa margen
kekasinggihanan terasingkan
panulayanen yaiku pangrena

Mlajeng putra timur
nyambet nyawa kesugengan
pangarsa menuding
sampah berkeliaran ditrotoar

Pangapesanipun negeri
tertutup
ditutupi
broker-broker demokrasi

Slogan demokrasi pejuang
rakyat yaiku mlik kawula
dalem abdikan sugeng kawula
nyawa yaiku taruhan kawula

Slogan namung slogan
keyektosan dipunpinggir margi
dipunpasabinan
sedaya taksih mengharap kamirahanan

Demokrasi tong sampah
menggaung
meraung
tuwah subur dinegeri

Margi demokrasi
kesejahteraan
kemakmuran
yutan manusia mengadah asta

Pirengan demokrasi
wande kopi
pos ronda
warta yutan talingan

Salam demokrasi
mantabkan
margikaken
roda saen

Menggali Al-Qur'an: Mushaf Ali Bin Abi Thalib dan Mushaf Utsmani


By: Khoirul Taqwim

Keberadaan Mushaf Utsmani yang menjadi bacaan dan hafalan bagi para pengkaji Al-Qur'an di berbagai wilayah dunia menjadikan ruh dari sumber segala sumber ajaran agama Islam, tetapi untuk keberlangsungan umat dalam menambah kekayaan umat Islam, ternyata membutuhkan kajian kembali tentang Mushaf Ali Bin Abi Thalib yang lama terpendam dalam sejarah, untuk di kaji kembali dan dikomparasikan dengan Mushaf Utsmani, supaya kekayaan Mushaf Al-Qur'an semakin kaya dalam kajian khazanah ke-Islaman.

Perbedaan umat Islam dalam pemahaman dan penulisan mushaf Al-Qur'an sejak zaman sahabat sampai saat ini, ternyata memperkaya kekayaan khazanah intelektual Islam, bahkan perbedaan cara penulisan Mushaf Al-Qur'an sejak zaman kenabian sudah berlangsung. Berangkat dari sinilah, bahwa penulisan Mushaf Al-Qur'an memang mengalami perbedaan sejak zaman dahulu sampai saat ini. Sehingga perbedaan itu menambah kekayaan umat di dalam mengkaji nilai-nilai ke-Islaman.

Ketika kita mencoba menggali tentang Mushaf Ali Bin Abi Thalib dan menggali Mushaf Utsmani, tentunya terlintas di dalam pikiran kita, untuk mengkomparasikan kedua Mushaf Al-Qur'an yang populer dikalangan umat Islam, khususnya bagi para penggali Mushaf Al-Qur'an di dalam mencari sebuah kebenaran antara pemahaman dan pemikiran Mushaf Ali Bin Abi Thalib dengan Mushaf Utsmani.

Dengan melihat kedua Mushaf Al-Qur'an antara Ali Bin Abi Thalib dengan Mushaf Utsmani, mari kita pahami mushaf tersebut, melalui kajian dibawah ini:

Mushaf Ali bin Abi Thalib memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki oleh mushaf lainnya. Karakter khusus mushaf Ali Bin Abi Thalib adalah: ayat dan surat tersusun rapi sesuai dengan urutan turunnya. Berangkat dari sinilah ayat-ayat makkiyah diletakkan sebelum ayat-ayat madaniyah, ayat-ayat yang turun masa awal diletakkan lebih dahulu dari pada ayat-ayat yang turun belakangan.

Dari uraian diatas dapat dikatakan, bahwa Mushaf Ali Bin Abi Thalib proses pengumpulan Mushaf Al-Qur’an berdasarkan “urutan turunnya” (tartib nuzul). Maka tidak jarang Mushaf Ali Bin Abi Thalib di dalam dunia tulis dikatakan lebih mendekati kebenaran wahyu Ilahi dibanding Mushaf lainnya. Mengingat Mushaf Ali Bin Abi Thalib di tulis secara runut di banding Mushaf Usmani dan lain sebagainya.

Sedangkan Ciri-ciri mushaf Utsmani adalah: Susunannya seperti yang banyak beredar saat ini, hanya ada perbedaan sedikit dengan beberapa mushaf sahabat dalam susunan atau urutan surat. Misalnya jika mushaf sahabat lainnya meletakkan Surat Yunus masuk dalam tujuh surat besar dan di urutuan ke-7.

Berangkat dari uraian diatas tidak jarang yang mengatakan, bahwa Mushaf Utsmani hasil dari ijtihad para sahabat dalam pemaham tentang dunia tulis wahyu Ilahi.

Mushaf Ali Bin Abi Thalib dengan Mushaf Utsmani menjadikan kedua Mushaf sebagai kekayaan umat Islam, untuk terus digali sebagai kekayaan Ilmu Pengetahuan bagi umat Islam, sekaligus menjadi bahan rujukan dalam mengembangkan kekayaan Ilmu pengetahuam Islam.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan nikmat kepada para penggali Mushaf Usmani dan Mushaf Ali Bin Abi Thalib, Amin............

Thursday, 30 July 2015

69. Kebaya Putung @Rp. 30.000



Harga promo Kebaya Putung dengan harga obral murah perbiji Rp. 45.000. Sedangkan bagi yang mau beli 10 biji dengan harga promo Rp. 30.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Kewajiban Mencari Ilmu


By: Khoirul Taqwim

Mencari ilmu bukanlah hal yang sulit bagi yang bersungguh-sungguh, tetapi bagi yang kesungguhannya kurang, sudah tentu sangatlah mengalami kesulitan. Maka dari itulah seorang pencari Ilmu membutuhkan strategi dalam menggali tentang Ilmu, dan tidak sekedar taklid belaka dalam menggali masalah ke-Ilmuan.

Seorang pencari Ilmu akan terus mencari Ilmu dimanapun tempat dan keberadaannya, untuk itulah seorang pencari Ilmu terus menerus berusaha sebaik mungkin dalam menggapai sebuah Ilmu, untuk dicari dan diaplikasikan Ilmu yang didapatnya ditengah-tengah realitas kehidupan masyarakat secara universal.

Pencarian Ilmu merupakan ssebuah kewajiban bagi umat Islam, supaya umat Islam mampu beribadah dalam urusan agama dan tidak gampang keliru, apabila umat Islam saat menjalankan ibadahnya. Maka belajar tentang Ilmu agama sangatlah urgen bagi seorang muslim dalam menjalankan aktivitas kehidupan kesehariannya.

Menggali Ilmu sedalam mungkin merupakan sebuah wujud kesungguhan bagi umat Islam, untuk memahami Ilmu akhirat maupun Ilmu tentang.yang dijalani saat ini.

Berangkat dari tulisan diatas, bahwa mencari Ilmu tentang dunia maupun tentang akhirat merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam, supaya dapat membedakan antara kebenaran maupun dengan kebatilan, tentunya semua tak lepas dari sumber Islam, baik dari firman maupun dari sabda. Sehingga mencari Ilmu menjadikan bagian dari kewajiban bagi umat Islam, supaya mencapai kehidupan yang baik dan sesuai petunjuk sang maha pencipta segala.

Wednesday, 29 July 2015

Papua Berdarah: Salah Apa Masjid Kami Di Bakar?...


By: Gus Wim

Saat pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat tanggal 17 Juli Tahun 2015, tragedi kemanusiaan pecah dengan terjadinya pembakaran kios dan Masjid di Tolikara, Papua. Bahkan jumlah korban berjatuhan dengan darah dan nyawa hilang membuat suasana mencekam disaat hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi dalam hitungan detik suasana berubah menjadi air mata dan darah.

Kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua membuat umat Islam di dunia, khususnya umat Islam di Nusantara terhenyak dan diam sejenak, untuk merenungkan peristiwa yang terjadi atas pembakaran masjid yang dilakukan oleh para tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tentunya membuat hati nurani umat Islam miris dan berduka atas tragedi pembakaran masjid dan jatuhnya korban atas tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.

Kerukunan yang digaungkan dengan istilah: "Bhinneka Tunggal Ika" sejenak terkoyak oleh segilintir oknum (Kristen Anti Toleransi) dengan melakukan pembubaran Sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. Sehingga membuat umat Islam tergerak hatinya dan mendo'akan para korban atas tragedi pembakaran masjid yang jauh dari sifat toleransi antar umat beragama.

Dengan kejadian pembakaran masjid di Papua dan atas korban berdarah di Papua membuat hati bertanya, Salah apa masjid kami (tempat ibadah umat Islam) di bakar?.... Sungguh pertanyaan ini dari hati yang dalam, begitu kejinya para pembakar tempat ibadah umat Islam di tanah Papua tercinta.

Atas kejadian pembakaran masjid di Papua membuat kerukunan antar umat beragama diambang kehancuran. Sehingga kalau tidak dapat ditangani dengan cepat oleh para tokoh lintas agama dan para aparatur negara, tentunya kejadian di Tolikara, Papua dapat melebar kedaerah-daerah lainnya.

Papua berdarah dengan kejadian pembakaran masjid dan pembubaran para jama'ah Sholat Idul Fitri membuat hati dan pikiran umat manusia, khususnya umat Islam tercabik-cabik hatinya atas tragedi kemanusiaan dan atas runtuhnya kebebasan dalam beragama yang telah diatur dalam tatanan hak azazi manusia. Maka untuk itulah tindakan pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah seharusnya ditindak tegas bagi para pembakar masjid tempat beribadah tersebut.

Salah apa masjid kami dibakar? pertanyaan ini selalu menggelitik hati nurani bagi yang mau berpikir atas tragedi kebebasan dalam menjalankan ibadah dan atas tragedi kemanusiaan di tanah Tolikara,  Papua.
Semoga sang maha kuasa memberikan ketabahan bagi para korban pembakaran masjid di Tolikara,Papua. Amin..................

Tuesday, 28 July 2015

68. Longdres Abstrak Baru Tanpa Lengan @ Rp. 35.000



Harga promo  Longdres Abstrak Baru Tanpa Lengan dengan harga obral murah perbiji Rp. 50.000. Sedangkan bagi yang mau beli 10 biji dengan harga promo Rp. 35.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Monday, 27 July 2015

38. Batik Lawasan BCL Longdres




Bagi yang mau pesan Batik Lawasan BCL Longdres dengan harga obral Murah perbiji Rp. 35.000. Sedangkan  bagi yang mau beli 20 biji Batik Lawasan BCL Longdres  Rp. 20.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Salam Rejeki Halal. Amin........

Pulau Seda


Dening: Khoirul Taqwim

Kitha ingkang nggrama
mbenter beringas teng sapanjang margi
kesedan dados santapan gagak cemeng
Kala pecah roket berhembus teng udara
ngantos keserat setunggalewu serdadu mboten bernyawa

Oooo...
Pulau seda
dinten kelabu kala punika
Denyut nadi kesugengan kendel sakedhap
mriksani letusan rudal-rudal kesedan

Blair.......
swanten midhanget menggelegar

Door....
senjata nyenjata miwiti nempuh setunggal sami benten

Duum.....
nuwuna sedaya makhluk sugeng

Pulau seda wanci punika
mbikak yutan mustaka terhenyak
Jasad berserakan teng bantala lapang
Nyawa ical mboten karuan
kala bayonet-bayonet melalang datheng penjuru jagad

Pulau seda
Saksi bisu tragedi masa silam

Swanten Jiwa


Dening: Khoirul Taqwim

Nada jiwa berdetak kencang
kala irama mengalun nyaring sapanjang dinding
sae kraos lebet benak saben hasrat
ngantos kampil nada merdu ingkang kian rumaos

Irama jiwa lebet jaja
Mencapai panorama jagad raya
kemriksa melambai bah ombak teng samudra
ngaturi hayalan ingkang kian menggema
sareng kilatan rawuh setunggal irama
Bercampur tentang kisah samodran arwah

Irama jiwa yaiku yektos
kraos miwiti menggema sapanjang aura
kala salira mboten kuwawi aroma raos

Irama jiwa yaiku bait
Bikin dalem melayang datheng ranah ical
ngantos mboten kepanggih irama sampun

Dinten Takbir Ilahi


Dening: Khoirul Taqwim

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
dalem panjatkan dalu takbir Ilahi dipunkala Idul Fitri sampun tiba
dalem basuh pasuryan kaliyan tirta suci dados panuwun wontenIlahi
ngantosa dalem wonten margi suci teng dalu takbir Ilahi
kala menika ugi umat muslim bidhal saking dhusun ngantos sudut kitha
Hilir mudik sareng deru mesin-mesin montor ugi mobil teng margen

Sedherek dalem mriksa dalu menika
miwiti saking surau-surau ngantos dinding-dinding ambakan kesugengan
mekaten kathah umat muslim manjataken dalu takbir Ilahi
ugi mboten awis raka putri, priyantun-priyantun dewasa ngantos eyang kakung-eyang putri tumpah ruah dipunmargen
amargi menika yaiku dinten istimewa ingkang penuh berkah Ilahi

midhanget ugi saking swanten angin dalu
setunggal bentuk sorak sorai yutan umat manusia ndhereki langkah dalu takbir Ilahi
sedaya mboten lukar saking pertanda dinten kemimpangan sampun tiba kala dahaga ugi luwe

Dinten menika setunggal bentuk kemerdekaan umat muslim sampun tiba
kaliyan gema takbir kaliyan ikhlas jiwa
Seraya kaliyan mastani Allahu Akbar, Allah mentis agung
mila kala menika ugi jantung dalem berdebar kaliyan penuh haru ugi bercampur rena raos

Dalu menika ugi dalem mboten kraos ngantos soca berkaca-kaca
lajeng dalem mboten kraos butiran waspa menika dhawah saking kelopak soca adalem
amargi menika dinten, bersejarah lebet sugeng adalem dadostanda bektos adalem wonten Ilahi

Kiyamat Punagi Gusti Kang Wenang


Dening: Khoirul Taqwim

Dinten Jemunten kelabu
Manusia mboten kinten mboten nyana
Kiyamat kasinggihan wonten
mlajeng titih langgang satebih soca melangkah
redi berterbangan teng udara
samodra tumpah ruah teng jagat raya
Meteor ndhawahan mboten kinten
surya ndadugan teng angkasa
Hancur sampun sedaya mboten tirah
Dahsyat menggema kiyamat tiba
kasinggihan nggerah ewah membuta raos

Kiyamat tiba
Firman ugi sabda
punagi Gusti Kang wenang pasti wonten

Papua Berdarah: Salah Apa Masjid Kami Di Bakar?...


By: Gus Wim

Saat pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat tanggal 17 Juli Tahun 2015, tragedi kemanusiaan pecah dengan terjadinya pembakaran kios dan Masjid di Tolikara, Papua. Bahkan jumlah korban berjatuhan dengan darah dan nyawa hilang membuat suasana mencekam disaat hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi dalam hitungan detik suasana berubah menjadi air mata dan darah.

Kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua membuat umat Islam di dunia, khususnya umat Islam di Nusantara terhenyak dan diam sejenak, untuk merenungkan peristiwa yang terjadi atas pembakaran masjid yang dilakukan oleh para tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tentunya membuat hati nurani umat Islam miris dan berduka atas tragedi pembakaran masjid dan jatuhnya korban atas tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.

Kerukunan yang digaungkan dengan istilah: "Bhinneka Tunggal Ika" sejenak terkoyak oleh segilintir oknum (Kristen Anti Toleransi) dengan melakukan pembubaran Sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. Sehingga membuat umat Islam tergerak hatinya dan mendo'akan para korban atas tragedi pembakaran masjid yang jauh dari sifat toleransi antar umat beragama.

Dengan kejadian pembakaran masjid di Papua dan atas korban berdarah di Papua membuat hati bertanya, Salah apa masjid kami (tempat ibadah umat Islam) di bakar?.... Sungguh pertanyaan ini dari hati yang dalam, begitu kejinya para pembakar tempat ibadah umat Islam di tanah Papua tercinta.

Atas kejadian pembakaran masjid di Papua membuat kerukunan antar umat beragama diambang kehancuran. Sehingga kalau tidak dapat ditangani dengan cepat oleh para tokoh lintas agama dan para aparatur negara, tentunya kejadian di Tolikara, Papua dapat melebar kedaerah-daerah lainnya.

Papua berdarah dengan kejadian pembakaran masjid dan pembubaran para jama'ah Sholat Idul Fitri membuat hati dan pikiran umat manusia, khususnya umat Islam tercabik-cabik hatinya atas tragedi kemanusiaan dan atas runtuhnya kebebasan dalam beragama yang telah diatur dalam tatanan hak azazi manusia. Maka untuk itulah tindakan pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah seharusnya ditindak tegas bagi para pembakar masjid tempat beribadah tersebut.

Salah apa masjid kami dibakar? pertanyaan ini selalu menggelitik hati nurani bagi yang mau berpikir atas tragedi kebebasan dalam menjalankan ibadah dan atas tragedi kemanusiaan di tanah Tolikara,  Papua.
Semoga sang maha kuasa memberikan ketabahan bagi para korban pembakaran masjid di Tolikara,Papua. Amin................

Papua Berdarah: Salah Apa Masjid Kami Di Bakar?...


By: Gus Wim

Saat pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat tanggal 17 Juli Tahun 2015, tragedi kemanusiaan pecah dengan terjadinya pembakaran kios dan Masjid di Tolikara, Papua. Bahkan jumlah korban berjatuhan dengan darah dan nyawa hilang membuat suasana mencekam disaat hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi dalam hitungan detik suasana berubah menjadi air mata dan darah.

Kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua membuat umat Islam di dunia, khususnya umat Islam di Nusantara terhenyak dan diam sejenak, untuk merenungkan peristiwa yang terjadi atas pembakaran masjid yang dilakukan oleh para tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tentunya membuat hati nurani umat Islam miris dan berduka atas tragedi pembakaran masjid dan jatuhnya korban atas tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.

Kerukunan yang digaungkan dengan istilah: "Bhinneka Tunggal Ika" sejenak terkoyak oleh segilintir oknum (Kristen Anti Toleransi) dengan melakukan pembubaran Sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. Sehingga membuat umat Islam tergerak hatinya dan mendo'akan para korban atas tragedi pembakaran masjid yang jauh dari sifat toleransi antar umat beragama.

Dengan kejadian pembakaran masjid di Papua dan atas korban berdarah di Papua membuat hati bertanya, Salah apa masjid kami (tempat ibadah umat Islam) di bakar?.... Sungguh pertanyaan ini dari hati yang dalam, begitu kejinya para pembakar tempat ibadah umat Islam di tanah Papua tercinta.

Atas kejadian pembakaran masjid di Papua membuat kerukunan antar umat beragama diambang kehancuran. Sehingga kalau tidak dapat ditangani dengan cepat oleh para tokoh lintas agama dan para aparatur negara, tentunya kejadian di Tolikara, Papua dapat melebar kedaerah-daerah lainnya.

Papua berdarah dengan kejadian pembakaran masjid dan pembubaran para jama'ah Sholat Idul Fitri membuat hati dan pikiran umat manusia, khususnya umat Islam tercabik-cabik hatinya atas tragedi kemanusiaan dan atas runtuhnya kebebasan dalam beragama yang telah diatur dalam tatanan hak azazi manusia. Maka untuk itulah tindakan pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah seharusnya ditindak tegas bagi para pembakar masjid tempat beribadah tersebut.

Salah apa masjid kami dibakar? pertanyaan ini selalu menggelitik hati nurani bagi yang mau berpikir atas tragedi kebebasan dalam menjalankan ibadah dan atas tragedi kemanusiaan di tanah Tolikara, Papua.

Semoga sang maha kuasa memberikan ketabahan bagi para korban pembakaran masjid di Tolikara,Papua. Amin................

KEMBALI KE ASAL


by: Khoirul Taqwim

Pulang kepangkuan bumi
Tempat asal diri ada
Hilang
Senyap
Lenyap
Ditelan alam raya

Pagi Indah


Pagi indah saat melihat pemandangan sungai, tentunya mengingatkan keindahan yang mengagumkan dengan saat melihat laju deras air yang penuh dengan keindahan yang menyentuh kalbu bagi mata siapa saja yang memandang. Pagi Indah istilah yang menggambarkan pagi hari nan ceria penuh dengan do'a-do'a gaib yang terlukis di sanubari terdalam.

Bersama pagi indah membangun suasana keindahan alam yang menggugah di setiap kalbu yang melihat keindahan pagi indah dengan di suguhi aliran air sungai yang tenang dalam alunan gemercik yang mengagumkan. Pagi indah isyarat keindahan masih ada di setiap nafas kehidupan.

Sunday, 26 July 2015

39. Batik Lawasan Sabrina



Bagi yang mau pesan Batik Batik Lawasan Sabrina dengan harga obral Murah perbiji Rp. 45.000. Sedangkan  bagi yang mau beli 20 biji Batik Batik Lawasan Sabrina  Rp. 30.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Pulau Seda


Dening: Khoirul Taqwim

Kitha ingkang nggrama
mbenter beringas teng sapanjang margi
kesedan dados santapan gagak cemeng
Kala pecah roket berhembus teng udara
ngantos keserat setunggalewu serdadu mboten bernyawa

Oooo...
Pulau seda
dinten kelabu kala punika
Denyut nadi kesugengan kendel sakedhap
mriksani letusan rudal-rudal kesedan

Blair.......
swanten midhanget menggelegar

Door....
senjata nyenjata miwiti nempuh setunggal sami benten

Duum.....
nuwuna sedaya makhluk sugeng

Pulau seda wanci punika
mbikak yutan mustaka terhenyak
Jasad berserakan teng bantala lapang
Nyawa ical mboten karuan
kala bayonet-bayonet melalang datheng penjuru jagad

Pulau seda
Saksi bisu tragedi masa silam

Swanten Jiwa


Dening: Khoirul Taqwim

Nada jiwa berdetak kencang
kala irama mengalun nyaring sapanjang dinding
sae kraos lebet benak saben hasrat
ngantos kampil nada merdu ingkang kian rumaos

Irama jiwa lebet jaja
Mencapai panorama jagad raya
kemriksa melambai bah ombak teng samudra
ngaturi hayalan ingkang kian menggema
sareng kilatan rawuh setunggal irama
Bercampur tentang kisah samodran arwah

Irama jiwa yaiku yektos
kraos miwiti menggema sapanjang aura
kala salira mboten kuwawi aroma raos

Irama jiwa yaiku bait
Bikin dalem melayang datheng ranah ical
ngantos mboten kepanggih irama sampun

Dinten Takbir Ilahi


Dening: Khoirul Taqwim

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
dalem panjatkan dalu takbir Ilahi dipunkala Idul Fitri sampun tiba
dalem basuh pasuryan kaliyan tirta suci dados panuwun wontenIlahi
ngantosa dalem wonten margi suci teng dalu takbir Ilahi
kala menika ugi umat muslim bidhal saking dhusun ngantos sudut kitha
Hilir mudik sareng deru mesin-mesin montor ugi mobil teng margen

Sedherek dalem mriksa dalu menika
miwiti saking surau-surau ngantos dinding-dinding ambakan kesugengan
mekaten kathah umat muslim manjataken dalu takbir Ilahi
ugi mboten awis raka putri, priyantun-priyantun dewasa ngantos eyang kakung-eyang putri tumpah ruah dipunmargen
amargi menika yaiku dinten istimewa ingkang penuh berkah Ilahi

midhanget ugi saking swanten angin dalu
setunggal bentuk sorak sorai yutan umat manusia ndhereki langkah dalu takbir Ilahi
sedaya mboten lukar saking pertanda dinten kemimpangan sampun tiba kala dahaga ugi luwe

Dinten menika setunggal bentuk kemerdekaan umat muslim sampun tiba
kaliyan gema takbir kaliyan ikhlas jiwa
Seraya kaliyan mastani Allahu Akbar, Allah mentis agung
mila kala menika ugi jantung dalem berdebar kaliyan penuh haru ugi bercampur rena raos

Dalu menika ugi dalem mboten kraos ngantos soca berkaca-kaca
lajeng dalem mboten kraos butiran waspa menika dhawah saking kelopak soca adalem
amargi menika dinten, bersejarah lebet sugeng adalem dadostanda bektos adalem wonten Ilahi

Kiyamat Punagi Gusti Kang Wenang


Dening: Khoirul Taqwim

Dinten Jemunten kelabu
Manusia mboten kinten mboten nyana
Kiyamat kasinggihan wonten
mlajeng titih langgang satebih soca melangkah
redi berterbangan teng udara
samodra tumpah ruah teng jagat raya
Meteor ndhawahan mboten kinten
surya ndadugan teng angkasa
Hancur sampun sedaya mboten tirah
Dahsyat menggema kiyamat tiba
kasinggihan nggerah ewah membuta raos

Kiyamat tiba
Firman ugi sabda
punagi Gusti Kang wenang pasti wonten

KEMBALI KE ASAL


by: Khoirul Taqwim

Pulang kepangkuan bumi
Tempat asal diri ada
Hilang
Senyap
Lenyap
Ditelan alam raya

Pagi Indah


Pagi indah saat melihat pemandangan sungai, tentunya mengingatkan keindahan yang mengagumkan dengan saat melihat laju deras air yang penuh dengan keindahan yang menyentuh kalbu bagi mata siapa saja yang memandang. Pagi Indah istilah yang menggambarkan pagi hari nan ceria penuh dengan do'a-do'a gaib yang terlukis di sanubari terdalam.

Bersama pagi indah membangun suasana keindahan alam yang menggugah di setiap kalbu yang melihat keindahan pagi indah dengan di suguhi aliran air sungai yang tenang dalam alunan gemercik yang mengagumkan. Pagi indah isyarat keindahan masih ada di setiap nafas kehidupan.

Energi Positif Dalam Islam


By: Khoirul Taqwim

Islam salah satu agama terbesar dibelahan bumi, untuk itulah Islam menjadi magnet bagi bermilyar-milyar kepala manusia dalam menggali tentang Ilmu ke-Islaman, tentunya melalui wahyu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Maka Islam menempatkan diri sebagai ajaran yang penuh rahmat dan kedamaian bagi umat manusia diseluruh belahan bumi.

Ajaran Islam sangat mempunyai energi positif bagi umat manusia, apalagi ajaran Islam tak mengenal suku, ras maupun golongan yang lain, tetapi seluruh umat manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Berangkat dari sinilah Islam merupakan sebuah ajaran yang punuh aura positif bagi insan seluruh alam semesta.

Keberadaan Islam menjadi sebuah tuntunan hidup bagi umat manusia, khususnya umat muslim diseluruh alam semesta. Sehingga energi positif dalam ajaran Islam sangat tepat sasaran sebagai obat hati dalam mengarungi kehidupan yang melelahkan dan penuh tantangan dari hari-kehari.

Perasaan jemu maupun gelisah tak jarang menghantui kehidupan manusia. Maka Islam dapat dijadikan penyalur aura positif dalam memberikan ketenangan hati dan jiwa disetiap dada manusia.

Energi positif dalam Islam merupakan sebuah keniscayaan bagi umat manusia, untuk itulah ajaran Islam melalui firman dan sunnah dapat dijadikan tuntunan dan pengamalan bagi umat manusia, baik masa lampau maupun masa yang akan datang. Karena Islam penyalur energi positif dalam menghasilkan, berupa ketenangan jiwa disetiap detak nafas kehidupan umat manusia seutuhnya.

Sajak Swanten Takbir



Dening: Khoirul Taqwim 

Bedug sampun mungel 
Dag dig duuuuuuuuuuug 
midhanget swanten takbir sayup nan merdu 
satuhu teng dinten menika sedaya umat nampak terpancar 
Aura rena salajeng teng dinten nan fitri 

Swanten takbir midhanget 
Memuji keagungan Ilahi 
Berkumandang seantero jagad raya 
Membahana bumi ngantos tawang 
ngantos qalbu rumaos pajar benderang 
teng dinten wiyaran nan sae merni 

Kumandang gema takbir 
ngasta nada penggalih berucap rahmat 
Sambut penuh raos syukur 
teng dinten suci nan sae kraos 

Swanten Gemuruh takbir 
jarwi dinten agung sampun rawuh 
yutan umat bersorak penuh ambakan do'a 
Memohon wonten dzat Ilahi 
inggil nikmat ugi rahmat 
kagem salajeng rawuh dipundinten penuh apunten 

Swanten takbir penuh werni 
Pertanda riyadin sampun tiba 
Terucap lebet saben detak jiwa 
Menyusun tembung ugi bahasa 
Minal adin walfaidzin 
Mohon apunten miyos ugi batos

Cinta di Titik Ayat Suci


By: Khoirul Taqwim

Cinta terukir di atas ayat suci
Membahana di antara hati syahdu
Bersama Do'a-do'a langit biru
Sepanjang nyawa menyatu raga
Sampai nafas berakhir tanpa sisa

Oooo........ayat suci
Kutitip bahasa cinta abadi
Tertanam dalam lembaran jiwa
Hingga daku menemui sang pengeja bahasa
Tentang cinta dalam tentangnya

Oooo.........ayat suci
Perantara indah di antara garis cinta
Mengalun merdu bersama nada jiwa
Meraih mimpi yang kian dekat mendekap
Hingga diri bahagia sepanjang hayat

Oooo.......ayat suci
Kisah sebuah makna cinta
Keabadian dalam rasa jiwa
Sampai menutup mata dititik jalan terakhir

Saturday, 25 July 2015

40. Batik Lawasan Primis Balero



Bagi yang mau pesan  Batik Lawasan Primis Balero dengan harga obral Murah perbiji Rp. 60.000. Sedangkan  bagi yang mau beli 20 biji  Batik Lawasan Primis Balero  Rp. 50.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Papua Berdarah: Salah Apa Masjid Kami Di Bakar?...


By: Gus Wim

Saat pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat tanggal 17 Juli Tahun 2015, tragedi kemanusiaan pecah dengan terjadinya pembakaran kios dan Masjid di Tolikara, Papua. Bahkan jumlah korban berjatuhan dengan darah dan nyawa hilang membuat suasana mencekam disaat hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi dalam hitungan detik suasana berubah menjadi air mata dan darah.

Kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua membuat umat Islam di dunia, khususnya umat Islam di Nusantara terhenyak dan diam sejenak, untuk merenungkan peristiwa yang terjadi atas pembakaran masjid yang dilakukan oleh para tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tentunya membuat hati nurani umat Islam miris dan berduka atas tragedi pembakaran masjid dan jatuhnya korban atas tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.

Kerukunan yang digaungkan dengan istilah: "Bhinneka Tunggal Ika" sejenak terkoyak oleh segilintir oknum (Kristen Anti Toleransi) dengan melakukan pembubaran Sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. Sehingga membuat umat Islam tergerak hatinya dan mendo'akan para korban atas tragedi pembakaran masjid yang jauh dari sifat toleransi antar umat beragama.

Dengan kejadian pembakaran masjid di Papua dan atas korban berdarah di Papua membuat hati bertanya, Salah apa masjid kami (tempat ibadah umat Islam) di bakar?.... Sungguh pertanyaan ini dari hati yang dalam, begitu kejinya para pembakar tempat ibadah umat Islam di tanah Papua tercinta.

Atas kejadian pembakaran masjid di Papua membuat kerukunan antar umat beragama diambang kehancuran. Sehingga kalau tidak dapat ditangani dengan cepat oleh para tokoh lintas agama dan para aparatur negara, tentunya kejadian di Tolikara, Papua dapat melebar kedaerah-daerah lainnya.

Papua berdarah dengan kejadian pembakaran masjid dan pembubaran para jama'ah Sholat Idul Fitri membuat hati dan pikiran umat manusia, khususnya umat Islam tercabik-cabik hatinya atas tragedi kemanusiaan dan atas runtuhnya kebebasan dalam beragama yang telah diatur dalam tatanan hak azazi manusia. Maka untuk itulah tindakan pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah seharusnya ditindak tegas bagi para pembakar masjid tempat beribadah tersebut.

Salah apa masjid kami dibakar? pertanyaan ini selalu menggelitik hati nurani bagi yang mau berpikir atas tragedi kebebasan dalam menjalankan ibadah dan atas tragedi kemanusiaan di tanah Tolikara, Papua.

Semoga sang maha kuasa memberikan ketabahan bagi para korban pembakaran masjid di Tolikara,Papua. Amin..................

Meluruskan Mushaf Al-Qur'an


By: Khoirul Taqwim

Keberadaan mushaf Al-Qur'an atau shuhuf berasal dari bahasa Arab Selatan kuno, tetapi didalam perjalanannya sejarah mencatat, bahwa dikatakan mushaf Al-Qur'an itu tidak lepas dari mushaf Utsmani atau Mushaf al-Imam, padahal mushaf Al-Qur'an tidak hanya mushaf Ustmani, tetapi ada mushaf Al-Qur'an lainnya, diantaranya: Mushaf Ali bin Abi Thalib, Mushaf Ibn Mas’ud, dan Mushaf Ubay ibn Ka’ab.

Keberagaman dari berbagai mushaf Al-Qur'an yang ada berarti ajaran Islam mempunyai kekayaan yang sungguh menakjubkan, untuk dikaji maupun untuk digali lebih dalam lagi tentang ajaran agama Islam.

Mushaf Al-Qur'an tidak sedikit orang yang menyamakan dengan wahyu Ilahi, padahal mushaf Al-Qur'an merupakan sebuah tulisan yang berusaha membukukan wahyu Ilahi melalui dunia tulis menulis.

Keberadaan wahyu Ilahi merupakan sebuah kehendak agung dari Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW, sedangkan mushaf Al-Qur'an merupakan sebuah susunan bahasa yang berusaha menulis tentang wahyu Ilahi.

Meluruskan Mushaf Al-Qur'an merupakan sebuah keniscayaan, untuk menjadi penerang bagi umat Islam, supaya umat Islam dapat membedakan antara wahyu Ilahi dengan mushaf Al-Qur'an. Karena tidak sedikit yang menganggap, bahwa wahyu Ilahi sama dengan mushaf Al-Qur'an, padahal keduanya sangat berbeda, apabila kalau kita mencermati secara hati-hati dan jernih dalam mengungkap kedua hal tersebut.

Mencari kebenaran tentang wahyu Ilahi membutuhkan sebuah instrumen dan logika yang jelas. Mengingat wahyu Ilahi bersumber dari sang maha pencipta segala, sedangkan mushaf Al-Qur'an sebuah tindakan insan manusia yang berupaya menulis sebuah wahyu Ilahi dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dengan membedakan antara firman dan sabda.

Kebenaran wahyu Ilahi sudah tidak diragukan lagi, tetapi kalau wahyu Ilahi sudah di konvers menjadi mushaf Al-Qur'an, berarti sama dengan wahyu Ilahi sudah dijadikan alat untuk menjadi bahan pengetahuan bagi umat Islam secara universal

Dengan meluruskan mushaf Al-Qur'an dapat menjadikan sebuah pemahaman bagi umat Islam, bahwa mushaf Al-Qur'an berjumlah tidak hanya satu saja, tetapi mushaf Al-Qur'an lebih dari satu. Sedangkan wahyu Ilahi berupa Al-Qur'an diturunkan untuk nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril. Sedangkan keberadaan mushaf Al-Qur'an berupaya menjelaskan tentang wahyu Ilahi melalui dunia tulis menulis dimasa saat itu, hingga dimasa saat ini.

Semoga Allah SWT memberikan pencerahan Ilmu kepada kami semua, Amin........

Friday, 24 July 2015

41. Batik Lawasan Longdress Kriwil



Bagi yang mau pesan  Batik Lawasan Longdress Kriwil  dengan harga obral Murah perbiji Rp. 35.000. Sedangkan  bagi yang mau beli 20 biji  Batik Lawasan Longdress Kriwil  Rp. 20.000 perbiji. Dan bagi yg berminat bisa menghubungi nomor telepon 085-647-217-538, Pin BBM 7d2a8bc2.

Pulau Seda


Dening: Khoirul Taqwim

Kitha ingkang nggrama
mbenter beringas teng sapanjang margi
kesedan dados santapan gagak cemeng
Kala pecah roket berhembus teng udara
ngantos keserat setunggalewu serdadu mboten bernyawa

Oooo...
Pulau seda
dinten kelabu kala punika
Denyut nadi kesugengan kendel sakedhap
mriksani letusan rudal-rudal kesedan

Blair.......
swanten midhanget menggelegar

Door....
senjata nyenjata miwiti nempuh setunggal sami benten

Duum.....
nuwuna sedaya makhluk sugeng

Pulau seda wanci punika
mbikak yutan mustaka terhenyak
Jasad berserakan teng bantala lapang
Nyawa ical mboten karuan
kala bayonet-bayonet melalang datheng penjuru jagad

Pulau seda
Saksi bisu tragedi masa silam

Sajak Swanten Takbir


Dening: Khoirul Taqwim

Bedug sampun mungel
Dag dig duuuuuuuuuuug
midhanget swanten takbir sayup nan merdu
satuhu teng dinten menika sedaya umat nampak terpancar
Aura rena salajeng teng dinten nan fitri

Swanten takbir midhanget
Memuji keagungan Ilahi
Berkumandang seantero jagad raya
Membahana bumi ngantos tawang
ngantos qalbu rumaos pajar benderang
teng dinten wiyaran nan sae merni

Kumandang gema takbir
ngasta nada penggalih berucap rahmat
Sambut penuh raos syukur
teng dinten suci nan sae kraos

Swanten Gemuruh takbir
jarwi dinten agung sampun rawuh
yutan umat bersorak penuh ambakan do'a
Memohon wonten dzat Ilahi
inggil nikmat ugi rahmat
kagem salajeng rawuh dipundinten penuh apunten

Swanten takbir penuh werni
Pertanda riyadin sampun tiba
Terucap lebet saben detak jiwa
Menyusun tembung ugi bahasa
Minal adin walfaidzin
Mohon apunten miyos ugi batos

Dinten Takbir Ilahi


Dening: Khoirul Taqwim

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
dalem panjatkan dalu takbir Ilahi dipunkala Idul Fitri sampun tiba
dalem basuh pasuryan kaliyan tirta suci dados panuwun wontenIlahi
ngantosa dalem wonten margi suci teng dalu takbir Ilahi
kala menika ugi umat muslim bidhal saking dhusun ngantos sudut kitha
Hilir mudik sareng deru mesin-mesin montor ugi mobil teng margen

Sedherek dalem mriksa dalu menika
miwiti saking surau-surau ngantos dinding-dinding ambakan kesugengan
mekaten kathah umat muslim manjataken dalu takbir Ilahi
ugi mboten awis raka putri, priyantun-priyantun dewasa ngantos eyang kakung-eyang putri tumpah ruah dipunmargen
amargi menika yaiku dinten istimewa ingkang penuh berkah Ilahi

midhanget ugi saking swanten angin dalu
setunggal bentuk sorak sorai yutan umat manusia ndhereki langkah dalu takbir Ilahi
sedaya mboten lukar saking pertanda dinten kemimpangan sampun tiba kala dahaga ugi luwe

Dinten menika setunggal bentuk kemerdekaan umat muslim sampun tiba
kaliyan gema takbir kaliyan ikhlas jiwa
Seraya kaliyan mastani Allahu Akbar, Allah mentis agung
mila kala menika ugi jantung dalem berdebar kaliyan penuh haru ugi bercampur rena raos

Dalu menika ugi dalem mboten kraos ngantos soca berkaca-kaca
lajeng dalem mboten kraos butiran waspa menika dhawah saking kelopak soca adalem
amargi menika dinten, bersejarah lebet sugeng adalem dadostanda bektos adalem wonten Ilahi

Gempa Ing Negeri Tresna


Dening: Khoirul Taqwim

Gempa nempuh ing negeri terasingkan
separuh nyawa ical
gempa nempuh ing negeri sang panresna
sedaya manah badan dados abu

Terurai eluh
sirat kepiluan
rai menyimpan
kebekuan sedhih nglebet
Rah mengalir
bena daratan
menutup
keran-keran kegesangan

Panresna luruh lara
galap jiwa
hampa raga
manah njisim raos

Gempa manah
ical nurani
rekaos nyeri
nujleb relung lebet

Tresna kesedhihan
telas sedaya wanci
ical lampau
tengga lebet gelap mboten enten gina

Gempa
sederhana
dikit basa
bahaya entenipun

Mlajar gempa
tutup rapet
mengalir
mengayun sekencang cahaya

Gempa tresna
larut pilu
mengais
mlampah-mlampah nurani

Goyangan
njoget
seru seran
gempa panik kedadosan

Mlajar-mlajar
wilujengaken
jiwa sampeyan
manah sampeyan salajeng

Dokter psikis
nengga
nggeret
menawi mantun mboten kunjung datheng

Pirengan Demokrasi


Dening: Khoirul Taqwim

Demokrasi tong sampah
mendengung dipuntalingan yutan rakyat
bersorak ramai
berebut kursi kemegahan

Kalenggahan yaiku tujuan
amanah yaiku bongkahan bahasa margen
kekasinggihanan terasingkan
panulayanen yaiku pangrena

Mlajeng putra timur
nyambet nyawa kesugengan
pangarsa menuding
sampah berkeliaran ditrotoar

Pangapesanipun negeri
tertutup
ditutupi
broker-broker demokrasi

Slogan demokrasi pejuang
rakyat yaiku mlik kawula
dalem abdikan sugeng kawula
nyawa yaiku taruhan kawula

Slogan namung slogan
keyektosan dipunpinggir margi
dipunpasabinan
sedaya taksih mengharap kamirahanan

Demokrasi tong sampah
menggaung
meraung
tuwah subur dinegeri

Margi demokrasi
kesejahteraan
kemakmuran
yutan manusia mengadah asta

Pirengan demokrasi
wande kopi
pos ronda
warta yutan talingan

Salam demokrasi
mantabkan
margikaken
roda saen

Kiyamat Punagi Gusti Kang Wenang


Dening: Khoirul Taqwim

Dinten Jemunten kelabu
Manusia mboten kinten mboten nyana
Kiyamat kasinggihan wonten
mlajeng titih langgang satebih soca melangkah
redi berterbangan teng udara
samodra tumpah ruah teng jagat raya
Meteor ndhawahan mboten kinten
surya ndadugan teng angkasa
Hancur sampun sedaya mboten tirah
Dahsyat menggema kiyamat tiba
kasinggihan nggerah ewah membuta raos

Kiyamat tiba
Firman ugi sabda
punagi Gusti Kang wenang pasti wonten

Membedah Tembung "Manunggaling Kawula Gusti"


By: Khoirul Taqwim

Ketika membahas tentang permasalahan tembung "Manunggaling Kawula Gusti", terlebih dahulu saya mengajak kepada para pembaca, untuk menarik nafas sedalam mungkin, supaya kondisi kita saat membaca artikel pendek ini dapat menampung dan menganalisa secara jernih dan secara cerdas di dalam mengungkap istilah "Manunggaling Kawula Gusti".

Istilah "Manunggaling" merupakan sebuah proses penyucian diri (seseorang) dengan menyatu tindak tanduk dan perilaku sesuai dengan Yang Maha Agung. Sehingga antara aktivitas diri (seseorang) dengan kehendak Yang Maha Agung dapat sejalan sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi, dan saat menuju proses melakukan sebuah aktivitas tidak lepas dari mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya dengan cara membagusi hati dan membagusi tindak-tanduk diri (seseorang) yang sudah berusaha melakukan sebuah laku "Manunggaling Kawula Gusti".

Begitu juga dengan istilah: "Kawula" merupakan sebuah tindakan diri (seseorang) di dalam melakukan sebuah aktivitas yang mengarah ke-Yang Maha Tunggal, tentunya menuju Gusti Yang Maha suci sebagai sang penguasa di jagad raya.

Dengan melihat manunggaling kawula, berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh diri (seseorang) dengan cara lurus hanya untuk kepasrahan kepada Gusti Yang Maha suci, tentunya segala aktivitas hidup diri (seseorang) akan bermuara kepada Allah SWT.

"Manunggaling Kawula Gusti" merupakan sebuah penyatuan diri kepada gusti sang maha pencipta segala. Sehingga tingkah-laku diri (seseorang) dapat sesuai dengan kehendak sang maha agung, untuk mencapai kehidupan yang baik didunia maupun diakhirat kelak.

Gagasan "Manunggaling Kawula Gusti" berupaya memberikan pemahaman di dalam beragama tidak secara kulit semata, tetapi mampu memberikan sebuah pemahaman agama Islam secara hakikat. Sehingga kalau diri (seseorang) sudah mengerjakan amalan berupa rukun Islam, tetapi masih melakukan tindak-laku yang tidak baik, berarti diri (seseorang) tersebut, ternyata belum mencapai hakikat di dalam beribadah atau masih dalam tahap syar'i belaka.

Tidak jarang kita dipertontonkan oleh para Ustadz dengan gagasan keagamaan Islam yang hanya mengejar syar'i (tuntunan) belaka, tetapi lupa berbicara tentang hakikat sebuah ibadah, bahwa ibadah adalah: sebuah bentuk kepasrahan diri seseorang kepada sang maha suci, untuk di aplikasikan di dalam tataran realitas kehidupan secara baik laku dan tindak-tanduk diri seseorang secara benar, tentunya sesuai dengan kehendak wahyu Ilahi. Namun kenyataannya tidak sedikit ustadz yang hanya mengatakan ibadah dalam tataran sebatas wajib atau haram semata. Maka dari sinilah Manunggaling Kawula Gusti berupaya menyajikan pemahaman Islam secara hakikat tidak secara Syar'i semata.

Dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" diharapkan dapat menambah wawasan bagi umat Islam, bahwa kita di dalam menjalankan ibadah tidak terjebak hanya sebatas mengejar Syar'i semata, Sehingga kalau kita hanya sebatas mengejar Syar'i belaka, tentunya kita akan melupakan hakikat ibadah itu sendiri. Mengingat hakikat ibadah tidak kalah penting saat kita melakukan sebuah laku tindak-tanduk di dalam beribadah. Karena kalau kita hanya sebatas baik di dalam menjalankan ibadah sesuai Syar'i, tetapi laku tindak-tanduk masih jauh dari hakikat ajaran agama Islam, berarti sama dengan kita membohongi diri kita sendiri,

Semoga dengan membedah tembung "Manunggaling Kawula Gusti" dapat menambah kekayaan Ilmu kita di dalam menempuh kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, Amin...............

Papua Berdarah: Salah Apa Masjid Kami Di Bakar?...


By: Gus Wim

Saat pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat tanggal 17 Juli Tahun 2015, tragedi kemanusiaan pecah dengan terjadinya pembakaran kios dan Masjid di Tolikara, Papua. Bahkan jumlah korban berjatuhan dengan darah dan nyawa hilang membuat suasana mencekam disaat hari yang seharusnya penuh kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi dalam hitungan detik suasana berubah menjadi air mata dan darah.

Kejadian pembakaran Masjid di Tolikara, Papua membuat umat Islam di dunia, khususnya umat Islam di Nusantara terhenyak dan diam sejenak, untuk merenungkan peristiwa yang terjadi atas pembakaran masjid yang dilakukan oleh para tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tentunya membuat hati nurani umat Islam miris dan berduka atas tragedi pembakaran masjid dan jatuhnya korban atas tragedi pembakaran masjid di Tolikara, Papua.

Kerukunan yang digaungkan dengan istilah: "Bhinneka Tunggal Ika" sejenak terkoyak oleh segilintir oknum (Kristen Anti Toleransi) dengan melakukan pembubaran Sholat Idul Fitri dan pembakaran Masjid di Tolikara, Papua. Sehingga membuat umat Islam tergerak hatinya dan mendo'akan para korban atas tragedi pembakaran masjid yang jauh dari sifat toleransi antar umat beragama.

Dengan kejadian pembakaran masjid di Papua dan atas korban berdarah di Papua membuat hati bertanya, Salah apa masjid kami (tempat ibadah umat Islam) di bakar?.... Sungguh pertanyaan ini dari hati yang dalam, begitu kejinya para pembakar tempat ibadah umat Islam di tanah Papua tercinta.

Atas kejadian pembakaran masjid di Papua membuat kerukunan antar umat beragama diambang kehancuran. Sehingga kalau tidak dapat ditangani dengan cepat oleh para tokoh lintas agama dan para aparatur negara, tentunya kejadian di Tolikara, Papua dapat melebar kedaerah-daerah lainnya.

Papua berdarah dengan kejadian pembakaran masjid dan pembubaran para jama'ah Sholat Idul Fitri membuat hati dan pikiran umat manusia, khususnya umat Islam tercabik-cabik hatinya atas tragedi kemanusiaan dan atas runtuhnya kebebasan dalam beragama yang telah diatur dalam tatanan hak azazi manusia. Maka untuk itulah tindakan pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah seharusnya ditindak tegas bagi para pembakar masjid tempat beribadah tersebut.

Salah apa masjid kami dibakar? pertanyaan ini selalu menggelitik hati nurani bagi yang mau berpikir atas tragedi kebebasan dalam menjalankan ibadah dan atas tragedi kemanusiaan di tanah Tolikara, Papua.

Semoga sang maha kuasa memberikan ketabahan bagi para korban pembakaran masjid di Tolikara,Papua. Amin................

KEMBALI KE ASAL


by: Khoirul Taqwim

Pulang kepangkuan bumi
Tempat asal diri ada
Hilang
Senyap
Lenyap
Ditelan alam raya

Pagi Indah


Pagi indah saat melihat pemandangan sungai, tentunya mengingatkan keindahan yang mengagumkan dengan saat melihat laju deras air yang penuh dengan keindahan yang menyentuh kalbu bagi mata siapa saja yang memandang. Pagi Indah istilah yang menggambarkan pagi hari nan ceria penuh dengan do'a-do'a gaib yang terlukis di sanubari terdalam.

Bersama pagi indah membangun suasana keindahan alam yang menggugah di setiap kalbu yang melihat keindahan pagi indah dengan di suguhi aliran air sungai yang tenang dalam alunan gemercik yang mengagumkan. Pagi indah isyarat keindahan masih ada di setiap nafas kehidupan.

Membangun Islam Tradisional di Bumi Nusantara



Membangun Islam tradisional membutuhkan sebuah keberanian dalam mengambil sikap. Mengingat gagasan tentang ke-Islaman bertebaran dibumi nusantara melalui beragam aliran dan paradigma pemikiran, seperti gagasan Islam khilafah maupun Islam liberal yang juga ikut memberi warna di bumi nusantara. Sehingga Islam dengan berbagai macam gagasan masuk dalam tubuh masyarakat Islam, tetapi Islam tradisional sebagai ke-Islaman yang cocok dengan karakter masyarakat pribumi dalam memberi sebuah gagasan secara tepat.

Keberadaan Islam tradisional sebagai bentuk pengejawantahan antara teks dan konteks, agar kedua hal ini dapat bersinergi yang saling berkaitan secara utuh. Karena Islam tradisional merupakan wajah ke-Islaman dengan mengambil Nilai-nilai yang terdapat dalam kawasan Nusantara, untuk digali dalam khazanah ke-Islaman yang lebih membumi dalam kehidupan secara kaffah.

Sedangkan Islam liberal maupun Islam khilafah cenderung mengarah pada pola pemikiran Kebarat-baratan dan ketimur-tengahan. Inilah perbedaan mendasar antara Islam tradisional dengan Islam liberal maupun Islam Khilafah dalam membangun karakter masyarakat pribumi nusantara.

Nusantara dengan keragaman yang dimiliki, baik masalah sosial, budaya, ekonomi, politik dan masih banyak lagi ditubuh nusantara, tentu semua membutuhkan pendekatan yang elegan dalam membangun masyarakat Islam secara kaffah, agar dapat bersinergi dengan baik antara gagasan dengan realita kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

Dalam membangun Islam tradisional tak lepas dari sebuah strategi dengan pendekatan sosial maupun budaya, agar masyarakat di nusantara dapat menerima dengan baik keberadaan ajaran Islam, tentu semua dikemas dengan cerdas antara paradigma pemikiran dengan fakta dilapangan, agar tidak terjadi sebuah benturan yang keras. Namun dapat terjadi saling bersinergi antar kedua hal tersebut.

Islam tradisional merupakan sebuah gagasan dengan memberi sebuah paradigma pemikiran ke-Islaman yang lebih elegan dalam mencapai masyarakat secara kaffah, tentu dalam naungan ajaran Islam secara utuh ditengah-tengah keberagaman dalam kehidupan masyarakat.

Berbagai ajaran Islam berkembang pesat di bumi nusantara dengan segudang pemikiran maupun dalam bentuk penerjemahan tentang ke-Islaman, tetapi Islam tradisional mencoba memberi warna dengan mensinergikan antara budaya lokal dengan ajaran Islam, agar tidak terjadi sebuah benturan, tetapi kedua hal ini mampu mencapai dalam bentuk saling melengkapi antar satu dengan lainnya.

Membangun Islam tradisional dibumi nusantara membutuhkan sebuah daya dan upaya yang tepat, agar terjadi sebuah masyarakat yang penuh dengan kemaslahatan, dan mendapatkan rahmat dari sang maha pencipta segala, tentu semua membutuhkan sebuah gagasan yang tepat dalam meletakkan pondasi ke-Islaman, agar sesuai dengan ajaran suci ditengah-tengah budaya masyarakat setempat dalam membangun ajaran Islam dibumi nusantara.

Semoga Allah SWT memberi limpahan rahmat dan berkah kepada para pemkir Islam dalam membangun masyarakat tradisional di bumi nusantara, Amiin...........

Membangun Islam Tradisional di Bumi Nusantara



Membangun Islam tradisional membutuhkan sebuah keberanian dalam mengambil sikap. Mengingat gagasan tentang ke-Islaman bertebaran dibumi nusantara melalui beragam aliran dan paradigma pemikiran, seperti gagasan Islam khilafah maupun Islam liberal yang juga ikut memberi warna di bumi nusantara. Sehingga Islam dengan berbagai macam gagasan masuk dalam tubuh masyarakat Islam, tetapi Islam tradisional sebagai ke-Islaman yang cocok dengan karakter masyarakat pribumi dalam memberi sebuah gagasan secara tepat.

Keberadaan Islam tradisional sebagai bentuk pengejawantahan antara teks dan konteks, agar kedua hal ini dapat bersinergi yang saling berkaitan secara utuh. Karena Islam tradisional merupakan wajah ke-Islaman dengan mengambil Nilai-nilai yang terdapat dalam kawasan Nusantara, untuk digali dalam khazanah ke-Islaman yang lebih membumi dalam kehidupan secara kaffah.

Sedangkan Islam liberal maupun Islam khilafah cenderung mengarah pada pola pemikiran Kebarat-baratan dan ketimur-tengahan. Inilah perbedaan mendasar antara Islam tradisional dengan Islam liberal maupun Islam Khilafah dalam membangun karakter masyarakat pribumi nusantara.

Nusantara dengan keragaman yang dimiliki, baik masalah sosial, budaya, ekonomi, politik dan masih banyak lagi ditubuh nusantara, tentu semua membutuhkan pendekatan yang elegan dalam membangun masyarakat Islam secara kaffah, agar dapat bersinergi dengan baik antara gagasan dengan realita kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

Dalam membangun Islam tradisional tak lepas dari sebuah strategi dengan pendekatan sosial maupun budaya, agar masyarakat di nusantara dapat menerima dengan baik keberadaan ajaran Islam, tentu semua dikemas dengan cerdas antara paradigma pemikiran dengan fakta dilapangan, agar tidak terjadi sebuah benturan yang keras. Namun dapat terjadi saling bersinergi antar kedua hal tersebut.

Islam tradisional merupakan sebuah gagasan dengan memberi sebuah paradigma pemikiran ke-Islaman yang lebih elegan dalam mencapai masyarakat secara kaffah, tentu dalam naungan ajaran Islam secara utuh ditengah-tengah keberagaman dalam kehidupan masyarakat.

Berbagai ajaran Islam berkembang pesat di bumi nusantara dengan segudang pemikiran maupun dalam bentuk penerjemahan tentang ke-Islaman, tetapi Islam tradisional mencoba memberi warna dengan mensinergikan antara budaya lokal dengan ajaran Islam, agar tidak terjadi sebuah benturan, tetapi kedua hal ini mampu mencapai dalam bentuk saling melengkapi antar satu dengan lainnya.

Membangun Islam tradisional dibumi nusantara membutuhkan sebuah daya dan upaya yang tepat, agar terjadi sebuah masyarakat yang penuh dengan kemaslahatan, dan mendapatkan rahmat dari sang maha pencipta segala, tentu semua membutuhkan sebuah gagasan yang tepat dalam meletakkan pondasi ke-Islaman, agar sesuai dengan ajaran suci ditengah-tengah budaya masyarakat setempat dalam membangun ajaran Islam dibumi nusantara.

Semoga Allah SWT memberi limpahan rahmat dan berkah kepada para pemkir Islam dalam membangun masyarakat tradisional di bumi nusantara, Amiin...........

Membangun Islam Tradisional di Bumi Nusantara



Membangun Islam tradisional membutuhkan sebuah keberanian dalam mengambil sikap. Mengingat gagasan tentang ke-Islaman bertebaran dibumi nusantara melalui beragam aliran dan paradigma pemikiran, seperti gagasan Islam khilafah maupun Islam liberal yang juga ikut memberi warna di bumi nusantara. Sehingga Islam dengan berbagai macam gagasan masuk dalam tubuh masyarakat Islam, tetapi Islam tradisional sebagai ke-Islaman yang cocok dengan karakter masyarakat pribumi dalam memberi sebuah gagasan secara tepat.

Keberadaan Islam tradisional sebagai bentuk pengejawantahan antara teks dan konteks, agar kedua hal ini dapat bersinergi yang saling berkaitan secara utuh. Karena Islam tradisional merupakan wajah ke-Islaman dengan mengambil Nilai-nilai yang terdapat dalam kawasan Nusantara, untuk digali dalam khazanah ke-Islaman yang lebih membumi dalam kehidupan secara kaffah.

Sedangkan Islam liberal maupun Islam khilafah cenderung mengarah pada pola pemikiran Kebarat-baratan dan ketimur-tengahan. Inilah perbedaan mendasar antara Islam tradisional dengan Islam liberal maupun Islam Khilafah dalam membangun karakter masyarakat pribumi nusantara.

Nusantara dengan keragaman yang dimiliki, baik masalah sosial, budaya, ekonomi, politik dan masih banyak lagi ditubuh nusantara, tentu semua membutuhkan pendekatan yang elegan dalam membangun masyarakat Islam secara kaffah, agar dapat bersinergi dengan baik antara gagasan dengan realita kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

Dalam membangun Islam tradisional tak lepas dari sebuah strategi dengan pendekatan sosial maupun budaya, agar masyarakat di nusantara dapat menerima dengan baik keberadaan ajaran Islam, tentu semua dikemas dengan cerdas antara paradigma pemikiran dengan fakta dilapangan, agar tidak terjadi sebuah benturan yang keras. Namun dapat terjadi saling bersinergi antar kedua hal tersebut.

Islam tradisional merupakan sebuah gagasan dengan memberi sebuah paradigma pemikiran ke-Islaman yang lebih elegan dalam mencapai masyarakat secara kaffah, tentu dalam naungan ajaran Islam secara utuh ditengah-tengah keberagaman dalam kehidupan masyarakat.

Berbagai ajaran Islam berkembang pesat di bumi nusantara dengan segudang pemikiran maupun dalam bentuk penerjemahan tentang ke-Islaman, tetapi Islam tradisional mencoba memberi warna dengan mensinergikan antara budaya lokal dengan ajaran Islam, agar tidak terjadi sebuah benturan, tetapi kedua hal ini mampu mencapai dalam bentuk saling melengkapi antar satu dengan lainnya.

Membangun Islam tradisional dibumi nusantara membutuhkan sebuah daya dan upaya yang tepat, agar terjadi sebuah masyarakat yang penuh dengan kemaslahatan, dan mendapatkan rahmat dari sang maha pencipta segala, tentu semua membutuhkan sebuah gagasan yang tepat dalam meletakkan pondasi ke-Islaman, agar sesuai dengan ajaran suci ditengah-tengah budaya masyarakat setempat dalam membangun ajaran Islam dibumi nusantara.

Semoga Allah SWT memberi limpahan rahmat dan berkah kepada para pemkir Islam dalam membangun masyarakat tradisional di bumi nusantara, Amiin...........

Membangun Islam Tradisional di Bumi Nusantara



Membangun Islam tradisional membutuhkan sebuah keberanian dalam mengambil sikap. Mengingat gagasan tentang ke-Islaman bertebaran dibumi nusantara melalui beragam aliran dan paradigma pemikiran, seperti gagasan Islam khilafah maupun Islam liberal yang juga ikut memberi warna di bumi nusantara. Sehingga Islam dengan berbagai macam gagasan masuk dalam tubuh masyarakat Islam, tetapi Islam tradisional sebagai ke-Islaman yang cocok dengan karakter masyarakat pribumi dalam memberi sebuah gagasan secara tepat.

Keberadaan Islam tradisional sebagai bentuk pengejawantahan antara teks dan konteks, agar kedua hal ini dapat bersinergi yang saling berkaitan secara utuh. Karena Islam tradisional merupakan wajah ke-Islaman dengan mengambil Nilai-nilai yang terdapat dalam kawasan Nusantara, untuk digali dalam khazanah ke-Islaman yang lebih membumi dalam kehidupan secara kaffah.

Sedangkan Islam liberal maupun Islam khilafah cenderung mengarah pada pola pemikiran Kebarat-baratan dan ketimur-tengahan. Inilah perbedaan mendasar antara Islam tradisional dengan Islam liberal maupun Islam Khilafah dalam membangun karakter masyarakat pribumi nusantara.

Nusantara dengan keragaman yang dimiliki, baik masalah sosial, budaya, ekonomi, politik dan masih banyak lagi ditubuh nusantara, tentu semua membutuhkan pendekatan yang elegan dalam membangun masyarakat Islam secara kaffah, agar dapat bersinergi dengan baik antara gagasan dengan realita kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

Dalam membangun Islam tradisional tak lepas dari sebuah strategi dengan pendekatan sosial maupun budaya, agar masyarakat di nusantara dapat menerima dengan baik keberadaan ajaran Islam, tentu semua dikemas dengan cerdas antara paradigma pemikiran dengan fakta dilapangan, agar tidak terjadi sebuah benturan yang keras. Namun dapat terjadi saling bersinergi antar kedua hal tersebut.

Islam tradisional merupakan sebuah gagasan dengan memberi sebuah paradigma pemikiran ke-Islaman yang lebih elegan dalam mencapai masyarakat secara kaffah, tentu dalam naungan ajaran Islam secara utuh ditengah-tengah keberagaman dalam kehidupan masyarakat.

Berbagai ajaran Islam berkembang pesat di bumi nusantara dengan segudang pemikiran maupun dalam bentuk penerjemahan tentang ke-Islaman, tetapi Islam tradisional mencoba memberi warna dengan mensinergikan antara budaya lokal dengan ajaran Islam, agar tidak terjadi sebuah benturan, tetapi kedua hal ini mampu mencapai dalam bentuk saling melengkapi antar satu dengan lainnya.

Membangun Islam tradisional dibumi nusantara membutuhkan sebuah daya dan upaya yang tepat, agar terjadi sebuah masyarakat yang penuh dengan kemaslahatan, dan mendapatkan rahmat dari sang maha pencipta segala, tentu semua membutuhkan sebuah gagasan yang tepat dalam meletakkan pondasi ke-Islaman, agar sesuai dengan ajaran suci ditengah-tengah budaya masyarakat setempat dalam membangun ajaran Islam dibumi nusantara.

Semoga Allah SWT memberi limpahan rahmat dan berkah kepada para pemkir Islam dalam membangun masyarakat tradisional di bumi nusantara, Amiin...........