Konflik agama bukanlah hal baru dalam kehidupan manusia, apalagi sejarah begitu banyak mencatat tentang pertarungan agama, bahkan pertarungan agama sangat populer dalam peta percaturan politik dibelahan bumi. Sehingga sejak dahulu kala dalam pertarungan agama sering terdengar istilah "perang salib" sebagai jawaban dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, dan perang salib telah melibatkan tiga agama besar, yaitu: Islam, Kristen, dan Yahudi.
Keberadaan konflik agama yang sudah sejak dahulu kala hadir ditengah-tengah keberagaman, tetapi fakta dilapangan konflik agama sangat sulit dicari titik temu, untuk menyelesaikan permasalahan konflik yang merundung umat antar beragama, agar dapat tercipta sebuah perdamaian disegala arah kehidupan.
Uniknya, pertarungan dengan mengatasnamakan agama masih berlangsung sampai detik ini, terlihat bagaimana perang antar kedua negara yang melibatkan Palestina Vs Israel? kedua negara ini dirundung pertarungan tanpa habis, bahkan pertarungannya masih berlanjut sampai sekarang, apalagi perang antar kedua negara ini, telah menjadi sebuah simbol pertarungan tiga agama besar, yaitu: Islam, Yahudi, dan Kristen, ketiga agama inilah yang dianggap terlibat dalam sebuah pertarungan yang tidak ada habisnya.
Peta pertarungan tiga agama yang sangat membahayakan bagi keutuhan masyarakat antar agama. Mengingat Palestina didukung penuh oleh kelompok Islam, sedangkan Israel didukung oleh kelompok Kristen, yahudi, dan para sekutunya. Sehingga tak heran pertarungan disekitar jalur Gaza hingga sampai detik ini masih berlanjut tanpa ujung.
Dengan adanya Pertarungan tiga agama besar didunia merupakan sebuah realita kehidupan, bahwa manusia mempunyai ambisi berkuasa, untuk mencapai identitas penuh sebagai makhluk yang paling super diantara lainnya. Sehingga wajar manusia dengan memanfaatkan segala kondisi, agar mendapatkan hasrat berkuasa yang menjadi keinginan para pencari singgasana.
Kekuasaan telah menjadi hasrat keinginan sebagian manusia, maka dengan segala cara terus dilakukan, untuk menggapai kekuasaan yang menjadi keinginan dalam merebut singgasana tertinggi, namun menggapai kekuasaan membutuhkan proses yang panjang, agar kekuasaan benar-benar direbut tanpa ada halangan sedikitpun dari para pengganggu sebuah kekuasaan.
Beragam opini yang berkembang dalam konflik dijalur Gaza, bahwa perang dijalur Gaza merupakan sebuah pertarungan perebutan tanah, berangkat dari argumen inilah dalam pertarungan di jalur Gaza tak lepas dari sebuah sudut pandang ekonomi semata, tetapi sebenarnya pertarungan dijalur Gaza sudah menjadi komoditi politik.
Pertarungan di jalur Gaza juga melibatkan perang dalam bentuk agresi militer, untuk memenangkan sebuah pertarungan besar. Sehingga berbagai korban pertarungan dengan bentuk agresi militer di jalur Gaza tak dapat dihindarkan, karena pertarungan di jalur Gaza sudah menggapai pertarungan dengan jalan angkat senjata, sebagai pilihan pertarungan yang banyak menelan korban harta maupun nyawa.
Pertarungan di jalur Gaza juga melibatkan perang dalam bentuk agresi militer, untuk memenangkan sebuah pertarungan besar. Sehingga berbagai korban pertarungan dengan bentuk agresi militer di jalur Gaza tak dapat dihindarkan, karena pertarungan di jalur Gaza sudah menggapai pertarungan dengan jalan angkat senjata, sebagai pilihan pertarungan yang banyak menelan korban harta maupun nyawa.
Konflik jalur Gaza banyak opini yang berkembang, bahwa konflik jalur Gaza hanya sebatas pertarungan dalam permasalahan perebutan tanah, ekonomi, sosial, budaya, dan berbagai pertarungan lainnya, namun dalam kelanjutannya pertarungan di jalur Gaza mengarah pada pertarungan tiga agama.
Lalu kalau jalur Gaza sudah menjadi pertarungan simbol agama, berarti pertarungan di jalur Gaza akan semakin sulit dipahami secara nalar. Mengingat pertarungan agama merupakan pertarungan keyakinan. Sehingga menimbulkan sebuah pertanyaan besar, bahwa keyakinan mana yang akan memenangkan dalam pentas pertarungan di jalur Gaza? Sejarah mencatat berkat kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi dengan segala kekuatan mampu menaklukkan tidak hanya sebatas jalur Gaza, tetapi Jerussalem sekalipun dapat dikuasainya.
Shalahuddin Al-Ayyubi merupakan sosok pemimpin yang mempunyai sifat agung dengan penuh kesatria, bijaksana, serta pengampun saat ia berperang melawan tentara Salib, dan pada akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi mampu menaklukkan dataran Jerussalem.
Melihat sejarah diatas sangat tidak menutup kemungkinan, bahwa Islam, Yahudi, dan Kristen akan silih berganti menguasai daerah Jerussalem, khususnya jalur Gaza yang saat ini menjadi rebutan antar negara Palestina dengan Israel. Sehingga dengan dalih apapun jalur Gaza akan tetap menarik perhatian masyarakat luas, untuk melihat pertarungan yang direbutkan tiga agama besar didunia.
Semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada umat muslim di jalur Gaza, agar umat muslim di jalur Gaza terbebas dari segala penderitaan, Amiin....