Oleh: Khoirul Taqwim
Kumainkan kakiku melangkah
Kuayunkan celurit diatas udara
Kutebas leher jika tuan melawan
Kutusuk jantung biar tahu rasa pedih hidup
Aku perampok diujung jalan
Menjarah harta semauku
Membunuh bila perlu
Memperkosa jika birahi nafsu datang
Perampok gila itu sebutanku
Licik benar otakku
Kejam gerakanku
Aku penjudi kakap
Mabuk berat Hari-hariku
Gila benar hidupku
Perampok diujung jalan
Tempat beraksi menari
Menggelayut senjata ditangan
Hidupku melacur nyawa
Taruhan hari panasku
Dingin kantong kubunuh
Kujarah dalam rongga
Cepat kuambil semua harta
Sebelum kuhunus pedangku
Sudah sakit jiwa
Terkoyak mata dunia silau
Tak henti nafsu angkara birahi
Jadi tumbal kehidupan
Tuhan
Kutaubat nasuha
Terketuk diri dari hati dalam
Ma’afkan aku sebelum ajal
Aku kapoh lombok pedas sejagat
Tak
Kusimpuh luluh lantak dihadapanmu
Kupejamkan seluruh mata yang ada
Hanya mata hati terpancar di jiwa
Untukmu Tuhan daku taubat nasuha