Monday, 28 September 2015

Dari Ayam Kampung Melihat Indonesia Raya


Kekuasaan merupakan sesuatu yang menjadi iming-iming sebagian besar masyarakat, sebab manusia mempunyai sifat tak lepas dari watak yang ingin menguasai bukan di kuasai, sehingga perebutan kekuasaan tak terelakkan dimana tempat dan waktu kapan saja bisa terjadi.

Di saat kita mengamati yang paling sederhana tentang dua jago ayam kampung yang bertarung gara-gara makanan dan kepuasan biologis yang menjadi bahan rebutan, dari pengamatan tersebut memunculkan pertanyaan apakah ada manusia yang berkelahi gara-gara makanan dan kepuasan biologis?......tentunya ada jika kita mau mengamati di pasar, kantor, jalanan dan tempat-tempat lain yang sering muncul tentang permasahan ini, tetapi sebagian manusia lebih rapi dalam memainkan peranan tersebut, sering tergambar dalam film maupun sinetron penuh tipu daya yang terkadang susah kita menebak alur yang sedemikian rupa rumitnya.

Ketika ada sebagian manusia yang menguasai di segala aspek kekuasaan sudah dapat di pastikan tinggal menunjuk apa yang dia inginkan semua akan selesai dengan mudah, sehingga wajar banyak orang yang merebutkan yang namanya kekuasaan di sebabkan rasa yang ingin memuaskan diri.

Di kala waktu senggang kita dapat mengamati ayam kampung dalam bertarung di karenakan hanya sebatas mengisi perut, tetapi kalau manusia sebatas lebih dari itu atau tidak?..........Heeemm....tentunya kecenderungan lebih di banding sekedar permasalahan tersebut.

Belajar dari mengamati ayam hingga melihat Indonesia raya tak ubahnya kita di hadapkan mulai dari pengamatan yang begitu kecil dan mencoba melihat jutaan kepala manusia, sehingga kita akan di bawa keranah yang rumit tetapi hakikatnya sama yaitu: kekuasaan dan menguasai, perbedaan cuma apa dan bagaimana cara dalam menerapkan tersebut?.......

Kita sering di sajikan kabar berita tentang permasalahan politik dengan rebutan kursi mulai dari kepala desa sampai sang penguasa istana, tak lain dan tak bukan perebutan kekuasaan menjadi pemicu terbesar setiap polermik yang ada, karena hakikatnya manusia ingin berkuasa mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya dan bentuk-bentuk lain di segala aspek kekuasaan yang punya tempat strategis dalam kehidupan masyarakat.

Semoga saja para penguasa selalu berpihak kepada seluruh masyarakat secara menyeluruh tidak hanya segelintir kepala manusia dan mereka dapat mengambil sikap dengan bijak dan arif dalam menyikapi beragam aspek kehidupan masyarakat secara luas.