Budaya lebaran dalam kehidupan masyarakat sangat kental dengan kegiatan mudik pulang kampung, karena apabila di hari lebaran tanpa bertemu sanak keluarga terasa ada sesuatu yang kurang pas, sehingga budaya lebaran di jadikan ajang melaksanakan hajat mudik sebagai tempat pertemuan sanak keluarga. Nah! dari sinilah fenomena mudik di hari lebaran merupakan sesuatu yang punya tempat di hati masyarakat, untuk bertemu sanak keluarga tercinta dalam menjalankan ibadah lebaran yang sebentar lagi tiba.
Menjelang di hari lebaran ada sebagian masyarakat yang tidak dapat mudik disebabkan ada halangan dalam menunaikan pulang kampung, tentu fenomena tersebut ada kekurangan dalam benak bagi yang tidak dapat melaksanakan hajat pulang kampung, karena hari lebaran merupakan tempat ajang berkumpul sanak saudara dan kerabat, namun apabila mereka tidak dapat berkumpul, tentu ada perasaan yang kurang pas bagi orang yang tidak dapat melaksanakan hajat pulang kampung tersebut.
Sayapun juga pernah di waktu lebaran tidak melaksanakan hajat mudik, saat itu saya ada di seberang lautan yang terletak di kalimantan timur, tentu di situ ada batin saya yang kurang pas, karena di hari lebaran saya tidak dapat berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat saya, padahal melaksanakan hajat mudik merupakan momen yang tepat dalam mempererat tali-silaturahmi, tetapi sangat disayangkan di hari itu saya tidak dapat bertemu dengan keluarga dan kerabat saya sendiri.
Keberadaan budaya lebaran sangat melekat dalam kehidupan masyarakat dalam menjalin tali-silaturahmi, sehingga fenomena mudik sangat erat berkaitan dengan budaya lebaran, untuk itu bersyukurlah bagi yang dapat melaksanakan hajat mudik pulang kampung, karena dapat menikmati budaya tahunan yang penuh berkah saat ini.
Fenomena mudik dan budaya lebaran merupakan kedua hal yang saling berkaitan, karena lebaran tanpa melaksanakan hajat mudik terasa kurang pas, sebab ada sesuatu yang hilang dalam menunaikan hari raya lebaran yang sebentar lagi tiba. Budaya lebaran memang begitu beragam dan salah satunya adalah fenomena melaksanakan hajat mudik yang menjadi perhatian khusus bagi masyarakat secara luas, karena fenomena melaksanakan hajat mudik sudah melekat dalam nafas kehidupan masyarakat.
Menjelang di hari lebaran ada sebagian masyarakat yang tidak dapat mudik disebabkan ada halangan dalam menunaikan pulang kampung, tentu fenomena tersebut ada kekurangan dalam benak bagi yang tidak dapat melaksanakan hajat pulang kampung, karena hari lebaran merupakan tempat ajang berkumpul sanak saudara dan kerabat, namun apabila mereka tidak dapat berkumpul, tentu ada perasaan yang kurang pas bagi orang yang tidak dapat melaksanakan hajat pulang kampung tersebut.
Sayapun juga pernah di waktu lebaran tidak melaksanakan hajat mudik, saat itu saya ada di seberang lautan yang terletak di kalimantan timur, tentu di situ ada batin saya yang kurang pas, karena di hari lebaran saya tidak dapat berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat saya, padahal melaksanakan hajat mudik merupakan momen yang tepat dalam mempererat tali-silaturahmi, tetapi sangat disayangkan di hari itu saya tidak dapat bertemu dengan keluarga dan kerabat saya sendiri.
Keberadaan budaya lebaran sangat melekat dalam kehidupan masyarakat dalam menjalin tali-silaturahmi, sehingga fenomena mudik sangat erat berkaitan dengan budaya lebaran, untuk itu bersyukurlah bagi yang dapat melaksanakan hajat mudik pulang kampung, karena dapat menikmati budaya tahunan yang penuh berkah saat ini.
Fenomena mudik dan budaya lebaran merupakan kedua hal yang saling berkaitan, karena lebaran tanpa melaksanakan hajat mudik terasa kurang pas, sebab ada sesuatu yang hilang dalam menunaikan hari raya lebaran yang sebentar lagi tiba. Budaya lebaran memang begitu beragam dan salah satunya adalah fenomena melaksanakan hajat mudik yang menjadi perhatian khusus bagi masyarakat secara luas, karena fenomena melaksanakan hajat mudik sudah melekat dalam nafas kehidupan masyarakat.
Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com)..........