Friday, 31 December 2010

Merayakan Tahun Baru Ala Desa


Perhelatan malam tahun baru saat aku tinggal ditempat saudaraku sangat sederhana dan berbeda dengan kondisi kota yang sering terlihat dalam merayakan tahun baru melalui sorak pora menyalakan kembang api, mrecon dan masih banyak lagi cara mereka dalam mengamini tahun baru, tetapi semoga saja dalam merayakan tahun baru mereka tidak meledakkan tiga kilo gram elpiji, apalagi dinamit jangan sampai, hatiku bergumam seperti itu hahahhaha.......

Saat malam tahun baru telah tiba, masyarakat desa setempat mulai berkumpul dengan membawa ambeng yang berisi engkong ayam, kurap, sambal goreng, tak ketinggalan nasi kuning dan masih banyak lagi yang terisi di ambeng sampai aku tak bisa mengingatnya.

Setelah masyarakat berkumpul sesepuh desa tersebut mulai melakukan pembacaan do'a berkah diakhir tahun, saya cukup mengamini saja, bahkan terasa ada kompetisi dengan sekeras-keras mungkin mengamini, akupun coba ikut dalam kompetisi itu, dengan cara bersuara sekeras mungkin menyebut kata amin, tetapi suaraku tetap kalah dengan penduduk setempat, wajar saja mereka adalah orang-orang pantai yang terkenal dengan suara keras dan lantang. Tak apalah aku kalah kompetisi bilang amin, tetapi nanti yang paling penting aku tidak kalah dapat engkong ayam yang paling banyak...hahahahaa....pikirku.

Puji sukur pada sang maha pencipta, akhirnya sampailah pada pembagian ambeng, lumayan aku dapat kepala ayam, srondeng, telur rebus, kurap, dan tak ketinggalan beserta nasi kuning, telihat pula penduduk kampung tersebut begitu gembira ria menyambut malam tahun baru di pinggir pantai yang kebanyakan dihuni para nelayan, dan tak lupa mereka memakan dengan serakah ambeng-ambeng yang sudah di bagi tadi.

Waktu mulai malam dan mendekati detik-detik menegangkan, disaat Detik-detik pergantian tahun baru mulai tiba, semua yang ada dipinggir pantai ikut berhitung sampai hitungan kesepuluh, akupun tak mau ketinggalan ikut bersuara dengan keras, mulailah aku bersuara: Siji, Loro, Telu sampai hitungan kesepuluh, dan terdengar suara gemuruh masyarakat desa di saat pergantian tahun baru telah tiba, dengan memanjatkan rasa syukur pada sang maha pencipta, di saat itu pula hatiku berdo'a semoga di tahun baru kami selalu diberi kesehatan lahir maupun batin. Amiens....

Selamat datang tahun baru.

Salam dari kami Jejaring sosial kiber (www.kitaberbagi.com).....